LAWS OF LOVEDYNAMIC | GYUICKY [END]

PART 9 | 1+1=1

•LAWS OF LOVEDYNAMIC•

•1+1=1•

Fast Forward

"Thank you for your work in this company Mr.Kim. We'll wait for you to join us soon after graduating."

"Argh... Akhirnya bisa berdiri..." Gyuvin meregangkan kakinya yang pegal setelah penerbangan nonstop dari Oslo ke Incheon. Apalagi dirinya menggunakan pesawat kelas ekonomi sehingga alamat dirinya menekuk kakinya yang panjang tersebut selama 10 jam lebih perjalanan.

"Akhirnya juga aku bisa melihat perkotaan... Setelah terpencil di area tambang hanya melihat pegunungan," kata Gyuvin senang. Ia pun memutuskan untuk membeli sesuatu yang manis di area bandara untuk merayakan kepulangannya.

Sedangkan Ricky, Ricky saat ini barusan selesai menghadiri kelas. Hari ini hanya ada 1 mata kuliah sehingga dirinya bisa pulang cepat.

"Ricky habis ini mau ke mana?" tanya Jungwon yang merupakan teman baru Ricky. Mereka baru berteman di semester 6 ini karena adanya kelas peminatan sehingga mereka semua lebih berbaur dari berbagai kelas. Yang sebelumnya hanya tahu nama akhirnya akrab.

"Aku mau bikin laporan buat magang. Kamu?" Ricky balik bertanya pada Jungwon.

"Euhm... Cari working space aja gimana? Aku juga mau ada online meeting."

Ricky mengangguk setuju. Ia pun mengajak Jungwon pergi ke sebuah working space yang memang disewakan untuk umum. Working space ini letaknya dalam gedung perkantoran sehingga benar-benar terasa seperti sedang bekerja dan suasananya sangatlah tenang.

"Aku baru tahu kamu tahu tempat seperti ini," kata Jungwon yang kagum. Sejauh ini saat bisnisnya berdiri, belum pernah ia menyewa working space untuk kepentingan meet dengan timnya.

"Di sini tempatnya murah terus bagus jadi enak juga kalau mau meet atau kerja atau apapun di sini."

"Iya bener banget," kata Jungwon setuju. Ia kebetulan merintis bisnis baru dalam bidang dehydrated food dan sebagai pebisnis ia masih memikirkan kantor yang pas untuknya dan team pakai, yang tentu saja sesuai dengan budget dari ayahnya yang menjadi sumber pendanaannya.

"Di sini aja ya!" tunjuk Ricky lalu membuka pintu dari kaca buram tersebut. Ricky segera duduk di kursi sedangkan Jungwon memilih untuk duduk di bean bag yang di sana.

Ricky bisa begitu akrab dengan tempat ini karena memang ini milik ayahnya. Ayahnya lah yang memiliki gedung perkantoran 30 lantai ini. Gedung ini total 10 lantai uang sewanya diserahkan ke Ricky untuk biaya hidup Ricky di Korea. Sehingga pantas saja ia bisa hidup sejahtera karena pemasukan bulanannya dari sewa 10 lantai tersebut bernilai kurang lebih 250 ribu dolar. (Sekitar 3,75 miliar rupiah)

Dari pendapatan fantastisnya tersebut dirinya juga sebenarnya punya rumah pribadi selain yang ia huni saat ini. Rumahnya yang lain tersebut terletak di kaki bukit Yongsan. Rumah tersebut ia beli dengan uang hasil sewa itu secara cash senilai 15 juta USD untuk rumah 3 lantai+underground dan kolam renang.

Kembali ke Ricky dan Jungwon. Ricky yang sedang fokus tiba-tiba mendapatkan telepon. Jungwon pun sampai kaget karena semula keadaan sangat tenang dan senyap.

"Maaf, aku angkat teleponnya di luar."

Jungwon mengangguk mengiyakan dan melanjutkan meetingnya. Sedangkan Ricky pergi keluar lalu mengangkat teleponnya.