•LAWS OF LOVEDYNAMIC•
•FIRED UP•
Ricky dengan lugu meminum ekstrak herbal tersebut hingga habis. Tanpa diketahui Ricky kalau Gyuvin berusaha mengajaknya bermain. Maka dari itu dirinya berkilah untuk Ricky meminumnya.
Itu merupakan ekstrak yang dibeli Gyuvin di apotik. Gyuvin lupa membaca keterangan kalau ia tidak bisa melakukan banyak aktivitas ketika sudah meminumnya.
"Ayo Gyuvin," seru Ricky bersemangat sedangkan Gyuvin merasa dahinya berkeringat.
"Ayo! Ayo!"
Gyuvin menggandeng Ricky dan mereka berdua pergi dengan pakaian mereka sebelumnya ditambah masker. Udaranya sejuk sekali di luar, mereka tak ingin hidung mereka meler dan iritasi karena kedinginan sehingga mereka mengenakan masker untuk memerangkap udara hangat dari nafas mereka sebanyak mungkin agar hidung mereka tidak meler.
"Mau ke mana kita?" tanya Gyuvin ketika mereka menginjak luar hotel.
"Kita cari jajanan pinggir jalan."
"Ke pasar?" tawar Gyuvin dan Ricky berpikir sejenak sebelum menggeleng.
"Di pasar ramai. Kita ke taman saja, pasti ada yang jualan."
Gyuvin pun hanya menerima apa yang Ricky putuskan. Mereka berdua lalu pergi dengan bus menuju ke sebuah taman yang cukup terkenal di kota kecil tersebut. Taman tersebut memiliki sungai buatan yang airnya diambil dari sungai besar gunung Taebaek.
"Duduk di mana Gyuvin?" tanya Ricky memandang bus yang sangat ramai tersebut.
"Di belakang saja," tegas Gyuvin lalu menggandeng Ricky untuk duduk di bangku paling belakang. Ada alasan kenapa Gyuvin memilih bangku paling pojok dan belakang sendiri.
"Ganjel banget plis... Pengen dikeluarin."
Gyuvin merasa pipinya semakin panas seiring bagian bawahnya semakin mengeras. Ricky awalnya tak menyadari sesuatu yang aneh terjadi pada Gyuvin. Sebelum tiba-tiba karena memang kondisi bus ramai. Seseorang tak sengaja menyenggol Ricky sehingga sikut Ricky menyikut kemaluan Gyuvin.
"Maaf maaf." Orang yang menyenggol tersebut segera pergi turun. Sedangkan Ricky, Ricky tertegun merasakan apa yang baru saja ia rasakan.
"Gak enak iky... Sesak," bisik Gyuvin lalu segera menarik Ricky untuk duduk. Keduanya semakin kikuk ketika bus mulai berjalan.
"Bantuin aku Ricky, please...."
"Maksudmu?!" tanya Ricky shok ketika pacarnya tersebut menginginkan hal tak senonoh.
"Ayo Ricky. Dari luar aja, please. Gak enak banget ky," ucap Gyuvin yang nafasnya terdengar sangat berat.
Ricky pun deg-degan melihat sekitar dan akhirnya tangannya menuju ke bagian yang diminta Gyuvin. Sungguh ia tak menyangka milik pacarnya bisa seperti ini. Dari luar celana jeans saja sudah terasa hangatnya.
"Apa kita balik aja?" tanya Ricky namun Gyuvin menggeleng.
Ricky dengan takut akhirnya mulai menelusupkan tangannya melalui zipper celana jeans Gyuvin. Gyuvin pun dengan lihai menutupi tangan Ricky dengan sebuah tas kecil sedangkan Ricky bersikap tegak.
"Ungghhh... Enak.." Gyuvin mulai melenguh pelan. Ricky yang sedikit jahil mempercepat elusan tangannya di atas milik Gyuvin hingga membuat Gyuvin menunduk dengan keringat membanjiri dahinya.
"Ricky... Jangan cepet-cepet. Aku keluar nanti kotor semua," bisik Gyuvin sedangkan Ricky tak menghiraukan hingga ia merasakan sesuatu muncrat mengenai jarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAWS OF LOVEDYNAMIC | GYUICKY [END]
Fanfiction"Seperti energi dalam termodinamika bahwa energi tidak bisa dilenyapkan dan diciptakan namun hanya berubah bentuk. Perasaan mereka tidak dapat hancur dan tercipta melainkan hanya berubah bentuk saja." Gyuvin dan ricky saling bermusuhan pada awalnya...
![LAWS OF LOVEDYNAMIC | GYUICKY [END]](https://img.wattpad.com/cover/358593675-64-k54204.jpg)