23. Taruhan

27 7 2
                                    

"Semua orang bilang "lu udah berubah yah" tapi gak ada yang bilang "lu baik-baik aja kan?"

~Alana Liora~



Happy Reading ✨

Karena Alana sangat marah kepada Roy, Alana menuruni mobil yang di tumpanginya bersama Roy, padahal Alana belum sampai ke sekolah.

Roy membuka kaca mobilnya " Alana ayo naik, kita belum sampai sekolah kamu" ajak Roy dengan nada setengah berteriak.

"Ogah, gue mending naik taksi ketimbang sama lo"

Roy menghembuskan nafasnya agar emosi tidak menguasai dirinya. Alana orang yang keras kepala maka dari itu Roy harus berbicara dengan nada yang sehalus mungkin. Kalau Roy memakai nada berbicara sebelumnya Alana akan tambah susah menuruti perkataan Roy.

"Alana saya minta maaf, saya memang sudah lancang mengambil earphone kamu, sekarang ayo masuk. Kamu harus berangkat ke sekolah"

"Pergi" satu kata yang keluar dari mulut Alana, Roy tidak mengerti apa yang di maksud Alana "pergi gue bisa ke sekolah sendiri".

"Al jangan batu, waktu terus berjalan ayo naik"

"Gue bilang pergi ya pergi denger ngga sih?'

Sudah habis kesabaran Roy, Roy keluar dari mobil dan langsung memaksa Alana untuk memasuki mobil.

"Ayo masuk" Roy mencekal tangan Alana dan menariknya.

"Apa apaan sih lo, lepas ngga. Nanti gue teriak baru tau rasa lo" tidak ada jawaban yang keluar dari mulut Roy. Roy masih saja mencekal tangan Alana.

"ROY LO BUDEG LEPASIN NGGA, GUE NGGA SUKA ADA ORANG YANG KURANG AJAR SAMA GUE YA"

"TOLONG TOLONG ADA ORANG GILA YANG MAU NYULIK GUE NIH, TOLONG TOLONG" Teriak Alana di pinggir jalan, sontak Roy membulatkan matanya, bagaimana bisa Alana seberani itu.

"Alana jangan gila ya kamu"

"Elo yang gila"

Ketika sedang bertengkar tiba-tiba ada suara deruman motor mampu membuat Alana dan Roy yang sedang ribut langsung diam memperhatikan siapa orang yang memiliki motor itu.

"BARA TOLONGIN GUE CEPET, ORANG GILA INI MAU NYULIK GUE" Teriak Alana kepada Bara yang kebetulan lewat jalan itu.

Bara langsung turun dari motornya dan mendekati Alana dan Roy.

"Lepasin tangan lo" Ucap Bara kepala Roy yang dari tadi masih mencekal tangan Alana.

"Bocah ngga ngerti apa apa mending minggir, ayo Alana kamu harus berangkat sekolah" Roy menarik tangan Alana.

"Tolong Bar dia orang gila"

"Lepasin tangan Alana, Alana biar sama saya kebetulan saya satu sekolah sama Alana" Roy menyatukan kedua alisnya, mencoba mengingat-ingat wajah Bara bagi Roy tidak asing.

"Saya temannya Alana om, saya yang akan mengantar Alana mulai hari ini" Alana membulatkan matanya tidak percaya jika Bara akan sampai berbicara seperti itu agar Roy mau melepaskan Alana.

"Om? puftttt HAHAHAHA" Seperkian detik Alana langsung tertawa melihat wajah Roy yang kurang suka jika di panggil om.

"Saya belum om om" ucap Roy dengan datar kepada Bara.

ALANA LIORA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang