6

1.5K 63 4
                                    

di Mall

"ayoo Blazeee" ucap Ice semangat sambil menarik tangan Blaze untuk segera menuju toko boneka yang ia inginkan.

"iya ayoo" Blaze hanya pasrah saat tangam nya ditarik

skipp ditoko boneka

Ice kini sedang mencari boneka yang  ia inginkan.

sedangkan Blaze , ia duduk menunggu kembarannya selesai memilih sambil mengotak atik ponsel nya.

sedangkan Blaze , ia duduk menunggu kembarannya selesai memilih sambil mengotak atik ponsel nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( abaikan wifi dan waktu )

Blaze berdecak kesal melihat pesan dari kaka nya itu.

"Blaze??"

Ice kembali dengan dua boneka paus yang berukuran sedang berwarna biru.

Blaze segera merubah raut wajah nya tersenyum.

"sudah?" tanya Blaze , Ice mengangguk.

"mau langsung pulang?" tanya Blaze lagi

"tidakk, aku ingin es krim" jawab Ice sambil menunjuk penjual es krim di lantai seberang.

"baiklah, ayo kita beli setelah itu pulang"

Ice tersenyum senang , dan berlari kearah penjual es krim terlebih dahulu meninggalkan Blaze.

Blaze hanya terkekeh gemas dengan tingkah adik kembarannya lalu menyusul Ice untuk membeli es krim






sementara ditempat lain..

"kamu kenapa sih kak, semenjak kedatangan wanita tadi kaka jadi marah marah ke Blaze , apa yang dikatakan wanita itu?" tanya Gempa

Halilintar hanya menggeleng sambil memeluk erat Gempa.

Gempa hanya mengehela nafas lelah , karena sudah dari tadi ia menanyakan hal ini tetapi tidak mendapatkan jawaban yang ia inginkam.

"yaudah lah gapapa" ucap Gempa sembari mengusap lembut punggung Hali.

"Blaze membenci ibu nya.." ucap Hali dengan lirih , Gempa samar samar mendengar ucapan Hali .

"hah?" reflek Gempa saat mendengar gumaman Hali , Hali hanya menggeleng.

"lepas dulu aku mau kebawah" titah Gempa agar Halilintar melepaskan pelukan nya.

Halilintar menggeleng dan semakin mempererat pelukannya.

"hanya sebentar sajaa" kekeuh Gempa , pasal nya dia mengingat bahwa adik adik nya belum makan malam.



Cupp

Gempa terdiam....

Halilintar memberikan kecupan manis pada bibir Gempa , hanya kecupan bukan lumatan.

melihat Gempa terdiam kaku , Halilintar melepas pelukan nya kan memberikan senyuman yang jarang terbentuk dari bibirnya , setelah nya Halilintar pergi menuju kamarnya sendiri.

Cklekk

"Ka?" ucap seseorang dari arah pintu.

lamunan Gempa buyar begitu saja , ia melihat Solar yang berdiri didepannya dengan pandangan yang sulit diarti kan.

"ka Gempa gapapa?" tanya Solar memastikan bahwa kaka nya itu baik baik saja.

"a-ahh kaka gapapa koo , emm.. sudah makan? ahh maaf kaka lupa tidak memasak" ceplos Gempa

"hmm sudah , tdi ka Taufan yng memasak" ucap Solar.

Gempa menghela nafas lega , ia kira tidak ada yang menggantikan nya memasak.

"AHHH BLAZEE HUAAAAA KAA GEMPAA!!!" 

teriakan itu terdengar dari lantai bawah dann suara itu milik Ice.

saat mendengar ada teriakan Gempa segera melengos ke lantai bawah untuk memeriksanya .

sementara Solar hanya acuh dan mengikuti Gempa dari belakang.

"ada apa ini ada apa?!" panik Gempa saat tiba dilantai bawah menemukan Ice yang sedang merengek dan Blazd yang mencoba membujuknya.

Ice yang melihat kedatangan sang kaka langsung memeluk tubuh sang kaka.

Gempa yang menerima lelukan itu pun memeluknya balik dan memeberi usapan lembut pada rambut Ice dengan penuh kasih sayang bertujuan agar Ice sedikit tenang.

"kenapa? coba kasih tau kaka" tanya Gempa dengan lembut.

"hikss.. t-tadii.. es krimm Ice.. HUAAA" saat ingin melanjutkan ucapannya Ice malah tidak bisa menahan rengekannya itu dan semakin memeluk Gempa dengan erat.

Gempa menatap Blaze tanda bertanya , kenapa saudara kembar nya inj meraung raung

Blaze yang mendapat tatapan itu pun menggaruk tengkuknya yang tak gatal itu.

"jelasin saja" titah Gempa , Blaze sedikit mengangguk.

"hanya masalah es krim saja.. aku memakan es krim Ice , aku kira itu sudah tidak dimakan.. dari pada terbuang mending aku makan" jelas Blaze.

Gempa semakin pusing mendengar penjelasan Blaze disertai dengan tangisan Ice yang menjadi jadi karena kehilangan es krim nya.

"sudah Ice , dikulkas ada es krim tadi Ka Taufan yang membelinya" kali ini Taufan yang berbicara.

"iya! tadi Thorn juga ikutt belii, ayo ka Ice kita mam es krim!!" ajak Thorn

mendengar kata "mam es krim" Ice melepas pelukan nya pada Gempa dan beralih ke Thorn dengan mata berbinar

"mauu mauu!" ucap Ice semangat.

"ya udah sana , hanya 1 es krim dalam sehari oke?" ucap Gempa

Ice dan Thorn mengangguk dan segera berlari menuju dapur untuk mencari es krim.

Gempa hanya tersenyum melihat Ice yang sudah berhenti menangis .

"oh iya , ka Gempa." panggil Taufan , yang dipanggil pun mengalihkan pandangannya.

"iya??" jawab Gempa

"ka Gempa disuruh ke kamar ka Hali" ucap Taufan

"emm ngapain?"

"gatauu , sekalian anter makannya tuh" ucap Taufan sambil menunjuk nampan diatas meja yang sudah berisi piring nasi dan lauk juga ada air minum

Gempa mengangguk , ia mengambil nampan itu dan membawanya ke kamar Hali.

sesampainya di kamar Hali , Gempa melihat kamar Hali tidak tertutup rapat, alhasil ia masuk .

melihat Halilintar tertidur diranjang, ia mendekatinya dan menaruh nampan diatas nakas.

"ka Hali.. bangunn , makan dulu kaa" ucap Gempa berusaha membangunkan Hali

melihat Hali yang tak kunjung bangun , ia menggoyangkan tubuh Halilintar berulang kali sehingga..

Gepp

Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang