[Cerita ini hanya hanya fiktif belaka, apabila terdapat kesamaan nama, tokoh/karakter dan tempat dalam cerita ini hanya merupakan kebetulan semata tanpa ada unsur kesengajaan]
*Mari mengungkap apa yang terjadi Di Balik Kamera
***
Duke Street Townhouse
" Amel mana nduk?" tanya Intan
" Masih mandi buk" jawab Jenny dengan pandangan yang masih mengarah pada TV
" Terus besok jadinya gimana?"
Pertanyaan Intan itu membawa Jenny menatapnya. " Jadi siang besok Jenny udah harus balik syuting buk. Jadi ibu besok lanjut jalan-jalan sama Bram dan Amel ya buk"
" Bram kesini jam berapa?"
" Jenny udah minta Bram pagi kesini buk. Ibuk gak papa kan jalan-jalannya sama Bram sama Amel dulu? Maaf Jenny ndak bisa ngantar ibu jalan-jalan"
" Iya ndak papa" Intan menguap. " Masih mau nonton?" tanya Intan kemudian
" Iya buk masih. Ibuk kalau ngantuk tidur duluan aja"
" Ya udah ibuk masuk kamar ya. Kamu jangan tidur larut, harus jaga kondisi bandan kamu"
" Iyaa ibuk. Bentar lagi filmnya habis kok"
Intan beranjak masuk kamar. Perempuan berambut pendek itu melanjutkan kembali menonton.
Beberapa saat kemudian. Pintu kamar terbuka. Jenny yang sedang menonton film Hustle di TV menoleh, agak sedikit membelalak.
Amel muncul dengan piyama polos berwarna biru muda dengan lengan dan celana pendek, sehingga degan jelas memamerkan sebagian tangan dan kaki mulusnya. Bahan kain yang juga sangat tipis sehingga memamerkan bra hitam membayang samar saat rambut panjang itu Amel cepol asal.
Jenny memberi senyumnya sekilas lalu kembali melemparkan pandangan pada TV agar Amel tak melihat kegugupannya saat itu. Setelah mengambil sebotol air mineral dari atas meja makan yang masih menjadi satu dengan area TV, Amel mendudukan diri di samping Jenny.
Perempuan yang berhasil membuat Jenny kalang kabut dengan pikirannya itu, dengan santai meneguk air mineral.
" Ibu udah tidur?' tanya Amel seraya menutup botol dan menaruhnya sofa.
" Udah" jawab singkat Jenny.
Alis Amel berkerut-kerut menatap layar. " Hustle, ya?"
" Iya"
" Aku udah nonton"
" Terus?"
" Cari film lain aja dong. Mana remote-nya?"
Amel beringsut merebut remote control dari tangan Jenny. Aroma tubuh Amel dengan mudah tercium Jenny saat tubuh itu terlalu dekat dengan wajahnya. Jenny terdiam saat setan jahat di kepalanya, mulai mencoba menguasi pikirannya.
Sementara itu, Amel mulai sibuk memilih film, hingga akhirnya pilihan Amel jatuh pada film romance berjudul The Next 365 Days.
" Ini aja. Aku udah nonton film sebelumnya tapi yang ini belum" ucap Amel
Suara Amel itu berhasil memecah lamunan Jenny. Kedua manik mata Jenny menatap pada layar TV.
Suara audio dari film menjadi satu-satunya suara mengisi ruang tengah dari apartement itu untuk kurun waktu yang cukup lama, saat Amel dan Jenny mulai masuk ke dalam alur cerita. Hingga akhirnya, suara Amel memecah keheningan yang terjadi diantara mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Kamera
FanfictionDua insan yang berada dalam lingkup industri perfilman, mereka yang setiap saat harus bermain peran dan di tuntut sempurna di depan kamera, insan yang harus menutup jati diri untuk mencapai kata layak dimata khalayak. Mereka hidup dalam kepalsuan ya...