3

1.8K 74 3
                                    

"kenapa?"

Gempa yang mendengarnya sontak terkejut dengan Halilintar yang tiba tiba saja datang.

"ahh gapapa ko" jawab Gempa, dia beranjak dari duduk nya dan berjalan ke dapur untuk mengambil minum.

"kau yakin?" ucap Hali , dia tidak yakin bahwa adik nya itu baik baik saja , pasal nya sejak saat makan berasama adik nya terlihat murung dan sedikit pucat , apakah dia sakit?.

"sudah ku bilang aku tidak papa" ucap Gempa mencoba meyakinkan Hali , saat dia ingin berjalan ke kamar nya tiba tiba pandangan nya mengabur dan alhasil dia jatuh pingsan

Hali yang melihat nya sangat panik dan segera mengendong Gempa ala bridal style dan membawa nya ke sofa ruang tamu.

Hali meletakan Gempa dengan hati hati dan segera menelfon dokter pribadi mereka.

"ka Gempa kenapa?!" ucap Blaze panik melihat kaka nya pingsan

"ka Gempaa" Thorn datang dan langsung memeluk tubuh Gempa

semua adik nya berkumpul menemani Gempa sembari menunggu dokter datang , selang beberapa menit dokter akhirnya datang .

"tolong periksa dia" perintah Hali , dokter tsb segera memeriksa Gempa setelah menemukan masalahnya dia mengambil obat di tas medis nya dan memberikan nya ke Hali.

"dia hanya kelelahan , sedikit demam bukan masalah besar , beritahu dia setelah makan lalu minum obat ini pagi , siang , dan malam , jangan beri dia pekerjaan yang berat sebelum demam nya turun , tubuh nya sangat sensitif dengan angin atau pun air" jelas dokter tsb.

Hali mengangguk paham dan mengantarkan dokter itu keluar untuk kembali ke rumah sakit dan melanjutkan kerja nya.

"terimakasih Fang" ucap Hali

"sama sama" jawab Fang sebelum dia meninggalkan rumah Lorcan Bersaudara itu.

setelah kepergian sang dokter , Hali langsung menghampiri Gempa yang teduduk linglung dan di kelilingi oleh adik nya

Hali mendekati nya dan mengusap lembut rambut nya.

"bagaimana? sudah mendingan?" tanya Hali

"sudah? memang nya aku kenapa?" Gempa mengerjapkan mata nya bingung menatap Hali , pasal nya dia hanya mengingat tadi dia minum lalu sudah.

"tadi kaka pingsan tauu" ucap Thorn bergelayut manjah di lengan Gempa

"oh ya?" Gempa sedikit terkejut dengan jawaban Thorn. Thorn hanya mengangguk sebagai jawabannya

"istirahat dulu" ucap Hali pada Gempa

"eumm" Gempa mengangguk dan beranjak dari duduk nya , saat ingin melakangkah kaki nya terasa lemas untung saja Hali sigap menangkapnya sebelum Gempa jatuh ke lantai.

"kenapa?!" ucap Hali sedikit panik

"tidak tau , kaki ku lemas" jawab Gempa dengan nada lemas.

Hali menggendong Gempa ala bridal style dan membawa nya ke kamar Gempa , sebelum beranjak Hali sempat memberi perintah kepada Taufan.

"Taufan, tolong gantikan dia untuk sementara" jelas Hali , Taufan mengangguk paham.

Halilintar menidurkan Gempa perlahan di kasur nya , sedikit mengusap lembut rambut Gempa

"istirahat , jika ingin sesuatu panggil aku jangan seenaknya sendiri , kau sedang tidak vit Taufan akan menggantikan kau sementara untuk memasak" jelas Hali panjang , lagi lagi Gempa hanya mengangguk pasrah.

"ya sudah , aku ke bawah dulu" setelah mengucapkan itu Hali berjalan ke keluar pintu , tapi sebelum itu terjadi Gempa lebih dulu memanggilnya

"ka Hali.." panggil Gempa dengan lembut , Hali yang merasa dipanggil pun mengalihkan pandangan nya ke sumber suara.

Gempa memberi isyarat agar Hali mendekat lagi pada nya , Hali yang bingung hanya mengangkat satu alisnya.

"ishh , sinii!" kesal Gempa karena Hali terlihat bingung.

Hali terkekeh dan berjalan ke arah Gempa dan duduk disamping nya, dan..

cupp!

Gempa mengecup bibir Hali emm hanya sebentar tidak lama , setelah itu dia menyerbu tubuh Hali dengan semburat merah di wajahnya.

Hali sedikit terkejut dan dia tidak bisa menutupi senyumannya , Hali tersenyum mendapat kecupan itu , dia mengangkat tubuh Gempa ke pangkuannya dan menangkup kedua pipi Gempa.

"nakal sekali"

Hali mendekatkan wajah nya ke wajah Gempa niat hati ingin membalas kecupan tadi tapi dia urungkan karena..

tokk tokk tokk

"kaa?!! ini Blaze! buka pintu nya!!" pintu kamar di ketuk brutal oleh Blaze.

Hali yang muak mendengarnya ia menurunkan Gempa dari pangkuan nya dan beranjak ke pintu , dia membuka pintu dan nampak lah Blaze yang cengengesan sambil membawa nampan berisi bubur dan air dan obat .

Hali menatap datar sang adik , yang ditatap pun merasa takut setelah memberikan nampan itu pada Hali dia langsung mengacir ke kamar nya.

"Ka Hali?" panggil Gempa

"ah iya tunggu sebentar" Hali segera menutup pintu dan berjalan ke tempat Gempa.

dia meletakan nampan diatas nakas lalu memberikan bubur nya ke Gempa untuk dimakan.

"makan ini lalu obat nya" ucap Hali

"iya iya" Gempa memakan bubur nya dengan tenang , ternyata bubur buatan Taufan lumayan enak yah.

setelah bubur nya habis ia langsung meminum obat yang diberikan dokter tadi .

"sudah?" tanya Hali , dia dari tadi memperhatikan setiap gerakan Gempa dari makan , minum .

"sudahh" jawab Gempa dengan senyuman manis di wajah nya.

"bagus , setelah ini langsung tidur saja" titah Hali , dia mengusap lembut rambut Gempa sampai dia tertidur.

saat asik memperhatikan wajah manis sang adik tiba tiba dering ponselnya berbunyi , ia langsung beranjak ke balkon kamar Gempa untuk mengangkat tlfn tsb.

"halo?" Hali membuka pembicaraan ditlfn dengan nomer tidak dikenal itu.

"hai Ryker.." jawaban sari seseorang yang membuat Hali terkejut sontak terdiam.

Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang