Lalu hanya dalam satu malam, kamu berhasil membuat hatiku kehilangan pegangan, berhasil kamu buat tubuhku patah hingga tak bertulang. Hingga dalam batinku berkata bahwa mati akan menjadi lebih sangat menyenangkan. Sampai lupa aku bagaimana caranya bernafas dengan tenang.
Kamu tinggalkan aku dalam diam, tanpa ada ucapan selamat tinggal. Tidak ada suara langkah kaki yang terdengar, kamu pergi begitu pelan-pelan hingga aku sama sekali tidak sadar. Hatiku membara dalam malam yang tak bersuara, ingin ku berteriak meminta tolong pada siapa saja untuk menyelamatkan kapal kita yang rusak ditengah lautan samudra. Kapal yang kita rancang lebih dari 1000 malam, berakhir tenggelam dalam satu malam. Dalam hatiku bertanya, dengan rasa tak rela dan selalu menolak fakta, "apa usaha kita tidak akan pernah menunjukkan apa-apa?"
Satu hari setelah kita bertemu, juang kita yang selalu menemukan keberhasilan membuat ku merasa kata pisah tidak akan pernah ada dalam cerita yang kita rancang berdua. Persiapan masa depan yang kita rancang dengan begitu matang membuatku terlalu yakin bahwa akhirnya kita sama-sama akan menyentuh kata abadi dalam cinta. Tapi sekali lagi, satu malam ini merusak semua rencana, persiapan, serta cinta yang sudah kita jaga bertahun-tahun lamanya.
Rasanya dunia setelah kamu pergi jadi aneh. Hati dan hariku sangat hampa, bagai tubuh tak berjiwa. Menangis pun rasanya mataku sudah tak kuasa, tersenyum pun sudah lupa aku bagaimana caranya, benar hilang semua rasa yang sudah ku pelajari sedari kecil hanya karena kepergian mu yang begitu tiba-tiba. Sampai aku hanya bisa terdiam dalam ruang kecil yang ku persembahkan untuk menangisi kepergian mu seorang. terdiam aku tak melakukan apa-apa, lupa aku bagaimana caranya bertahan hidup tanpa sebagian belahan jiwa.
Karena sepertinya aku terlalu terbiasa menangis di pundak mu, jadi saat kamu tak ada, aku tidak bisa berbuat apa-apa. Lalu juga sudah jadi kebiasaan ku memanggil namamu di setiap waktu, karena itu sekarang aku jadi bisu. Karena semua yang kulakukan sehari-hari, selalu ada nama mu, selalu ada wajahmu. Karena bersamamu itu sudah jadi sebuah kebiasaan, apa lagi yang bisa aku lakukan jika tidak bersama kamu aku menjalani kehidupan. Sekarang aku mati-matian berjuang untuk melupakan, tapi bagaimana bisa jika kamu sesempurna itu untuk harus dilupakan.
Bila saja bisa, aku akan berusaha memilih tinggal, tapi ternyata kapal yang kita tumpangi harus menerima takdirnya untuk tenggelam. Semua rencana yang kita rancang mau tak mau sudah terbang menghilang. Tinggalah aku kembali menelusuri jembatan panjang yang menjadi saksi mata kita berdua, tidak ada satupun dari tubuhku yang sanggup berpura-pura kuat, semakin aku melangkah, semakin jelas bayangan tentang sirna.
Dan ini tidak akan berakhir sampai rinduku menemukan titik temu. Sampai bertahun-tahun berlalu, bisa saja makin parah jika tanpamu. Jika saja kita berdua sampai akhir, maka kita punya akhir cerita. Tapi ini berbeda, ini hanya tinggal aku saja. Karena itu alurnya berubah, sebelum ku temui dirimu lagi, cerita ini tidak akan ada kata akhir. Dan temanya berubah, tidak ada lagi cinta, hanya tinggal kepedihan serta rasa yang tersiksa karena ditinggal separuh jiwa.
--------------------------------------------------------
Penulis : Fayyaza Nadira R- X.7
ps. Hope you guys like it and enjoy it, see you in another oneshot!
Untuk yang ingin request alur atau pemeran boleh hubungi kami di Wattpad kami ataupun Twitter @.jurnalsmansix, kami akan memenuhi semua request jika mampu <3

KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshot
Short StoryKumpulan cerita pendek yang dibuat oleh anggota Divisi 4 Jurnalistik SMAN 6 Karawang.