Bab 12 (Volume 3) : Keadaan Berbalik yang mencekam

230 50 8
                                    

Tumenggung Sutrisno POV

Pangkalan Militer Majapahit, Cilacap utara, lembah

Tumenggung Sutrisno adalah seorang Tumenggung yang bertanggung jawab atas Cilacap utara, ia berumur sekitar 65 tahun dan telah menjadi Tumenggung selama 16 tahun. Ia berada di lembah ini untuk menahan pergerakan Sunda yang diperkirakan akan melewati lembah tersebut, ini karena satu satunya jalan untuk menuju inti wilayah Cilacap adalah melewati hutan, lembah, beberapa desa dan terakhir adalah desa Rawaapu. Setelah itu, baru akan dapat menuju akses jalan yang akan menuju wilayah utama kota Cilacap.

Pembangunan benteng dekat lembah ini sempat menjadi perdebatan yang panas dengan Agra, karena lokasinya yang memang terlalu maju sehingga akses jalan kecil tebing dapat masuk dalam benteng. Agra dan sebagian perwira Majapahit menyarankan memundurkan lokasi pembuatan benteng, namun tidak terlalu dihiraukan oleh Tumenggung Sutrisno karena merasa dirinya lebih paham akan wilayahnya. Bahkan agak mengejek agra dengan anak yang masih belum tahu banyak hal.

"Hm.... Luar biasa, ini adalah benteng terbesar yang pernah pasukanku buat" Tumenggung Sutrisno bangga akan prestasi yang baru dicapai pasukannya.

Benteng ini terbuat dari campuran kayu jati, bambu dan juga batu bata dengan bahan perekat berupa batuan kapur, dan tanah liat. Tinggi benteng ini berkisar 10 m termasuk menara pengawas, dengan lebar 2,5 m dan menutup jalan lembah yang sepanjang 190 m. Benteng ini dibuat dalam waktu 1 tahun dengan jumlah pekerja yang terlibat mencapai 8 ribu orang dengan dibiayai oleh kerajaan. Dipersenjatai dengan 20 senjata cetbang dan 30 bedil serta dijaga oleh 5 ribu pasukan meski mereka tergabung dalam milisi sipil.

"Sunda pasti tak akan dapat menembus benteng ini meski dengan katapel mereka" Gumam Sutrisno dengan angkuh dan merasa diatas angin.

"Tumenggung! ini....." Ucap salah satu pasukan dengan panik

"Ada apa?!" Tanya Sutrisno dengan agak kesal

"Lihat di belakang kita! apakah itu adalah pasukan Sunda?" Tanya Pasukan itu dengan ragu

Awalnya Sutrisno menganggap pasukannya membuat lelucon, tetapi saat ia menatap belakang bentengnya ia merasa hancur. Karena ia dapat melihat ribuan pasukan Sunda yang berjejer menghadap benteng mereka dari belakang atau dalam benteng.

"I-ini.... tidak mungkin..." Gumam beberapa prajurit dengan gugup, karena mereka tak menyangka dengan situasi ini.

"JANGAN MELAMUN!!! SEGERA BERSIAP BERTEMPUR!!! PASUKAN INFANTERI ATUR BARISAN!! PASUKAN PEMANAH DAN SENJATA SEGERA BERSIAP DIATAS BENTENG!!!" Perintah spontan Sutrisno dengan panik

Pasukan Majapahit mulai segera menyusun barisan, namun disaat yang sama pasukan Sunda mulai bergerak menuju benteng mereka. Ini sempat membuat banyak pasukan menjadi panik.

"TETAP TENANG!!! BERSIAPLAH UNTUK BERPERANG!!" Perintah Sutrisno yang membuat pasukan Majapahit dapat menurunan kepanikan mereka.

"Dan kau!! kabarkan ini pada wilayah lainnya!!!" Salah satu pasukan segera menulis kabar mengenai penyerangan ini.

******

Pasukan Sunda POV

"SERBU!!!! HABISI MEREKA SEMUA!!!" Teriak jaka dengan lantang sembari memacu kudanya, pasukan kudanya pun bergerak makin cepat dan semakin dekat dengan pasukan Majaphit.

"HUWOHHHHH!!!" Para pasukan Sunda yang merasa lebih unggul bersorak dengan semangat, dan mereka merasa kebanggan yang luar biasa saat menunggangi kuda yang termasuk hewan yang mahal.

Bom! Bom! Bom! Bom! Bom! Bom! Bom! Bom! Bom! Bom! Bom! Bom! Bom! Bom! Bom!

MENJADI PRABU HAYAM WURUK (Hiatus sementara) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang