14. Masalah dan Sadar

352 26 16
                                    

"Omi gimana nih?!" Atsumu sangat panik terlebih lagi sudah tersebar di seluruh keluarga

"Udah santai aja" Kata Sakusa santai

"What?!! Santai?! Gimana jelasinnya?"

"Ya tinggal kita bilang aja kalau lo hamil"

"Hah?! Tapi kan Tsumu ga hamil, amit-amit maksudnya mau tapi ya ga sekarang juga gitu?" Wajah Atsumu memerah karena malu

"Listen Tsumu, kita pikirin ini nanti oke? Sekarang kita kesana dulu pasti mereka lagi nungguin penjelasan dari kita" Atsumu mengangguk dengan wajah lesu, Sakusa menangkup wajah Atsumu kemudian mencium kening dan bibir Atsumu

"Omiii...!"

"Udah jangan sedih gitu dong, nanti imutnya ilang"

"Udah ahh ayok, Omi gombal terus!" Sebenarnya Atsumu malu dia

"Enggak... Kamu emang manis kok sayang"

"Omi!!!"

"Hahaha iya bercanda, nggak lagi" Sakusa takut pasalnya Atsumu siap siap mau gigit

~~~~~>

Mereka telah sampai di rumah Kaya, di sana ada orangtua Atsumu dan orangtua Sakusa serta orangtua Kaya

"Itu dia kak Tsumu nya pih!" Teriak Kaya yang melihat Atsumu dan Sakusa bergandengan tangan

"Duduk Atsumu, Kiyoomi" Kata papi dari Kaya

Atsumu dan Sakusa duduk di sofa, disamping orangtua Sakusa

"Sebelumnya papa dan mama mau bertanya, apa benar kalian berpacaran?" Tanya ayah dari Sakusa

Atsumu menunduk

"Udah biar Omi aja yang urus ini" Bisik Sakusa pelan dan menggenggam tangan Atsumu

"Iya Kiyoomi memang berpacaran dengan Atsumu, ada masalah?" Sakusa berbicara seakan-akan sang papa

"Papi!!! Kaya ga mau!" Rengek Kaya

"Dan rumor kamu hamil itu beneran Atsumu?" Kini giliran ayah dari Atsumu yang bertanya

"E-enggak ayah a-aku cuma mau buat dia panas aja"

Kaya bernafas lega karena masih memiliki kesempatan

"Jadi Atsumu sudah tau kan kalo Kiyoomi sudah mau bertunangan? Jadi paman ha-" Kata kata papi Kaya terhenti

"Kiyoo menolak bertunangan dengan dia!" Ucap Sakusa tegas sambil menunjuk Kaya

"Kiyoomi!!!" Teriak dari mama Sakusa

"Apa ma? Pasti mama dan papa mau bilang kalau ini buat kebaikan Kiyoo kan? Cuma Kiyoo yang tau tentang kebahagiaan Kiyoo, dan kebahagiaan Kiyoo cuma Miya Atsumu!!! Jangan sok mengerti tentang Kiyoo!"

Papa Sakusa naik pitam "Diam kamu Kiyoomi!!! Kami orangtua ka-"

"Hahaha!!! Orangtua? Baru sadar kalo kalian orangtua saya? Jika kalian tau bahwa saya anak adalah kalian coba beritahu apa makanan kesukaan saya? Oh iya! Dan kapan kalian terakhir kalinya mengucapkan selamat ulangtahun?"

Papa dan mama Sakusa terdiam

"Loh kok diam? Masa ga tau? Katanya saya anak kalian kan?"

Ayah Atsumu mendekati Atsumu disusul dengan Reva

"A-"

"Kenapa yah? Ayah mau pisahkan aku sama Omi juga?!" Atsumu juga ikut emosi

"Ayah mau bela lelaki gila itu? Mentang mentang adeknya papa seenaknya, duit aja masih minjam padahal hanya adik ipar!!"

Papi dari Kaya berjalan ke arah Atsumu dan akan menampar pipi Atsumu

"Dasar keponakan kura-"

Grep!

Tangan dari papi Kaya di tahan Reva "Berani kau sentuh apalagi kau melukai putra ku, habis kau!" Ujar Reva dingin

Atsumu terdiam melihar reaksi Reva

"Kalian pergi saja biar bunda dan ayah yang urus masalah ini!!" Ujar Reva dingin

Sakusa dan Atsumu pergi dari sana dan mendengarkan dari balik tembok

"Sudah cukup! Kurang ajar sekali kau berani-beraninya ingin melukai anakku!" Teriak Reva

"Mas harus ngerestuin Atsumu dan Kiyoomi!" Ayah Atsumu mengangguk patah-patah

"Dan kalian!" Reva menunjuk ke arah mama dan papa Sakusa

Setelah sadar mama dan papa Sakusa menjawab "Kini kami serahkan kepada anak-anak di mana bahagianya"

"Papi!!"

"Diam Kaya!!" Papi Kaya sudah marah dan malu

"Tinggalkan rumah ini!"

"Baiklah saya juga ga mau nginjek rumah ini lama lama, bye pucek you!!! Ayo mas kita pulang" Kata Reva mengajak suaminya

Atsumu dan Sakusa tertawa dibalik tembok

