LAWS OF LOVEDYNAMIC | GYUICKY [END]

PART 20 | PLAN B

•LAWS OF LOVEDYNAMIC•

•PLAN B•

Sekembalinya dari rumah orangtua Gyuvin. Ricky mulai kembali sibuk dengan beberapa pekerjaan. Gyuvin pun juga mengisi waktu luangnya dengan menjadi pelayan di kafe dekat rumah.

"Nanti mampir dong ke kafe tempatku kerja. Aku mau ajak kamu makan siang," ajak Gyuvin melihat Ricky sedang bersiap-siap. Ricky tampak memilih dasi untuk agenda yang Gyuvin kira adalah untuk kerja karena memang Ricky punya gedung perkantoran yang dirinya kelola jadi mungkin sekarang Ricky mengambil alih manajemen gedung tersebut. Dulunya Ricky hanya terima uangnya saja untuk sewa sepuluh lantai gedung perkantoran, namun gajinya tersebut tentu dipotong untuk 10 orang pegawai yang mengurusnya termasuk seorang manajer yang menjadi pimpinan untuk perusahaan pengelola 10 lantai gedung milik Ricky.

"Kalau aku udah selesai nanti aku makan siang di tempatmu."

"Kamu kan kerja untuk dirimu sendiri. Memangnya tidak boleh pergi makan siang 1 jam saja?" tanya Gyuvin membuat Ricky diam sejenak sebelum berbalik dan meletakkan dasi dan kemejanya di ranjang.

"Aku ada urusan di luar."

"Apa?" tanya Gyuvin penasaran sedangkan Ricky bukannya menjawab malah menggeleng.

"Rahasia." Mendengar jawaban Ricky membuat Gyuvin sedikit kesal dengan Ricky. Ia berpikir mereka bahkan sudah tinggal serumah, kenapa harus ada rahasia di antara mereka.

"Rahasia apaan sih? Kamu mau main sama cowok lain juga aku gak pernah larang kamu."

Ricky duduk di samping Gyuvin dengan perasaan gugup menerpa. Gyuvin tentu menyadari perubahan emosi dari Ricky. Ia pun memilih diam karena tandanya Ricky akan mengatakan sesuatu yang penting sebentar lagi.

"Aku akan ke kedutaan besar."

Gyuvin mengerutkan keningnya dalam. Ia menatap Ricky dengan wajah yang seakan bertanya apa yang Ricky akan lakukan di kantor kedutaan besar.

"Apa visa pelajarmu mau habis?" tanya Gyuvin mengira Ricky ingin mengurus perpanjangan visanya karena memang Ricky bukan warga negara Korea dan dia datang ke Korea dengan visa pelajar.

"Bukan. Aku mau ke kedutaan Denmark."

"Hah?!!" Gyuvin benar-benar kaget dengan apa yang keluar dari mulut Ricky. Namun Ricky tiba-tiba beranjak dan menatap Gyuvin ragu.

"Aku akan jelaskan nanti. Aku akan telat."

Ricky langsung masuk ke kamar mandi sesegera mungkin. Gyuvin pun merasa ada sesuatu yang besar yang saat ini Ricky sedang jalankan. Ia mendadak berpikir bahwa Ricky akan pergi ke Denmark untuk sekolah atau kerja.

"Apa iya ya??" gumamnya akan praduga yang telah dirinya buat dalam kepalanya terkait rencana apa yang ingin Ricky jalankan.

"Tapi gak mungkin kan kalau dia mengurus visa di sini? Dia kan bukan warga Korea." Gyuvin pun mulai tenang kalau Ricky tidak bisa mengurus visa di sini.

Gyuvin akhirnya pergi bersiap-siap juga untuk kerja. Hari ini dirinya akan di kafe sendirian sampai menjelang makan siang karena bosnya tersebut katanya ingin pergi belanja banyak bahan.

...

"Silahkan tunggu saya di depan ruang 10 ya. Nanti akan dipanggil sama asisten saya kalau saya sudah siap."