_______________Sore hari itu hujan, Chenle tersenyum ketika membaca Chatan teman-teman nya di grup yang selalu berkomentar berlebihan.
"Le? Yuk."
Payung transparan Jisung condongkan ke arah Chenle, mereka habis selesai fitting baju untuk acara pernikahan yang akan dilaksanakan 3 hari lagi. Karena serba mendadak jadi mereka harus fitting di waktu dekat.
"Dingin gak sih kamu pake baju lengan pendek gini?." Jisung mengerutkan alisnya, ia menaruh payung dibawah dan menyampirkan jas nya pada Chenle. Ia membiarkan dirinya hanya dibalut kemeja putih dengan dasi hitam. "Nah ayo."
"Kalo mayungin semua gini ke aku itu baju kamu basah dong." Chenle melirik ke arah bahu Jisung yang terkena rintikan hujan.
"Itu kan deket sama parkiran."
Tidak butuh waktu lama mereka tiba di parkiran, Jisung membukakan pintu mobilnya untuk menyuruh naik Chenle dan disusul oleh dia.
"Aku denger kamu punya studio photo?."
"Hm, denger darimana?." Jisung masih fokus menyetir.
"Temen ku model katanya pernah difotoin sama siapa tuh Mark, terus ketemu kamu juga pokoknya nanti pas pernikahan aku kenalin lagi."
"Iya aku punya studio photo sama cafe juga aku punya tapi itu berdua semua sama temen aku."
"Terus kenapa masih kerja jadi sekretaris kalo punya kerjaan sampingan banyak?."
"Gak ada yang passion disitu, apa lagi jadi fotografer. Aku cuma bantuin temen diriin studio photo waktu itu dan kebetulan sukses besar sampe sekarang jadi ya setiap bulan ada aja uang masuk kalo cafe itu berdua sama ade dan semua dia yang ngelola jadi aku cuma terima bersih dan itu gak banyak. Kenapa?."
"Kamu gak ada niat resign kan?!."
"Loh, gak dong." Jisung sedikit tertawa saat ia melirik ekspresi Chenle yang serius.
"Soalnya susah nyari yang kaya kamu lagi."
"Iya, gak bakal ada yang mau tiba-tiba di ajak nikah kaya gini. Jadi emang susah nyari yang kaya aku."
Chenle sedikit tersinggung mendengar ucapan Jisung, ia menepuk paha Jisung pelan untuk meluapkan kekesalannya dan dibalas hanya perminta maaf dari yang meledek.
Mata Chenle diam-diam memperhatikan Jisung yang sedang fokus menyetir, dulu dia dan Jisung memang teman sekelas namun Chenle mengingat persis bagaimana Jisung dahulu makanya saat Jisung bekerja menjadi sekretaris nya Chenle tidak mengenalinya karena Jisung tampak berbeda.
Dahulu Jisung memakai kacamata dan tingginya sama seperti nya tapi setelah 6 tahun, anak itu entah kenapa tumbuh lebih tinggi dan lebih tampan bahkan Chenle sendiri tidak dapat mengenalinya. Ditambah ternyata setelah 1 minggu lebih ini mereka terus menerus bersama diluar kantor dan mengurus banyak hal entah kenapa Chenle merasa sedikit cocok dengan Jisung.
Senyuman tipis Chenle layangkan, ia mengalihkan pandangannya ke jendela mobil karena malu pada dirinya yang menatap Jisung diam-diam.
Setelahnya sampai dirumahnya Chenle turun dari mobil, ia mengatakan bahwa Jisung tidak perlu membuka pintu mobil untuknya.
Saat sudah keluar, Chenle mengetuk kaca mobil kursi Jisung.
"Kenapa Chenle? Ini hujan, masuk gih. Kalo mau ngembaliin Jas ya gak usah disimpan aja kapan-kapan balikin."
"Bukan."
"Terus kenap—"
Cup.
Jisung seketika mematung saat tiba-tiba pipi nya di cium oleh Chenle sedangkan pelakunya hanya tersenyum lebar.
"Sampai ketemu tiga hari lagi." Chenle melambaikan tangannya dan dengan cepat masuk ke dalam rumahnya.
"Gw diginiin bisa gila, Chenle." Jisung mengenggam stir mobilnya erat sambil tersenyum.
_____________
_
_________
Bentar ya agak lama nih up nya, satu chapter dulu deh.
Besok² lagi.
Maaf juga up malem².
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIAGE LIFE | Jichen
RomanceHubungan pernikahan antara Direktur utama Zhongs Corp dan sekretarisnya. Awalnya Park Jisung adalah orang yang gagal menikah karena kekasih nya berselingkuh, lalu ia dipecat dan setelah mendapat pekerjaan baru menjadi sekretaris siapa sangka bahwa Z...