~~~~~~>

Atsumu sudah sampai rumah terlebih dahulu

Reva membuka pintu terdapat Atsumu yang berdiri di sana

"Astaga Atsumu kamu bi-" Kata kata Reva terhenti

"Eh?!"

"Hiks bunda maafin Tsumu, selama ini Tsumu selalu kurang ajar sama bunda"

Reva mendorong pelan bahu Atsumu "A-apa? Tsumu panggil a-apa tadi? Coba ulangi lagi?"

"Bunda? Boleh kan Tsumu panggil bunda?"

Reva kembali memeluk Atsumu erat "Hiks akhirnya kamu hikss bunda yang seharusnya minta maaf so-"

"Sstt! Tsumubga mau denger!" Kata Atsumu sembari memeluk Reva

"Hiks makasih sayang hiks"

"Udah bunda jangan nangis, jelek tau" Bercanda Atsumu

"Kamu ini!!!"

Ayah si kembar menghangat akhirnya keluarganya bersatu kembali

~~~~~>

Sakusa sedang berada di kamar nya

Tok Tok Tok

"Masuk" Jawab Sakusa

Sang mama masuk kemudian duduk di kasur sedangkan Sakusa tidur membelakangi mamanya

Sang mama berbaring di kasur Sakusa dan memeluk Sakusa dari belakang

Sang mama mengusap kepala Sakusa "Maafin mama ya, selama ini mama salah"

Sakusa hanya diam, sebenarnya ia sangat bahagia karena sudah lama tak diperlakukan seperti ini

"Mama janji bakalan luangin waktu buat Kiyoo dan nebus waktu yang terbuang"

"Mama ga bohong kan?" Tanya Sakusa

"Enggak sayang mama ga bohong kok, sini peluk mama dulu"

Sakusa berbalik menghadap mamanya dan memeluk sang mama, mama Sakusa juga merasakan dan mendengarkan isakan Sakusa

"Haha anak mama udah gede kok cengeng? Mama bilangin Atsumu loh nanti... Oh iya minggu depan kita jalan-jalan ajak keluarga Atsumu juga ya?"

Cup

"Mama sayang Kiyoomi"

~~~~>

"Papa dan Daddy, ini kebanyakan Samu kenyang" Osamu berkata kepada orangtua Suna

"Gapapa sayang, makan aja papa udah masak khusus buat Samu!!" Kata Daddy Suna

"Iya biar kamu tambah gendut, soalnya kamu lucu!" Antusias papa Suna yang berstatus Uke/Omega

Dah lampu ijo dari lama SunaOsa

Tbc

Depresi ( SakuAtsu ) [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang