PART 17 | BUSY BF

171 27 2
                                    

•LAWS OF LOVEDYNAMIC

•BUSY BF•

Hari ini, Ricky berniat mengunjungi salah satu dosen senior yang sudah pensiun. Dosen tersebut merupakan seorang profesor bidang ilmu material yang sesuai dengan apa yang Ricky teliti. Pembimbingnya memberikan saran untuk menemui dosen senior tersebut untuk meminta tips mengenai publikasi karya tulisnya ke jurnal prestisius.

Namun, Ricky bingung haruskah ia membelikan dosennya tersebut kue atau ia buat sendiri. Sebenarnya ia sangat ingin buat sendiri. Namun semalaman ia tak tidur karena menyelesaikan draf skripsinya untuk disesuaikan sesuai format jurnal yang ia tuju. Hal ini dengan harapan dosen senior yang ia mintai petuah, berkenan mengoreksi publikasi miliknya.

"Kopi lagi?" tanya Gyuvin yang baru bangun dari tidurnya melihat Ricky menyalakan mesin kopi.

"Bukan. Aku mau buat kue," ucapnya sembari menguap sangat lebar di akhir. Ia sangatlah mengantuk.

"Mendingan kamu beli aja. Ada banyak toko roti yang jauh lebih enak dari buatanmu. Kenapa kamu buang tenaga bikin? Toh kamu juga bukan orang tidak mampu untuk beli kue di bakery mahal." Gyuvin dengan santainya mencibir Ricky lalu merebut segelas kopi yang hendak Ricky ambil. Rencana Ricky hendak membuatkan sebuah kue tiramisu namun kopinya sudah dicampur susu oleh Gyuvin.

"Udah, beli aja. Apa aku aja yang beli?" tanya Gyuvin dengan santai sembari menyeruput kopi buatan Ricky. Ricky sendiri hanya diam melamun sebelum pergi meninggalkan Gyuvin.

"Mau ke mana?!" tanya Gyuvin lantang. "Mandi! Ikut???" ujar Ricky tak kalah lantang.

"Mau!!!"

"Mesum!!!"

Gyuvin tertawa cekikikan di dapur sedangkan Ricky tak memperdulikan Gyuvin sedikitpun. Biasanya ia akan menggerutu kesal. Namun saat ini, yang ada di pikirannya adalah urusannya segera selesai dan ia segera istirahat. Sungguh, mengejar akademik benar-benar membuatnya sangat kelelahan. Ia tak bisa membayangkan orangtuanya yang menyuruhnya melanjutkan sekolah lagi sembari mengurus bisnis baru ayahnya di bidang energi.

"Kalau aku bisa bikin drafku acc hari ini. Aku janji mengajak Gyuvin ke rumah papa dan mama di Shanghai saat ini juga!" ucapnya sebagai penyemangat sebelum menginjakkan kakinya ke kamar mandi.

Ricky memang beberapa hari ini berpikir untuk mengenalkan Gyuvin ke orangtuanya secara langsung. Hal ini setelah mamanya memuji Gyuvin saat ia mengirimkan fotonya dengan Gyuvin yang sedang kencan.

"Dia temanku sekelas. Bagaimana ma? Apakah dia tampan?"

"Tampan sekali. Wajahnya mungil dan imut. Bawa dia ke rumah Ricky, papamu harus melihatnya langsung. Dia pasti suka."

"Besok kalau kita sudah lulus aku akan membawanya ke Shanghai."

"Ok, semangat kuliahnya ya sayang."

Melalui chat singkat dan terkesan random serta konyol tersebut. Ia berusaha secepat mungkin menyelesaikan kuliahnya agar bisa membawa Gyuvin menemui orangtuanya secara langsung. Memang apa dikata orang ada benarnya, motivasi datang dari mana saja.

Sedangkan Gyuvin sendiri, setelah ia sedikit olahraga kecil agar tak mengantuk. Ia kembali ke kamar dan langsung membuka laptopnya. Nanti sore rencananya ia juga ada bimbingan terkait isi penelitiannya. Ia juga tentu saja ingin segera menyelesaikan studinya agar Ricky merasa bahwa pacarnya ini sangatlah pantas. Apalagi Gyuvin mendengar kalau ayah Ricky membeli perusahaan pengembang panel surya asal Taiwan dan perusahaan yang dibeli seharga 80 juta dolar tersebut, sebentar lagi akan memiliki pabrik panel surya di Taiwan juga.

LAWS OF LOVEDYNAMIC | GYUICKY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang