Ruang Keluarga
disini lah Halilintar dan Blaze berada , mereka berdua berdebat pasal kejadian tadi .
"bisa kau perbaiki lagi cara bicaramu Blaze?" ucap Halilintar penuh penekanan
"untuk apa?! untuk apa aku bersikap baik pada nya?! bersikap baik pada orang yang sudah membuat aku dan Ice sengsara!" untuk pertama kali nya Blaze berani membentak kaka sulung nya.
"mau bagaimana pun dia yang sudah melahirkan kita Blaze!" Halilintar sudah tidak bisa menahan emosi nya , dia meninggikan suaranya
"MELAHIRKAN TAPI DIA TIDAK MENGINGINKAN KITA SEJAK AWAL! KAU TAU ITU KAN KAK?!" emosi Blaze tambah naik mendengar tutur kata Halilintar.
"BLAZE!"
Halilintar tidak suka jika Blaze berkata seperti itu , muskipun ia juga kecewa dengan ibu nya tapi Halilintar tau butuh perjuangan untuk mengelahirkan anak , walaupun kelahiran dirinya dan kedua adik nya tidak terlalu dianggap.
tanpa mereka berdua sadari Ice dan Gempa mengintip disela sela pintu yang sedikit terbuka.
melihat Halilintar akan menampar Blaze , Gempa yang tidak tega langsung saja masuk tanpa memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Brakkk
"CUKUPP!!" seru Gempa membuka pintu dengan keras dengan Ice yang sembunyi dibalik tubuh kaka nya itu.
Gempa menghampiri Halilintar dan Blaze , ia mendekat kearah Halilintar dan memberikan tatapan tajam pada sang kaka
"berani kau menamparnya , aku akan menampar mu balik!" geram Gempa
Halilintar yang mendapat tatapan tajam dari Gempa , bukan nya takut dia malah mendekat kan diri pada Gempa dan memeluknya.
"aku hanya ingin memperbaiki sikap nya saja.." ucap Hali masih dalam pelukan Gempa
"bukan seperti itu caranya ka.. ka Hali bisa ngomong baik baik , ga harus main tangan" balas Gempa , ia mengusap punggung sang kaka dan menasehati nya
Halilintar hanya mengangguk dan menenggelamkan wajahnya diceruk leher Gempa.
sementara Ice , ia sudah memeluk Blaze dengan erat dia sedikit terisak melihat emosi Blaze yang membludak tadi.
"maafkan aku.." lirih Blaze.
Ice tetap menangis dipelukan Blaze , ia tidak suka jika Blaze mengeluarkan emosi nya seperti itu , ia juga takut karena kedua kaka kandung nya itu bertengkar..
Blaze melirik ke arah kedua kaka nya , Blaze berdecak kesal .. bisa bisa mereka bermersaan disaat kedangan seperti ini.
Blaze menggendong Ice ala Koala dan membawa Ice menuju kamar mereka berdua
Blaze mendudukan diri dipinggir kasur nya dengan Ice yang berada di pangkuan nya.
"Blaze.." panggil Ice , ia menatap sendu kedua manik Blaze
Blaze yang merasa dipanggil membalas tatapan Ice . "ada apa?" tanya Blaze
"ibu.." lirih Ice , namun Blaze masih bisa mendengarnya ..
"lupakan itu Ice"
"tapi-" sebelum melanjutkan ucapannya , Blaze terlebih dahulu memotong
"mau boneka paus?" tawar Blaze , dengan tujuan memberhentikan Ice membahas itu
mendengar kata PAUS ia langsung menatap Blaze berbinar .
"mauuu!!!" seruu Ice dengan semangat. Blaze terkekeh pelan mendengarnya
"makan dulu setelah itu kita keluar untuk membeli boneka yang kau inginkan" titah Blaze , Ice mengangguk semangat.
Blaze menurunkan Ice dari pangkuannya dan menarik tangan Ice dengan pelan menuju dapur.
setiba nya didapur Blaze melihat Taufan dan Solar sedang makan berdua di meja makan.
Blaze dan Ice menghampiri mereka berdua.
Taufan sadar akan kehadiran Blase dan Ice langsung mempersilahkan duduk dan makan bersama.
Ice segera mengambil nasi dan ayam goreng yang sudah dipanaskan lalu memakannya dengan lahap.
Blaze tersenyum gemas melihat kembarannya itu.
"pelan pelan aja makannya" ucap Blaze sembari mengusap lembut rambut Ice. Ice tidak peduli , ia tetap memakannya dengan lahap.
Taufan tertawa kecil melihat adik nya itu , Solar hanya tersenyum tipis sembari menatap kearah Ice.
Solar menyadari sesuatu diwajah Ice , kenapa mata kaka nya itu sedikit ssmbab?.. ia berniat menanyakan pada Ice , namun ia urungkan karena melihat Ice tampaknya mengambil satu centong nasi lagi.
setelah selesai makan, Ice mengusap perutnya yang sudah kenyang.
"uhh kenyangg"
"udahh?? mau langsung belii??" tanya Blaze , Ice menggeleng dan menatap tajam kearah Blaze sembari menunjung perutnya yang sedikit buncit berisi nasi dan ayam.
"mata ka Ice sembab kenapa?" tanya Solar , semua pandangan langsung menuju kearah Solar .
pasal nya sembari tadi Solar selalu diam dan menyimak pembicaraan mereka.
Solar yang tidak mendapat jawaban malah mendapat tatapan bak terkejut itu mencebik kesal.
"apa?! aku hanya bertanya!"
"aku..-" saat Ice ingin berbicara lagi lagi Blaze memotong ucapannya itu.
"Ice gapapa ko Solar , cuman perubahan mood aja" jawab Blaze dengan senyum manis nya.
"sudah ayo , katanya mau beli boneka paus" ajak Blaze , Ice langsung berdiri
"ayoo!!" Ice menarik lengan Blaze seperti anak kecil yang menarik lengan ayah nya.
"iyaa , ka Upan nanti bilangin ke ka Gem kalo aku sama Ice pergi sebentar beli barang" ucap Blaze pada Taufan, Taufan menggangguk paham.
setelah nya Blaze dan Ice pun keluar menuju mall untuk membelikan Ice boneka Paus.
padahal boneka paus dikamar mereka sudah banyak , ada yang segini aja juga yang segini loh lucu lucu banget.
ishh ishh ishh - Thorn
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother
RandomHalilintar x Gempa cerita fanfic boboiboy jika ada kesamaan nama charachter or alur cerita tolong langsung konfirmasi agar pihak kami membenarkan. sedikit nc di akhir , selamat membaca . homophobic dilarang baca