Chapter 2

498 57 1
                                    

Hanya ada sedikit wanita di kota ini yang memiliki apa yang diperlukan untuk bekerja di Wall Street, beberapa wanita terpilih yang memahami nilai waktu dan kesetiaan sama seperti Karina. Karina membangun perusahaan nya dari awal, berbekal ucapan "Jangan biarkan kota itu memakanmu hidup-hidup" dari ayah nya.

Karina memulai karier nya sebagai seorang coffee runner—hal yang tidak diinginkan dalam daftar gaji perusahaan besar. Karena tidak ada seorang pun yang mau memberi nya pekerjaan nyata. Karina begadang dan menguping rapat atasannya dengan berpura-pura mengerjakan tugas kuliah. Dan ketika tidak ada satupun eksekutif tingkat atas yang ingin bekerja lembur dan menghitung ulang angka-angka harian, Karina mengajukan diri.

Bertahun-tahun kemudian, Karina membangun dana nya sendiri, berinvestasi di semua saham yang tidak berani disentuh oleh petinggi lain. Kemudian akhirnya menjadi salah satu pengusaha wanita yang paling dihormati di Wall Street Korea. Jika ada perusahaan yang menarik minat nya, Karina akan membelinya. Jika ada saham yang ingin dia investasikan, dia akan menjadi investor saat itu juga. Dan jika ada kesepakatan yang ingin dia buat, kesepakatan itu akan menjadi milik nya dalam hitungan detik.

Setidaknya, itulah yang terjadi pada Karina sebelum pagi ini.

"Apa maksudmu Watson tidak yakin aku bisa membeli perusahaannya?" Karina memandang penasihat bisnis sekaligus sahabatnya nya Giselle dengan tatapan tidak percaya. "Dia yang menjual perusahaannya. Siapa pun yang membelinya tidak membuat perbedaan sedikit pun."

"Aku udah berkali-kali ngasih tahu kamu loh rin dia itu ingin pemilik barunya adalah orang yang berorientasi pada keluarga, perlu aku ingatkan kamu bukan wanita yang berkeluarga"

"Aku punya keluarga" balas Karina

"Maksudku keluargamu sendiri" Giselle menghela nafas. "Bukan keluarga yang kamu hubungi setiap dua minggu sekali itupun kalau kamu ingat mereka masih ada"

"Hmm, aku bisa meyakinkan Watson agar dia merasa lebih baik tentang kehidupan pribadiku dan bagaimana aku akan mengelola dananya di masa depan, aku bisa meneleponnya dan dengan jujur ​​mengakui bahwa aku belum pernah having sex dengan siapa pun selama lebih dari delapan bulan."

Giselle menatap Karina dengan tatapan kosong. "Kamu bercanda kan rin?"

"Sejak kapan aku suka bercanda?"

"Even if I did believe you, which I don't, sikapmu yang menahan diri untuk tidak meniduri siapa pun tidak menjadikanmu seorang ibu pemimpin. Itu hanya berarti kamu tidak berperilaku seperti dirimu yang normal. Yang dimaksud dengan 'orang yang berorientasi pada keluarga' adalah seseorang yang mengetahui bahwa hidup tidak hanya sekedar pekerjaan. Seseorang yang bisa menghargai momen kehidupan di luar ruang rapat."

"Aku bisa melakukan pekerjaan itu dengan baik," ucap Karina. "Kamu sendiri yang mengatakannya. Perusahaanku membayar gaji tertinggi di kota ini sehingga karyawan dapat menikmati kehidupan mereka di luar ruang rapat loh"

"Bener sih..." Giselle duduk di kursinya. "Waktu CFO keduamu menikah, apa yang kamu berikan padanya sebagai hadiah pernikahan?"

*CFO = direktur keuangan

"Gaji bonus yang melimpah dan vintage wine."

"Um hmm. Dan apa yang sebenarnya kamu tulis di label botol wine itu?"

Karina menghela nafas "Aku kecewa kamu akan menikah. Aku tidak pernah berpikir kamu adalah tipe pria yang suka berkomitmen."

"Apa lagi?"

Karina tidak menjawab. Dia tidak ingin mengingatnya.

"Kamu juga menulis, 'Aku cukup yakin kamu akan bercerai dalam dua tahun, jadi lebih baik kamu tinggalkan dia dan terbang ke Florida untuk membantuku dengan deal bisnis ini.' Oh ya jangan lupakan kamu juga menulis ps loh rin, 'PS—Aku harap kamu setidaknya membuat perjanjian pranikah sebelum kamu menandatangani kontrak itu. Sampai jumpa di tempat kerja ketika kamu kembali. Love, Karina Adrienne.' Kayaknya dua kalimat terakhir itu deh yang membuatnya mengajukan resign."

Perfect Pretense [WinRina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang