25. Sakit

359 19 9
                                    


















"Sam lo pulang deh nanti Suna marah" Atsumu menasehati adiknya yang datang ke rumah mereka dengan keadaan menangis karena bertengkar dengan Suna

"Males banget hiks Rin jahat"

"Yaudah gw buatin minum dulu" Atsumu berjalan perlahan ke arah dapur karena memang susah berjalan, sudah berat usia kandungannya 9 bulan

"Seharusnya kamu selesaikan dengan kepala dingin jangan sama-sama panas,  Ingat! Kalian udah punya anak kasihan mental mereka" Sakusa menasehati adik iparnya

Secara tak sadar tangan Sakusa merangkul Osamu dan mengusapnya

Atsumu mengelola nafas sebelum pergi ke sana lagi

Jujur ia cemburu namun mau bagaimana lagi ia juga menjadi overthinking karena tubuhnya yang gendut

Bukan karena efek kehamilan saja tapi berat badan Atsumu naik drastis

"Ini minumnya" Atsumu datang dan memberikan minumnya

Setelah lama menangis akhirnya Osamu sadar dan ingin pulang

"Omi tolong anterin Samu ya"

"Lah masa kamu sendirian di rumah sayang" Ucap Sakusa yang sebenarnya khawatir

"Gapapa, Tsumu bisa jaga diri"

Sakusa setuju

"Kalau ada apa-apa langsung telepon Omi oke?"

"Iya Omi"

Setelah Sakusa mengantar Osamu pulang, Atsumu mulai menangis karena memang Atsumu itu sensitif

"Apa Omi bosan ya sama Tsumu?! Kan Tsumu gendut jelek ga kayak Samu" Gumam Atsumu sembari mengusap perutnya

~~~>

Osamu mengetuk pintu rumah dan keluar lah Suna

Grebb

Suna langsung memeluk Osamu

"Maaf ya tadi Rin ngebentak mbul"

"Iya Samu juga minta maaf"

Sakusa yang males jadi tai kucing memilih pulang untuk bertemu dengan Omega tercintanya

Pas sampai di rumah ternyata Atsumu tertidur, Sakusa terkekeh kemudian mengecup kening Atsumu pelan

"Selamat tidur sayang" Ucap Sakusa kemudian bersih-bersih dan ikut tertidur

00.25

Sakusa merasakan bahwa tubuhnya digoyang-goyang

"Omi shhh Omi hiks auhh"

"Emghh kenapa sayang?" Kata Sakusa yang belum sadar sepenuhnya

"Omi shh sakit perut Tsumu hiks auhh Akhh"

Mata Sakusa langsung segar seketika

"Perutya sakit?! Sebentar ya sabar" Sakusa langsung mengenakan jaketnya dan meraih tas yang sudah dipersiapkan untuk saat ini

Serta kunci mobil

"Omi shh sakit" Rintih Atsumu dan di gendong Sakusa

Mereka langsung pergi menuju ke rumah sakit

~~~~~~>

Atsumu diletakkan di kasur khusus bersalin karena melahirkan normal

🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟

(Yang masih nanya lahirnya dimana gw tonjok!!!)

(Dan yang bilang ga mungkin dari awal emang ga mungkin laki laki hamil!!)

This is just a fanfic - Canut14

🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟

Karena pembukaan yang belum lengkap Atsumu disuruh bernafas secara perlahan

"Nangis boleh, tapi jangan teriak ya kak" Kata salah satu perawat

"Hiks hiks Omi sakit hiks Akhh"

"Iya iya Omi elus perutnya" Sakusa mengelus perut Atsumu serta memberikan kecupan manis untuk Omega nya agar tenang

Dokter kembali memeriksa dan pembukaan masih pembukaan 8

"Jangan di eden ya nanti bisa bengkak" Kata dokter dengan lembut agar tak membuat Atsumu panik

"Ha-hauss" Kata Atsumu karena suaranya agak serak

Sakusa dengan sigap meletakkan pipet di botol mineral dan memberikannya ke Atsumu

Tak lama setelah itu dokter kembali dan memeriksa akhirnya pembukaan sudah sampai ke-10 dan siap dieksekusi

Dokter meminta agar Atsumu ngeden sesuai perintahnya

1...

2...

3...

"Ayo dorong"

"Hnnnnnnn"

Atsumu kembali mengatur nafasnya dan menunggu perintah lagi dari dokter

1...

2...

3...

"Dorong"

"Hnnnnnnnnnn"

"Hiks hiks sakit sakit hiks"

Sakusa kembali mencium kening Atsumu

"Iya Omi tau sakit ya cup cup sabar ya Omi disini, bentar lagi kita ketemu baby-nya"

Mendengar kata-kata semangat dari Sakusa seperti ada sebuah kekuatan untuk mendorong lagi

"Sedikit lagi kepalanya sudah muncul"

1...

2...

3...

"Hnnnnnn"

"Oeeeeeeee oeeeeeeee oeeee"

Tangis bayi menggema di seluruh ruangan

Sakusa menangis dan mencium wajah Atsumu yang lemas secara bertubi-tubi

"Hiks makasih sayang makasih muachh... muachh... makasih hikss Aku cinta kamu sayang kamu berhasil makasih Tsumu"

Air mata mengalir Atsumu deras, namun tak bisa berbicara hanya sebuah senyuman yang terukir

"Banyi nya laki-laki dan sangat sehat" Kata dokter kemudian meletakkan bayi di dada Atsumu

"Astaga bulet banget" Kata Sakusa melihat putra pertamanya yang sangat bulat dan gendut tak heran karena Atsumu doyan makan

Setelah selesai dengan ari-ari bayi dibawa untuk dibersihkan

Tbc

Depresi ( SakuAtsu ) [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang