_____________Malam harinya, Jisung membereskan beberapa pakaian miliknya dan Chenle untuk dimasukkan kembali ke dalam tas. Tadi mamahnya sudah membantu membereskan setengah sisanya Jisung yang membereskan kan, walaupun itu juga dengan arahan Chenle agar tidak acak-acakan.
"Cantik, buahnya udah dimakan?." Tanya Jisung, ia masih berkutat dengan tas berisi baju itu.
"Udah, Kak Ren bawain aku manggis tadi."
Jisung berdehem dan mengangguk pelan, ia menoleh ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 11 malam.
Karena ini ruangan vip jadi kamar tamu dan pasien dipisahkan, jadi sepertinya ibu dan adik laki-lakinya itu mungkin sudah tidur dikamar tamu.
"Aku tidur dikamar tamu aja ya, sayang? Biar kamu tidurnya gak ke ganggu." Pinta Jisung, karena sejak 2 malam ia dipaksa tidur di ranjang milik Chenle. Walaupun ranjangnya cukup buat dua orang namun tetap saja Chenle malah jadi tidak tidur.
"Loh kenapa?." Chenle mengerucutkan bibirnya tidak suka, padahal menurutnya tidur bersama Jisung membuat Chenle lebih nyaman.
Jisung menghela nafas, ia menghampiri Chenle dan duduk di pinggiran kasur. "Kemarin tidur sama aku, kamu malah gak tidur."
"Aku tidur ihh, itu karena lagi gak ngantuk aja."
"Gak usah bohong, itu obatnya aja afa efek ngantuknya."
"Kali ini janji tidur sampe pagi." Chenle membuat wajah serius guna meyakinkan suaminya itu.
Pada akhirnya Jisung pasrah dan membiarkan Chenle memeluknya untuk malam terakhir di rumah sakit.
Namun tentu saja tidak selancar omongannya tadi, sudah lewat 15 menit Chenle masih membuka matanya dan memainkan handphone milik Jisung selagi sang pemilik hampir tertidur.
"Udah ya sayang? Udah malem astaga, tadi katanya mau tidur." Jisung mengambil handphone miliknya dengan paksa dari tangan Chenle, lalu menaruhnya di meja sebelah dia tertidur.
"Ishh, pengen balesin itu chat nya Guanlin." Chenle yang tadinya tidur membelakangi Jisung kini memutar badannya lalu wajah mereka berhadapan.
"Biarin aja Guanlin mah, kamu tidur." Jisung mengelus lembut punggung Chenle sambil bersenandung pelan agar istrinya itu bisa tertidur.
"Mamah kamu baik banget ya, keluarga kamu semuanya baik, kamu baik, ini pertama kalinya aku diperlakukan sebaik ini." Gumam Chenle, walaupun wajah Chenle berada di dada milik Jisung namun Jisung masih bisa mendengar jelas ucapan Chenle.
"Keluarga aku ya keluarga kamu juga dong, gak ada bedanya. Kamu anak mamah ayah aku juga, kamu kakak-kakaknya adik aku juga, kalo kamu ke aku kan kamu kesayangan aku."
Chenle terkekeh, ia semakin memeluk erat Jisung.
Ia sangat bersyukur karena mengambil keputusan yang tepat yaitu menikah dengan Jisung, karena rencana awalnya kan hanya untuk mempertahankan perusahaannya namun sekarang ia tidak lagi menjabat menjadi direktur.
Bagaimana jika yang ia nikahi orang lain dan tidak bisa menerima fakta bahwa dirinya di lengserkan oleh ayahnya?.
Jisung lebih dari penyelamat, baginya Jisung adalah segalanya.
Suaminya, kekasihnya, penyelamat hidup nya, dan segala sesuatu yang baik baginya adalah Jisung.
_______________
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIAGE LIFE | Jichen
RomanceHubungan pernikahan antara Direktur utama Zhongs Corp dan sekretarisnya. Awalnya Park Jisung adalah orang yang gagal menikah karena kekasih nya berselingkuh, lalu ia dipecat dan setelah mendapat pekerjaan baru menjadi sekretaris siapa sangka bahwa Z...