Hari ini..
Mungkin hari yang dinanti nanti oleh seseorang yang menunggu kedatangan entah siapa itu.
Tubuh jangkung nan tegap nya ia sandarkan di kursi taman dengan nyaman, tangan nya nampak meremas remas celana nya resah, tapi.. senyum tak henti henti nya merekah dari sudut bibirnya.Beberapa tangkai bunga merah terlihat di sisi kursi kosong samping nya.
Mata nya tak henti henti nya melirik kesana kemari soalah menanti sesuatu.
Dengan cepat tangan nya menyembunyikan bunga mawar nya ke dalam jaket nya dengan rapi tak terlihat."Van?"
Datang gadis bergamis biru dengan kerudung senada menghampiri seorang laki laki tersebut."Duduk sha," suruh ervan, ya..
Pemuda itu tak lain adalah Ervan.Gadis yang disebut Ervan itupun lalu duduk agak berjauhan dengan senyum tipis sambil agak sedikit menoleh ke arah Ervan.
"Ada apa?" Tanya Anisha kemudian menanyakan tujuan Ervan mengajaknya bertemu disini.
"Eummm.."
"Sha..?"
"Iya?"
Dengan agak tremor Ervan mengeluarkan bunga mawar nya dan sebuah kotak kecil berwarna biru.
Lalu, ia condongkan ke Anisha."Apa ini? Bunga mawar? C-cincin?"
Anisha yang bingung hanya menatap Ervan dengan alis yang terangkat meminta penjelasan."K-kamu mau g-gak?"
"Apa?" Gadis cantik itu menatap heran penuh penasaran.
"Nikah sama aku.."
"Tapi er..
"Kenapa kamu gak mau ya?..
Belum juga Anisha menjawab, sudah dipotong duluan perkataan nya.
"Maaf..aku ga bisa er... Kita beda.."
Lanjut Anisha sambil menunduk kan kepalanya ke bawah dan meremas ujung kerudung nya."Sha.. banyak ko diluar sana pada menjalin hubungan di atas perbedaan," jelas Ervan rada gusar.
"Tapi er.. bagi ku kita ga bakal pernah bersama, kita beda, jalan kita beda.
Gak seharusnya bersama..
Maaf.."
Anisha merasa bersalah dengan Ervan yang menatap nya sendu.
Tapi.. bagaimana lagi?
Mereka bisa saja bersama,
Tapi komitmen Anisha berbeda..
Mereka tak sama..
tak seharusnya bersama.."Sha, aku bakal log-in ke agama kamu, kalo gak mau ada perbedaan lagi disini." Putus Ervan.
"Tapi.. aku gak mau cuma karena aku, kamu ninggalin tuhan kamu,
Kita gak bisa bersama er.."Maaf..
"Banyak perempuan disana yang se keyakinan sama kamu, lantas kenapa kamu malah memilih aku yang mustahil ini?
Maaf, aku nganggep kamu selama ini temen, gak lebih er. "
Lanjut Anisha.
Ervan hanya menatapnya dengan senyum tipis."Kita emang beda sha,emang banyak cewe di luar sana yang bisa aku kejar.
Tapi.. kamu itu istimewa sha..
Kamu buat aku nyaman
Kamu buat aku suka sama sosok mu..
Kamu berhasil ambil hati aku,
Tapi.. mungkin emang takdir yang gak mau kita bersama, makanya tuhan kita nyiptain kita berbeda,
Maaf in aku sha, soal tadi.. lupain aja,"
Ervan menahan bibir nya yang terasa kelu itu.
Anisha mendongak menatap langit yang dihiasi awan tipis."Kita.. masih temenan kan?" Tanya Ervan dengan ragu.
Tangan nya perlahan meletakkan bunga mawar nya dan kotak kecil itu."Iya er," Anisha menatap Ervan sekilas dengan perasaan campur aduk.
Tidak respek terhadap apa yang Ervan lakukan hari ini.Ternyata Ervan yang ia kenal cowok yang mulut nya lemes, manja, slayy
Bisa juga serius seperti ini.Anisha merasa bersalah, tapi..
Ia juga tak bisa menerima ajak an Ervan.
Walau.. ia juga diam diam suka terhadap laki laki itu.
Laki laki yang ia kenal 2thn lalu,
Laki laki yang kelihatan nya gemulai tapi juga tegas.
Mungkin orang lain menilai Ervan seperti jadi jadian.
Tapi.. bagi orang terdekat nya, Ervan orang yang tegas,dan berani.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEPENGGAL LUKA { on going }
Teen FictionApa jadinya ketika masalah keluarga dan cinta bersatu ? Mungkin itulah yang dirasakan oleh ke lima remaja di cerita ini. NAYANIKA PUTRI DIRGANTARA ( Naya ) Seorang gadis berusia 17tahun Yang memiliki sifat baik, judes, pintar, dan sedikit bar ba...