[Cerita ini hanya hanya fiktif belaka, apabila terdapat kesamaan nama, tokoh/karakter dan tempat dalam cerita ini hanya merupakan kebetulan semata tanpa ada unsur kesengajaan]
*Mari mengungkap apa yang terjadi Di Balik Kamera
***
" Bego si lo. Gak ngomong cemburu bukan berarti gak sayang. Dih bocah banget" omel Mala
" Ya terus gimana? Jenny marah kak"
" Tanggung jawab minta maaf sana. Lagian lo ngomong bener-bener gak ngotak deh. Sekarang mikir, kalau dia gak sayang sama lo ngapain dia terbang jauh-jauh ke sini di tengah syutingnya lagi. Mikir lah" cecar Mala
" Gue takut. Jenny mutusin gue, kan gak lucu baru juga jadian masa putus"
" Kalau sampai kejadian ya udah. Lo nya yang salah"
" Is kak malah buat down deh lo"
Mala berdiri. " Persiapkan hal terburuk lebih cepat itu lebih baik. Dah semakin lo lama di sini semakin buat Jenny marah gara-gara nunggu lama. Sana balik"
" Kak. Kasih saran dong biar Jenny gak marah"
Wanita itu berfikir sejenak. Beberapa saat kemudian ia menjetikan jari saat ide muncul di kepalanya.
" Bagi idenya" palak Amel
" Ini ide cemerlang banget. Gue yakin habis itu Jenny gak marah"
" Apaan idenya?"
" Dengerin gue baik-baik"
Amel menggangguk, ia menatap lekat-lekat Mala.
" Lo lakuin belly dance di depan Jenny"
Amel mendorong pelan bahu Mala. " Gila! Gak! Yang bener aja deh lo kak"
" Kan lo pernah tuh lakuin belly dance untuk puteri-puterian kemarin. Nah lo lakuin lagi aja, tapi di depan Jenny" ucapnya diakhir senyum penuh arti
" Sarap lo kak. Bukan baikan malah tambah ilfeel yang ada. Hah, percuma gue minta ide dari lo"
" Ihh ni anak gak percaya. Coba dulu deh"
" No. Thanks!" Amel berdiri. " Dah lah gue balik"
" Ni barang-barang lo apa kabar?"
" Kabar baik" celetuk Amel
" Ck"
" Ya tolong bantu bawain ke mobil lah kak. Ya kali barang sebanyak ini gue sendiri yang bawa"
" Mobil Jenny dimana?"
" Gak tahu. Harusnya si di parkiran"
" Bocah SD juga tahu parkir mobil ya di parkiran kalik"
" Ya udah ngapain nanya?"
Mala mendengus kesal. " Parkiran di sini kan luas Amel. Ya kali kita bawa barang-barang ini sambil muter nyari mobil. Ogah. Telpon dulu Jenny mastiin parkir dimana"
" Gak usah telpon"
Mereka menoleh. Jenny mendekat. " Cuman ini barang-barangnya?"
" Ee iyaa. Cuman 7 paper bag dan 5 bucket bunga saja" ujar Mala penuh ragu
" Gue aja yang bawa" ujar Jenny. Perempuan itu mengambil satu persatu paper bag lalu menatanya di lengan kanan dan kirinya. Masing-masing 3 paper bag. Satu paper lagi ia genggam.
" Bucket-nya aku aja yang bawa" ucap Amel seraya mengambil dua bucket.
Jenny yang melihat Amel sedikit kesusahan membawa semua bucket itu langsung mengambil ketiga bucket yang masih ada di atas kursi. Lalu ia menaruh dua bucket di lengan kiri, lalu ia menjempitnya di antara lengan dan badan. Satu lagi ia genggam di bawa di tangan kanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Kamera
FanfictionDua insan yang berada dalam lingkup industri perfilman, mereka yang setiap saat harus bermain peran dan di tuntut sempurna di depan kamera, insan yang harus menutup jati diri untuk mencapai kata layak dimata khalayak. Mereka hidup dalam kepalsuan ya...