2

2K 92 4
                                    

ayam berkokok tanda nya pagi.

disini lah Gempa berada ,didapur maksudnya . Gempa bangun lebih awal dari pada Hali dan membiarkan Hali tidur di kasurnya.

"heumm enak sekalii" cicit seseorang dari belakang .

Gempa menoleh kesumber suara , ternyata itu Thorn , Gempa hanya tersenyum dan melanjutkan acara memasak nya.

"Thorn?" panggil Gempa

"iyaa kaa??" Thorn menoleh

"bangun kan saudara saudara mu, makanan sudah hampir matang" titah Gempa

Thorn hanya mengangguk dan segera pergi untuk membangunkan para saudara nya itu , tak selang lama Thorn kembali dengan semua saudara nya kec.Hali karena dia rasa Hali tidak ada di kamar nya jadi dia memutuskan untuk bertanya pada Gempa.

"Ka Gempaa, Ka Hali kemana? dia tidak ada dikamar" tanya Thorn berdiri disamping Gempa

"ouh aku lupa memberitahu mu"

Thorn memiringkan kepalanya sedikit tanda bahwa dia bingung .

"Hali ada dikamarku" sambung Gempa

"Ngapain?" kali ini Taufan yang menjawab

"aku tadi malam takut tidur sendiri jadi aku ajak dia tidur bersama" jelas Gempa

"kenapa tidak ajakk akuu huhh" kesal Thorn

Gempa terkekeh melihat adik nya itu

"Ice, Blaze bisa tolong kaka menyiapkan ini?" tanya Gempa pada si dua kembar

"bisaaa"

"baik"

puas mendengar jawaban dua kembar dia langsung menuju ke kamar nya untuk membangunkan Halilintar.

"Kaa , ayo bangunn" titah Gempa sembari menepuk nepuk pipi kaka nya

Hali hanya berdehem dan menarik tangan Gempa kepelukannya dan melanjutkan acara tidurnya itu.

"ishh lepasinn, ayo makan dulu" kesal Gempa , badan nya bergerak kesana kemari mencari alamat dengdeng.

"nanti" singkat Hali

"ishh ayoooo!!!"

Hali mendekatkan wajahnya ke depan wajah Gempa , niat hati ingin mencium nya , tapi ada yang mengganggu kegiatan mereka berdua..

tokk tokk tokk


"ka , ini Ice .. Ice mau disuapi ka Gempa" panggil Ice diluar kamar Gempa

Gempa yang mendengarnya itu langsung melepas paksa tangan Hali dan segera beranjak ke pintu untuk menemui adik nya.

"ck" Hali berdecak kesal , ingin hati nya memaki adik nya itu tapi ia urungkan.

sebelum dia keluar dia memerintah Hali untuk segera turun dan makan , Hali hanya pasrah , dia memutuskun untuk mandi terlebih dahulu.

"Ice belum makan?" tanya Gempa , Ice menggeleng.

"ayo makan , kaka suapin" Ice mengangguk dan pasrah tangan nya ditarik oleh Gempa menuju meja makan.

yhh skipp saja adegan makan nyah

"Ice udah kenyang hum?" tanya Gempa pada Ice

"udah ka , Ice ngantuk"

"duduk dulu sampai makanan yang masuk tadi turun ke lambung" ucap Gempa , Ice menurut ia sekarang duduk di sofa depan tv bersama Blaze.

Gempa senang jika semua adik nya menjadi penurut seperti itu , tapi akan kurang enak jika tidak ada yang rusuh disini.

Gempa segera membereskan dapur , dibantu Thorn , saat mencuci piring Gempa dikagetkan dengan Halilintar yang berada disamping nya secara tiba tiba.

"huh! mengejutkan!" kesal Gempa

"butuh bantuan?" tawar Hali

"tidak perlu, ini sudah selesai"

"baiklah"

Hali menunggu Gempa sampai selesai , dia tetap berada didekat Gempa , menatap setiap gerakan yang Gempa lakukan secara detail.

sementara ditempat lain

"sini loh dek!"

ditaman belakang disini lah Taufan dan Solar berada, mereka berdua dimintai tolong oleh Gempa untuk menyirami bunga di belakang.

"iya" Solar memindahkan selang yang ia pakai untuk menyiram bunga anggrek kearah bunga mawar

"nah pinter" ucap Taufan sembari duduk santai di pondok yang tersedia di taman .

Solar merasa sedikit kesal , apa apaan dia kenapa malah nyantai dan adik nya malah disuruh kerja.

karena merasa tidak adil , Solar mengarahkan selang nya kearah Taufan , dia menyiram Taufan sebagaimana dia menyiram bunga.

Taufan yang tiba tiba disiram pun terkejut dan reflek bangun dari tempat nya , dia menatap Solar dengan terkejut.

"hei apa ini?!" kesal Taufan

"salah siapa bersantai" ucap Solar selow , dia lanjut menyirami tanaman yang lain.

Taufan terdiam , eistt tiba tiba dia memiliki ide yang cermelang.

Taufan jalan mengendap endap kearah Solar dannnn

Gepp

dia memeluk Solar dengan badan basah nya , yang dipeluk lantas terkejut merasakan basah dipunggungnya , reflek membuang selang kesembarang arah.

"lepasin" Solar terus menerus memukul tangan Taufan agar lepas dari dirinya.

"aku basah , kau juga harus basah" ucap Taufan , dia melepas pelukannya dan mengambil selang yang dijatuhkan Solar tadi.

dia mengarahkan selang itu ke tubuh Solar , sementara Solar berusaha menghindari nya namun apa daya lah dia dikejar terus oleh Taufan.

"ka.. huhh.. s-sudahh.. hahh" ucap Solar terengah engah karena lelah berlari kesana kemari

Taufan yang melihatnya segera mematikan selang dan berlari ke arah Solar dan memeluk adiknya itu.

"makanya jangan jahil"

"ga jahil."

"cepet minta maaf ke kaka"

"ga"

"cepetann"

"ngga"

"minta maaf atau kaka semprot lagi?"

"..."

"heii , ayo minta maaf"

"tidakk" Solar melepaskan diri dari Taufan lalu bergegas berlari kedalam rumah.

Gempa yang melihat Solar berlarian dengan Taufan yang dibelakang nya pun terkejut karena melihat kedua nya basah kuyup tapi malah lari larian di rumah.

"SOLARR!! KA TAUFANN!!" panggil Gempa dengan nada tinggi

Kedua nya pun reflek berhenti dan melihat ke arah suara , mereka terdiam mendengar panggilan Gempa.

Gempa mendekati mereka berdua dan menatap nya dengan tajam.

"kenapa ih lari larian di dalam rumah?! mana basah kuyup lagi" tanya Gempa dengan nada kesal

"Solar duluan yang semprot kaka" balas Taufan membela diri

"lagian siapa suruh santai santai!"

mereka berdua bergelut saling menyalahkan hingga telinga Gempa panas mendengarnya.

"SUDAH! sekarang kalian ke kamar masing masing lalu bersihan diri nanti masuk angin" perintah Gempa, mereka hanya mengangguk pasrah.

"iya/um" ucap Taufan dan Solar bersama.

mereka berdua pun segera pergi ke kamar mereka masing masing dan membersihkan diri sebelum kena omel Gempa lagi.

Gempa duduk di sofa nya sembari memijat kepala nya.

"kenapa?"..

Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang