BAB 4

107 18 19
                                    

    malam itu, takemichi tampak melang kah kebingungan, ia tidak tahu sekara ng, mikey membuatnya tidak percaya seakan ia melihat sifat aslinya...benar- benar di luar dugaan.

"Haih...kenapa aku menyukai dirinya sih ? Tahu begini rasanya menyesal.." takemichi menghela nafas.

Ia masih memikirkan perkataan mikey sebelumnya tentang chifuyu yang be lum pasti mencintainya, apakah benar perkataan mikey kalau chifuyu bukan lah pria baik seperti perkataan mikey, ia hanya takut melangkah dan patah ha ti kembali...sekarang ia harus berkata apa...ia benar-benar egois di sisi lain ia sendiri jatuh cinta pada chifuyu dan juga di sisi lainnya ia juga mulai jatuh hati pada kakucho.

"ARGH....Kenapa rumit sekali sih... aku bingung..." takemichi kesal.

"Bagaimana ini...kalau mereka sama-sa
ma tidak suka padaku....huft tanggung resikonya saja...bukan waktunya aku jatuh cinta... sekarang waktunya me nyembuhkan mereka...semangat takemi
chi kau bisa..." takemichi menepuk wa jahnya dan berjalan melangkah dengan semangat.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Chifuyu sendiri tampak berlari setelah mengetahui baji mengungkapkan pera saannya, di sinilah ia sekarang entah di mana, ia bingung dengan perasaannya sekarang. Di sisi lain ia bimbang juga dengan perkataan baji sebelumnya soal perasaan takemichi.

"Huft....huft....sial kenapa aku kepikiran masalah pertanyaan nenek lampir itu.."
Chifuyu kesal.

Ia terdiam dan memandang cermin di sebelah toko tersebut, ia tak bisa bege ming, ia masih memegang dadanya ya ng sesak, membayangkan momen tadi ia sempat berfikir kenapa ia dengan mu dahnya bisa jatuh cinta pada pria seper ti itu. Chifuyu hanya lelah, lelah ia ber harap dengan apa yang ia cintai..ia takut tersakiti lagi, tanpa di duga iapun terkejut melihat sesuatu.

"Chifuyu..." suara seseorang tengah memanggilnya dan tersenyum.

Chifuyu tampak diam dan tidak ber geming. Di sanalah takemichi tampak cemas padanya..dengan senyuman tulus dan tatapan tidak membenci.

"Jangan khawatir, kita pasti bisa... sema ngatlah...aku akan membantumu..." ta kemichi tertawa ramah.

"ARGHHH....." chifuyu tersadar dan kini kepalanya berulang kali di tembok ter sebut di hadapan umum hingga mem buat orang yang berlalu lalang tampak takut.

"Ga...ga...chifuyu...sekarang yang lalu biarlah berlalu...aku akan berjuang un tuk kebahagiaan baru...lihat saja kau baji...akan ku buktikan aku tidak salah memilih...." chifuyu bertekad dan tanpa sadar keningnya kini sudah lebab dan berdarah.

"Sedang apa kau di sini..?" Suara seseo rang yang tampak familiar mengham piri chifuyu.

Chifuyu tampak melirik dingin dan ke sal, ia tahu sosok familiar kini meng hampirinya...sebalnya kenapa ia ber temu saingannya di sini...sial.

"Lagi jalan-jalan...kau juga sedang apa di sini kakucho..." chifuyu bt.(hayo yang kira ketemu kazutora sapa, sini saya jewer..)

Kakucho tampak mendengus kesal meli hat chifuyu memandangnya seperti itu.

"Kalau kau niat cari masalah...aku ma las mau melayani....lain waktu saja..." kakucho bt.

"Siapa juga yang mau cari masalah... lagi pula kau juga sedang ap...tunggu kenapa dengan tanganmu ?" Chifuyu tampak terkejut mendapati tangan kakucho berdarah.

Kakucho tersadar, ia baru saja ingat se telah ia mendengar perkataan izana ia pun langsung pergi dan tidak kembali ke markas, alhasil di tempat gang sepi iapun melampiaskan kekesalannya, ia takut takemichi akan menjauhinya sete lah ia memiliki perasaan pada takemi chi.

"Ah...aku...." kakucho bingung.

"Jujur padaku...jangan bilang ini kebetu lan...pandanganmu 5 hari lalu kau sepe rti memiliki perasaan pada takemichi ?" Chifuyu mulai bangkit dan membersih kan badannya.

THE SECOND CHOISE (CHIFUYU X TAKEMICHI X KAKUCHO) THE ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang