{10} night ride yang gagal?

5 4 0
                                    


Merenung..

Satu kata yang menjabarkan apa yang Ervan saat ini lakukan.
Merenung di sebuah taman yang sama dengan bunga mawar yang masih digenggam an nya sedari langit biru hingga berubah menjadi malam yang terkesan 'kelam' itu.

"Huuhh..
Dengan gusar pemuda berusia 24 tahun itu mulai beranjak dari duduk nya ketika menyadari hari yang mulai larut.

Semilir angin menerpa tubuhnya yang masih terbalut pakaian yang sama.
Jalan sepi tak membuatnya takut
edikit pun untuk melintas disana.
Tatapan tajam nya fokus terpatri menatap jalanan malam yang sunyi dan sepi.

Dibalik sifat gemulai nya Ervan menyembunyikan sifat dingin tak tersentuh nya.
Ervan yang terkenal ramah senyum sekarang menatap agak bengis ke depan nya tatkala seorang gadis berpakaian agak terbuka itu dengan sengaja menghentikan laju kendaraan nya.

"Lo gila ya?!!" Suara bass Ervan menggema di telinga sang gadis yang berani berani nya menatap tajam mata Ervan nyalang.

"Aku waras." Sahut sang gadis sebelum akhirnya dengan nekad naik ke jok bagian belakang motor Ervan.

"Turun" titah Ervan menggelegar.

"Gak, sebelum Lo anterin gue," sahut gadis itu santai.

Dengan berani berani nya gadis berambut sebahu dengan drees yang melihatkan lekuk tubuhnya yang tak menutupi hingga lutut dengan tanpa lengan itu nekad memeluk erat Ervan.
Ervan yang risih menyentak kasar tangan gadis itu hingga sang empu meringis.

"Anterin cepetan!!"
Dengan agak sudah sempoyongan sang gadis berujar.
Bau alkohol menyeruak masuk ke indra penciumannya.

"Lo mabuk?ck," dengan gusar Ervan mengusap wajahnya kasar sambil melirik gadis itu dari arah spion motor nya.

"Nyusahin.."gumam Ervan sengit.

"Dimana alamat rumah Lo?! Buruan,"
Lanjut Ervan.

"Jln cempaka no 3 blok c," jawab gadis itu dengan melanjutkan aksi nekad nya memeluk tubuh Ervan yang jangkung itu.

Dengan jengkel setengah ikhlas Ervan melanjutkan perjalanan nya menuju alamat yang dikatakan oleh penumpang gak punya adab itu.
Mana mabok lagi.
Entar dikira dia apa apa in lagi.
Haishh..

Sementara ditempat lain dengan jengah Naya menatap gevano yang sok kerennya membawa mobil sport dengan atap terbuka lebar.
Bukanya mengantarkan ia pulang malah menagih jatah mingguan nya untuk night ride.

Naya pikir.. yaaa paling vano lupa.
Eh ternyata... Gak sesuai ekspektasi.

"Naik gih," ajak Vano sambil mengerling kan matanya dengan genit.

"Emang dipikir ganteng kek gitu?"
Batin Naya jengah.

"Ogahhhh," jawab Naya ke vano sambil melipat ke dua tangan nya di dada sambil menatap nyalang.

"Yaudah aku tinggal disini sendirian.
Lagian anak anak mau pada ikut aku night ride," ancam vano santai.

"Yee anjir main tinggal."protes Naya menatap tajam ke vano.

"Ikut apa aku tinggal?"

"Noh pada udah siap," tunjuk vano ke jejeran anak geng xian yang sudah stay di kendaraan masing masing.

Brumm...

"Tunggu in Bangsat.."
Dengan terbirit-birit takut ditinggal sendirian di markas xian yang serem kalo malem, Naya dengan ketar ketir masuk ke mobil gevano.

Sesampainya disana bukanya ucapan terimakasih yang gevano terima karena sudah menunggu
Tetapi malah satu gapluk an enak di bahu kiri nya ia dapatkan dari tangan lentik nan slay Naya.
Tanpa bersalah Naya memasang watados nya dengan lugu seolah tak terjadi apa-apa.

SEPENGGAL LUKA { on going } Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang