4. maaf pak, salah ngasih emot

4.2K 319 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


_____________

Hari sabtu ini agenda Jisung menemani Chenle yang ternyata ada jadwal di luar lagi, enak sih nemenin bos nya ini pergi mulu karena beban kerjaan dia jadi berkurang dikit.

"Sebenarnya saya males keluar gini." Ucap Chenle tiba-tiba untuk memecah keheningan di dalam mobil, Jisung menoleh sekilas dan bertanya apa bos nya baik-baik saja. "Kamu udah nikah Jisung?."

"Saya belum sih pak, kemarin mau nikah tapi gagal soalnya pacar saya selingkuh. Eh maaf curhat pak."

"Kok bisa?." Chenle menatap Jisung penasaran.

"Iya selingkuh sama bos saya yang dulu, gara-gara itu saya di pecat." Ucap Jisung, padahal dalam hati nya ia menyumpahi adik bosnya itu yang sepertinya kelakuan mereka tidak beda jauh untuk urusan mecat memecat.

"Umur kamu berapa tahun ini?."

"Saya 24." Ucap Jisung sopan.

Sang atasan hanya mengangguk sekilas sebelum akhirnya mereka sampai di restoran, Jisung bertanya-tanya kenapa bos nya ini dengan santainya menerima dia tanpa masalah apapun setelah mendengar ceritanya?.

Ia pikir dirinya akan langsung dipecat karena tahu alasan kenapa ia tidak lagi bekerja di perusahaan yang dulu.

Mobil Mercedez putih itu berhenti disebuah rumah mewah, Jisung menoleh kanan kiri melihat ada beberapa mobil mewah juga.

"Mobil bawa ke kantor aja taruh disana, nanti pulangnya saya gampang." Ucap Chenle.

"Iya pak, bentar ya pintunya saya bukain." Jisung turun dari mobil nya untuk membuka pintu mobil Chenle.

Saat Chenle keluar mobil, seorang pria menyapa Chenle.

"Eh kak, datang juga."

Jisung menoleh, pria itu adalah Chenan adik Chenle sekaligus selingkuhan kekasihnya dahulu.

Chenle hanya berdehem saja.

"Loh, Jisung?." Suara perempuan dari belakang Chenan memecah keheningan mereka, perempuan itu Yura menunjuk ke arah Jisung yang berdiri sebelah Chenle. "Kamu kerja sama kakak ipar?."

"Kakak ipar apaan sih, percaya diri banget." Chenle memutar bola matanya malas. "Kamu kenal dia, Jisung?."

Seketika itu juga Jisung membisikan bahwa itu adalah mantan kekasihnya pada Chenle dan di balas anggukan mengerti.

"Owh Jisung yang ini sayang? Yang pacar kamu gak modal itu?." Tanya Chenan pada Yura.

"Hahaha iya, yang waktu itu mau nikahin aku tapi uang aja gak punya. Jangankan uang, mobil aja dia gak punya, kemana-mana naik motor, aku kan gak bisa yang kaya gitu." Ucap Yura.

Jisung hanya menggelengkan kepalanya, malas menanggapi. Ia tidak semiskin itu astaga.

"Berisik, ini cewe cempreng banget suaranya." Chenle meninggalkan Chenan dan masuk ke dalam sedangkan Jisung hanya mengangkat bahu tidak peduli dan masuk kembali ke dalam mobil.

__________________

Makan malam dimulai, ini adalah rumah kakek Chenle dan memang setiap bulan mereka mengadakan makan malam keluarga seperti ini.

"Jadi Chenan udah mau nikah? Kalo gitu Chenle juga dong, kamu tuh lebih tua dari Chenan jadi harus nyusul." Ucap sang nenek.

"Iya." Chenle menanggapi dengan singkat karena ia sibuk berkutat dengan steak daging miliknya.

"Kalau kamu gak cepat-cepat nikah, kakek pengen ngasih perusahaan Zhong ke Chenan." Sang kakek menatap Chenle dengan serius.

"Astaga kakek, jangan gitu juga kasian kak Chenle. Aku sama perusahaan yang sekarang gak apa-apa kok." Chenan tersenyum pada sang kakek, namun Chenle tau itu hanyalah akal-akalan Chenan agar terlihat baik didepan kakeknya.

"Paling gak nyampe setahun juga bangkrut." Ujar Chenle.

"JAGA UCAPAN KAMU CHENLE!." Emosi sang kakek mendengar ucapan Chenle.

Chenle mendengus kesal, "Dikata nikah gampang, itu cewenya Chenan juga selingkuh dari pacarnya jadi jangan terlalu dibanggakan."

Pada akhirnya Chenle lebih dulu pergi dari rumah kakeknya itu, namun ia melupakan suatu hal penting yaitu ia sudah menyuruh sekretaris nya untuk membawa pulang mobilnya. Menelfonnya Jisung juga sudah tidak mungkin karena sudah lebih dari 1 jam sejak ia makan di dalam.

Tin...tin

Suara klakson mobil membuat Chenle mendongak itu mobilnya, tidak lama kaca mobil itu turun dan memperlihatkan Jisung dengan wajah kebingungan.

"Pak Chenle? Bapak gak papa?." Teriak Jisung sedikit, karena jarak dari garasi ke jalan didepan cukup jauh.

"Loh, kamu belum pulang?." Chenle mengerutkan keningnya dan menghampirinya Jisung.

"Saya khawatir nanti bapak pulangnya gimana, tapi tadi saya izin ya pake mobil bapak ke cafe depan buat nunggu disitu."

"Kok kamu tau saya keluar?."

"Feeling aja sih pak." Jisung menggaruk tengkuknya canggung, karena sejujurnya dia juga gak tau.

"Makasih ya Jisung, kamu anter saya pulang saja. Urusan saya sudah selesai." Chenle tersenyum tipis lalu ia masuk ke dalam mobil.

'bjir gak salah liat kan tadi gw Chenle senyum ke gw :).' pikiran Jisung kira-kira seperti ini setelah melihat senyuman tipis dari Chenle.

_______________

MARRIAGE LIFE | JichenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang