Chapter 4

394 58 0
                                    

"Kan, terlambat lagi.." Ningning menatap Winter saat dia memasuki ruang spa. "Aku udah nunggu selama dua jam."

"Maaf" Winter membuka ikatan handuk jubah nya dan duduk di tepi pemandian. "Aku lupa tentang pertemuan makan siang besok, rapatnya diadakan di gedung Yu Industries jadi aku perlu memastikan file rapat besok sudah benar."

Ningning menggelengkan kepalanya. "Kamu perlu memberi tahu si Karina itu kalau kamu berhak mendapatkan bonus dan kenaikan gaji tambahan untuk semua yang kamu lakukan"

"Tenang aku sudah menjadi EA dengan bayaran tertinggi di kota ini kok"

*EA = Executive Assistant

"Itu masih belum cukup," ucap Ningning sambil menarik rambutnya menjadi sanggul. "Ngomong-ngomong, kamu yakin dia baik-baik saja jika kita menghabiskan tab spa seharga sepuluh ribu dolar hari ini?"

"Sangat." Winter meletakkan hp nya di atas handuk dan bersandar pada batu yang hangat. "Aku yakin dia akan sangat senang setelah menerima tagihannya"

"Jadi, sepertinya kamu masih berusaha untuk dipecat Win?"

"Yap." Winter tertawa. "Tapi kayaknya dia tidak akan membiarkanku pergi sampai kontrak kerjaku habis"

"It could be worse." Ningning mengangkat bahunya "Coba jadi aku yang bekerja sambil mencari jati dirinya. Tapi setidaknya kamu sudah mapan."

Winter memberinya tatapan kosong. Adiknya itu menjalani kehidupan fantasi 'gadis yang datang ke Seoul, Korea Selatan dan mengambil alih dunia'. Sebagai musisi ternama, hari-harinya dihabiskan dengan membuat lagu untuk idola kpop dan artis rekaman internasional, dia menghasilkan banyak uang setiap kali dia memutuskan untuk mengambil gitarnya dan melakukan pertunjukan pribadi. Lagi pula, malamnya dihabiskan dengan menjemput orang random yang seksi di bar-bar elit yang membuat Winter terjaga sepanjang malam karena erangan mereka.

"Berhenti menatapku seperti itu." Ningning menyemburkan air ke arah Winter sambil tertawa. "Aku bersedia menukar bakat musikku dengan otak lawyer kamu kapan saja, terutama jika itu berarti aku bisa berkesempatan untuk bekerja di bawah Karina Adrienne setiap hari"

"Kamu tahu, dia wanita yang paling banyak mau di muka bumi ini," ucap Winter. "Sama sekali tidak seperti yang kamu lihat Ningie."

"So? Itu tidak membuat aku tidak suka berada di dekatnya. Mungkin sebaiknya kamu coba having sex dengannya. Mungkin itu akan membuatmu keluar dari kontrak kerjamu"

Winter memutar bola matanya malas. Terlepas dari ketegangan seksual antara dia dan Karina sejak hari pertamanya, Winter sangat ragu salah satu dari mereka akan melewati batas itu.

Tentu saja, ada saat-saat langka ketika Winter merasa Karina melihatnya sebagai seorang wanita bukan EA nya, saat-saat ketika Winter senang karena Karina ikut lembur untuk bekerja menemani nya, tapi di luar sindiran sarkastik sana-sini, hubungan mereka benar-benar platonic.

"I'll pass on the whole making a move on my boss idea"

"Nih coba pikir, jika dia bukan bosmu, jika kalian hanya berteman dan dia berusaha mendekatimu, would you let her?"

In a heartbeat ... "Never."

"Menarik." Ningning memegang tangannya di bawah salah satu pancuran air. "Ngomong-ngomong, untuk acara show ku bulan depan, boleh gak kamu temani aku ke acara temu sapa di Teater Gershwin. Kamu hanya perlu hadir selama dua puluh menit, dan ambil foto bentar"

"Aku akan melakukannya, jika kamu ikut bersamaku ke sesi pembaruan karyawanku lagi di akhir tahun. Aku benar-benar benci kalau dibutuhkan lebih dari dua jam untuk mendengarkan pidato tak berguna dan mendapatkan lanyard nama baru."

"Deal." Ningning tersenyum.

"Omong-omong, aku mungkin akan membawa pulang pria lain malam ini, jadi kamu mungkin mau pakai headphone. Dan sebelum kamu bertanya , ya, aku kenal dia. Dia manajer hedge fund."

"Manajer hedge fund adalah sampah Wall Street. Siapa namanya?"

"Aku akan meminta pria itu untuk mengingatkanku memakai headphone ketika dia datang."

Winter menggelengkan kepala nya dan melemparkan loofah ke arah Ningning. Sebelum dia bisa memberitahunya bahwa dia sedikit iri dengan kehidupan seks adiknya, hp nya berbunyi dengan nada dering khusus yang dia miliki untuk Miss Yu.

Ugh... Winter mengambilnya dan menekan tombol reject.

Beberapa detik kemudian, Karina menelepon lagi.

Winter menekan reject sekali lagi dan mengiriminya pesan singkat.

"Aku lagi sibuk spa seharga 10 ribu dolar sekarang. Sori aku gabisa jawab." bahasanya memang berubah ketika Winter sedang tidak menjadi EA nya.

Winter mematikan hp nya, lalu menyelinap lebih jauh ke dalam busa bak mandi air panas, memejamkan mata sambil bersandar di bangku bawah air.

Dia mulai tertidur ketika dia merasakan seseorang menepuk bahu nya.

"Ya?" Winter membuka mata dan melihat petugas spa menatap nya. "Apakah ada yang salah?"

"Tidak sama sekali, Miss Kim." Dia mengulurkan telepon. "Ini Ms Yu menelepon dan meminta untuk berbicara dengan Anda."

Astaga... Winter mengambil telepon dari petugas spa itu dan mendekatkannya ke telinganya. "Ya, Miss Yu?"

"Kamu bilang kamu hanya akan menghabiskan spa seharga sepuluh ribu dolar," terdengar suara Karina dari ujung sana. "The manager says you're on track to hit eleven Winter."

"Aku berencana untuk tinggal sampai mereka tutup sih, so I can get it up to twenty."

Karina tertawa pelan. "Aku ingin kamu menemuiku di penthouse suite-ku pukul enam besok pagi," katanya. "Ini sangat penting."

Winter kaget sampai terduduk sedikit. Setiap kali Karina meminta nya untuk menemuinya di penthouse pada jam-jam yang tidak pantas, berarti ada karyawan yang mengkhianati atau mencuri darinya, Karina benar-benar kejam dalam menyusun rencana untuk menghukum mereka.

"Apakah ini tentang seseorang yang melakukan hal di belakangmu lagi?" tanya Winter. "Aku bisa memulai dokumen pemutusan hubungan kerja malam ini."

"Ini tentang kamu."

Hah? "Aku tidak pernah mencuri apa pun darimu."

"Kamu tidak mencuri apa-apa selain kesabaranku." Suaranya tegas. "Kwon akan menjemputmu jam lima tiga puluh. Jangan biarkan dia menunggu. Dan ambil file Rosenberg dari Syntec dalam perjalananmu ke sini, bersama dengan kopi dan bagelku. Cobalah untuk tidak meminum setengah kopiku seperti biasanya, atau setidaknya jangan biarkan dirimu ketahuan."

Winter benci kalau suara Karina terdengar tegas—bahkan sekalipun ketika Karina sedang bersikap demanding, hal itu selalu sukses membuat Winter bergairah.

"With all due respect, panggilan ini bisa saja menunggu sampai aku selesai spa"

"With all due respect, kamu tahu aku bukan tipe orang yang suka menunggu." Karina menutup telepon.




Tbc.
💙⭐️

Perfect Pretense [WinRina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang