Love?

8 0 0
                                    

[ Mencintaimu bukanlah sebuah kesalahan yang telah kulakukan ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ Mencintaimu bukanlah sebuah kesalahan yang telah kulakukan ]

Keesokan harinya mood revan masih belum kunjung membaik, ia bahkan sampai tidak fokus mendengarkan penjelasan materi dari dosen. Setelah kelasnya selesai, Ia memilih untuk pergi ke kantin agar tenaganya terisi. Jika sedang stress setidaknya jangan biarkan tubuh merasakan kelaparan.

Revan membeli ayam bakar dengan nasi putih dan tak lupa membeli es jeruk. Ketika sedang fokus makan, Arga menghampiri Revan lalu duduk disebelahnya

"Tadi malem gimana? Menang gak?"

"Menang, motor lo emang paling enak buat diajak balapan. Oh iya, lo punya utang ke gue."

"Utang apa? Gue gak pernah minjem duit ke lo, yang ada lo yang sering minjem duit ke gue."

"Jangan buka kartu dong! Maksud gue tuh utang penjelasan, jelasin semuanya ke gue. Gue tau kalo ada sesuatu yang lagi lo sembunyiin."

"Ohh itu. Intinya saat ini gue lagi jatuh hati sama seseorang yang bahkan belum Pernah gue temui sama sekali. Kemarin gue merasa cemburu karena ada yang confess ke dia, padahal gue bukan siapa-siapanya tapi gue malah cemburu."

"Lo bisa suka sama dia karena apa? padahal lo sendiri belum pernah ketemu secara langsung."

"Gue juga sempet bingung tapi gue bisa suka sama dia karena kita punya kesamaan yang sama." Revan menceritakan semua tentang Fawnie pada Arga. Arga mendengarkan dengan seksama walaupun tadi ia sempet dibuat terkejut oleh Revan karena baru pertama kali ini teman dekatnya yang bernama Revan Ganendra Alderick itu menyukai seorang gadis remaja yang masih sangat muda.

"Ngedapetin hati cewek yang baru aja move on itu emang susah, tapi gue yakin lo bisa ngedapetin hati dia walaupun butuh waktu yang cukup lama. Lo terus bikin dia nyaman, dan berusaha sembuhin luka yang ada dalam dirinya. Biasanya orang yang baru move on itu lukanya belum tentu sudah sembuh sepenuhnya." Revan menganggukkan kepala, Arga selalu mendukungnya, dan Revan akan berusaha buat hati Nona Hujan luluh.

"Tapi gue termasuknya pedofil gak sih? Karena gue kan sekarang umurnya 19 tahun mau ke 20 tahun. Sedangkan dia kalo gak salah masih sekolah, entah masih SMA atau SMP, mungkin? Tapi sepertinya Anak SMA sih."

"Enggak lah, beda 5-10 tahun itu gak masalah. Umur cuman angka."

"Benar juga..."

Ketika dua insan itu masih asik berbincang-bincang, lalu seorang gadis bersurai pendek sebahu datang menghampiri mereka sembari membawa kotak bekal yang berisikan makanan.

"Halo Revan, ini buat kamu." Ucapnya sambil menyodorkan kotak bekal pada Revan. Sedangkan Revan yang baru saja selesai makan jadi merasa bingung, ia enggan untuk menerima kotak bekal dari gadis itu.

"Tolong diterima dong, aku udah susah payah buatin makanannya. Aku gak masalah kamu gak balas perasaan aku tapi setidaknya terimalah pemberian dari aku ini."

DesideriumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang