{7} lembar baru?

4 3 0
                                    

Warna biru pastel dan putih mendominasi sebuah kamar seorang gadis remaja.

Dia.. haura

HAURA MALVIA DIASKARA

"Eughh...hoammm.."
Lengguh Haura dengan wajah bantal dan ngantuk nya.

Wajah bantal..
Rambut acak acak an..
Nyawa ganjil..
Sempoyongan..

Bisa dibilang cocok untuk mendeskripsikan keadaan Haura saat ini.gadis itu dengan ogah ogah an beranjak dari kasurnya mengambil handuk kesayangan nya guna untuk menjalankan ritual wajibnya.

Dengan badan segar berbalut seragam sekolahnya,dengan telaten gadis itu memoleskan sunscreen ke wajah nya.
Tak lupa sedikit polesan bedak dan liptint yang tak terlalu mencolok ia gunakan agar wajahnya terlihat lebih fresh.
Tangan lentiknya dengan lihai memainkan hairdryer dan sisir ke rambutnya,tak lupa jepit pita menghiasi rambut indah nya dengan cantik. Lengkungan senyum terbit diwajahnya,seakan akan menggambarkan bahwa ia sedang bahagia.

"Lembar baru dimulai.."
Gumam gadis itu berucap sambil menatap dirinya di cermin.

"Halo nay, gue nanti agak telat dikit soalnya mau beli matcha latte dulu di tempat biasa, Lo mau nitip gak?"
Dengan handphone yang diapit oleh telinga dan pundaknya, haura tampaknya berbicara dengan Naya lewat sambungan telepon sambil ia mengenakan sepatu sekolahnya.

"Oky, gue nitip coffelatte aja,tapi Lo jangan telat banget,yang ada dihukum lo," Jawab Naya disebrang sana.

"Iyaa tenang aja,yaudah gue mau berangkat nih,bye
Assalamualaikum," pamit Haura

"Walaikumsalam," lantas panggilan telepon pun berakhir dengan disusul Haura yang sudah selesai memasang ke 2 sepatunya dengan rapi.

"Pagi..ma..pa.."
Dilihatnya ke 2 orang tua nya tengah sarapan bersama dengan tenang,
Lantas gadis itupun memberi sambutan pagi bagi ke 2 orang tuanya. Tak lupa senyum manis terpatri di bibir nya.

"Pagi"
Jawab gista dan gerald serempak menyambut anak semata wayangnya.

"Sarapan nak?" Tawar sang ibu.

"Iya ma,"

"Mau nasi? Atau roti aja?"

"Roti aja, biar rara ambil sendiri,"
Jawab Haura yang diangguki oleh sang ibu yang meletakkan segelas susu hangat di depan Haura.
Sementara Haura sibuk dengan kegiatan nya yang sedang memoles kan selai coklat kesukaannya.

"Mau sekolah bareng ayah atau dianter mamang?" Tanya ayahnya beberapa saat kemudian.
Memang gerald ini agak cuek orang nya. Tapi bagaimana pun juga dia ayah haura yang selalu menunjukkan perhatian nya kepada putri kecilnya walau tidak secara blak-blakan.

"Mau naik buss aja yah, dipikir pikir rara udah jarang naik bus."

"Sarapan rara udah habis,Rara berangkat ya, assalamualaikum,"

"Yaudah kalo gitu,kamu hati hati,
Walaikumsalam,"

Dengan khidmat Haura mencium punggung tangan ke 2 orang tuanya.
Gadis kelas 2 SMA itu tampak berlari kecil menuju halte bus di depan kompleks perumahannya.

Dengan nafas agak ngos ngos an haura menunduk memegang ke dua lutut nya. Tepat saat itu bus yang Haura nantikan datang, gegas sang empu masuk kedalam nya.
Menepati salah satu kursi penumpang yang terletak di dekat jendela.
Tangan nya meraih earphone yang ada di saku seragamnya,lantas ia pasangkan di kedua telinganya
Menikmati satu lagu dengan mata terpejam. Sesekali mengikuti lirik nya dengan lirih.

Bila kau sanggup untuk melupakan dia..

Biarkan aku hadir dan menata..

Ruang hati yang t'lah tertutup lama, ho-oh-wo..

SEPENGGAL LUKA { on going } Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang