[Cerita ini hanya hanya fiktif belaka, apabila terdapat kesamaan nama, tokoh/karakter dan tempat dalam cerita ini hanya merupakan kebetulan semata tanpa ada unsur kesengajaan]
*Mari mengungkap apa yang terjadi Di Balik Kamera
***
Amel baru bangun setengah jam lalu, dan ia baru selesai mandi dan bersiap lalu ia keluar kamar. Sesaat sesudah ia keluar dari kamar, ia tak mendapati orang divilla tersebut. Sepi.
Ia kemudian membuka aplikasi WhatsApp di ponselnya dengan niat hati ingin menghubungi Kinan untuk menanyakan keberadaan lainnya, namun ia mengurungkan niatnya saat ia melihat seseorang baru saja duduk di tepi kolam renang.
Perempaun berdarah campuran itu mulai melangkah mendekat pada orang yang duduk menyendiri itu.
" Yang lainnya kemana?" Tanya Amel pada Jenny
" Villa sebelah, makan siang"
Amel ikut duduk disamping Jenny. Ia membiarkan kakinya berada didalam air. " Lo kok disini?"
".."
" Segitunya nyebelin nya ya gue? Sampe lo gak mau ngomong sama gue?"
Tanpa menatap Amel, Jenny berdiri. " Makan siang sana" ucapnya sambil berlalu pergi
" Lo kenapa sih? Lo tahu gak kalau lo tuh orang yang berbeda dari Jenny yang orang-orang lain terutama fans lo liat" Langkah Jenny terhenti. Amel menghentikan kalimatnya, ia berdiri.
" Lo bakal jadi orang yang super humble kalau didepan kamera, tapi setelah gak ada kamera lo berubah 180 derajat. Lo tuh aneh Jen. Gue tau lo mungkin punya trauma sama masa lalu lo tapi.."
" Tapi lo gak pernah tau rasanya jadi gue"
Amel membungkam mulutnya. Saat nada Jenny meninggi.
Sedetik kemudian Jenny sadar dengan nada bicaranya, " Sorry" ucapnya sambil berlalu pergi.
Amel yang menyadari kesalahannya pun juga ikut kesal dengan dirinya sendiri, tak seharusnya ia mengucapkan hal seperti tadi. Dan kini Jenny akan marah dan membencinya.
Dengan rasa penyesalan, Amel melangkah pergi menuju villa sebelah untuk makan siang.
Villa sebelah sudah ramai, orang sedang berkumpul disini. Dihalaman belakang rumah pun sudah banyak orang yang sedang makan siang dan ada juga yang sibuk menyiapkan peralatan syuting. Namun dari banyaknya orang itu, ia tak mendapati Jenny berada disana.
" Mel.."
Amel menoleh. Kinan melambaikan tangan. Perempuan berambut panjang itu mendekat.
" Makan siang dulu Mel. Habis itu jam 2 make up ya" ucap Kinan sambil memberikan kotak berisi nasi pada Amel.
Amel menerima nasi kotak itu. " Iya. Makasih" Amel mengambil nasi kotak itu. " Eh mau nanya liat Jenny gak?"
" Lah bukannya dia tadi di villa katanya mau nungguin lo?"
" Hah? Dia nunggu gue?"
" Tadi bilangnya sih gitu. Soalnya kan orang-orang pada ngumpul disini dari pagi nah disana gak ada orang dan lo masih tidur. Makanya dari tadi dia nunggu lo. Lah lo gak ketemu dia?"
" Tadi sih ketemu, tapi dia pergi duluan. Gue kira dia kesini"
" Duh.. Dia dia belum makan sama sekali lagi. Makan pagi di skip masa makan siang juga ke skip. Yau dah gue cari dulu deh, lo gabung sama yang lainnya dulu aja makan duluan" ujar Kinan
Amel menggangguk lemah. Ia duduk bergabung dengan crew lainnya disana. Dengan rasa bersalah yang menghantui, Amel berusaha untuk tetap memakana-makanannya sambil mendengarkan pembicaraan dari orang-orang disekelilingnya. Namun tiba-tiba, suatu topik berhasil menarik penuh perhatian Amel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Kamera
FanfictionDua insan yang berada dalam lingkup industri perfilman, mereka yang setiap saat harus bermain peran dan di tuntut sempurna di depan kamera, insan yang harus menutup jati diri untuk mencapai kata layak dimata khalayak. Mereka hidup dalam kepalsuan ya...