Bab 4

530 24 0
                                    

"Betul sekali Bu bapak tidak bisa membayangkan apa kita bisa menahan malu dan hinaan yang nantinya di depan masyarakat banyak,dan semoga nak Atha bisa menjaga Qilla dengan baik dan mencintai nya dengan sepenuh hati"

"Iya pak ibu juga berharap hal yang sama,tapi hati ibu tidak tenang karna belum ada kabar dari kinara pak"

"Kenapa ibu masih memikirkan anak tak tahu diri itu,dia sudah tega meninggalkan kita dan hampir membuat kita mati berdiri buk"

"Ibu tahu kalau yang di lakukan Kirana itu memang salah, tetapi bagaimana pun dia anak kita"

" Bapak tidak akan menganggap Kinara sebagai putri bapak lagi jika dia memang sayang pada kita dia seharusnya lebih memilih kita dan menikah saat ini,tapi dia malah memilih kekasih nya yang tidak jelas itu"ujar om aldo yang terlihat sangat kecewa.

"Ibu tahu bapak kecewa dengan keputusan yang dia ambil,tapi berharap jangan sampai bapak membenci Kinara pak"sahut tante syafa.

"Sebaiknya kita istirahat Bu, besok kita harus siap-siap untuk melepaskan Qilla yang akan di bawa oleh suaminya"

Mereka berdua pun mulai memejamkan mata dan tertidur.

Suara azan subuh mulai berkumandang, seperti biasa Qilla akan langsung terbangun.

Gadis itu pun mulai membuka matanya perlahan dan bergegas bangun dari tempat tidur nya.

Melihat ke arah kasus di mana suaminya masih terlelap tidur membuat dia berpikir untuk membangun kan nya juga.

"Apa aku bangun kan saja mas Atha untuk melaksanakan sholat subuh berjamaah,tapi aku takut nnt dia marah"ujar nya yang terlihat bingung.

"Lebih baik aku bangun kan saja,masalah marah atau tidak nya nanti saja,yang penting aku sudah melaksanakan tugas ku sebagai seorang istri"

"Mas bangun mas"ucapannya sambil menepuk bagian tubuh Atha.

Athalla yang merasa terganggu pun mulai membuka matanya.

"Ada apa?kenapa kamu membangun kan aku di jam segini!aku ini masih ngantuk!"sahut atha tanpa terduga.

"Tapi ini sudah waktunya untuk sholat subuh mas,jadi aku membangun kan kamu untuk mengajak kamu sholat berjamaah"ujar Qilla denga sedikit gugup.

"Aku tidak akan sholat,kamu saja yang sholat sendiri dan jangan ngajak aku dan satu lagi kamu jangan lagi menyentuh-menyentuh aku seperti tadi Karna aku tidak suka"sahut atha yang langsung kembali tidur.

Qilla yang mendapatkan perlakuan seperti itu hanya bisa bersabar,dia juga tidak berani mengadu ke om dan tantenya.

Gadis itu langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan mengambil wudhu.

Setelah selesai melaksanakan sholat subuh, seperti biasa nya dia akan membantu tantenya masak di dapur.

"Selamat pagi Tante"sapa gadis itu.

"Selamat pagi Qilla, bagaimana tidur mu semalam?"sahut tante syafa dengan pertanyaan.

"Tidur ku nyenyak Tante"

"Dimana suami mu apa dia masih tidur?"Tanya wanita paruh baya itu.

Qilla pun berdiam sejenak.

"Iya tante mas Atha masih tidur seperti nya dia sangat lelah sekali,jadi aku tidak tega saat akan membangun kannya"ungkap Qilla bohong.

"Tidak masalah tapi nanti sebelum sarapan kamu bangun kan suamimu yah"

"Iya Tante"sahut gadis itu singkat.

"Qilla "

"Iya Tante"

"Apa kamu merasa bahagia nak,apa suami kamu memperlakukan kamu dengan baik,tante takut takut kalau kalian merasa tidak cocok karena kalian juga belum pernah bertemu dan saling mengenal terlebih dahulu sebelumnya pasti rasanya asin bagi kamu dan juga athalla"

"Aku bahagia kok Tante,mas atha sangat baik dan penuh perhatian sama aku,jadi tante tidak usah khawatir"

"Syukur lah kalau memang begitu tante sedikit lega mendengar nya"

"Apa ini kopi untuk om aldo?"tanya gadis itu mengalihkan pembicaraan.

"Iya ini kopi untuk om kamu"

"Yasudah kalau gitu biar aku saja yang mengatakan nya Tante"

"Baiklah terimakasih Qilla"

"Iya Tante sama-sama"

"Om ini kopi nya"

" terimakasih Qilla"

"Iya om sama-sama"

"Dimana suami mu"

"Mas atha masih di kamar nya"

"Apa dia masih tidur?"tanya pria paruh baya itu.

"Aku di sini om,aku baru saja selesai mandi"sahut atha yang muncul tiba-tiba.

"Om pikir kamu masih tidur,ayo sini duduk kita ngobrol-ngobrol dulu"

"Qilla tolong buatkan minum untuk suami mu dulu"

"Mas Atha mau minum apa susu,teh, atau kopi"tanya gadis itu.

"Teh saja, biasa nya jika di pagi hari aku lebih suka minum teh"sahut pria itu dengan lembut.

"Baik lah aku buatkan dulu teh nya"

Qilla pun langsung pergi ke dapur, sementara atha mengobrol dengan om Aldo.

"Qilla itu teh untuk siapa"tanya Tante syafa.

"Untuk mas Atha Tante kebetulan dia sudah bangun dan sedang mengobrol dengan om aldo di ruang tamu"sahut gadis itu.

"Yasudah kalau kamu sudah mengantarkan teh nya , tolong kamu bantu Tante menyiapkan sarapan ya"

"Iya baik Tante"sahut gadis itu dan langsung bergegas pergi mengantar kan tehnya.

"Ini mas teh nya"

"Terimakasih"

"Sama-sama, kalau begitu aku langsung kembali ke dapur yah om,mas"

"Iya Qilla"sahut om aldo.

_Bersambung_

Maaf jika masih ada kesalahan dalam penulisan.

Istri pengganti CEO dingin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang