[WARNING : MATURE CONTENT]
Hari ke—13
Winter tidak yakin kenapa dia tidak pernah menghubungkan teori ini sebelumnya, kenapa dia tidak pernah memperhatikan "Akun Ulang Tahun Jisoo" yang selalu muncul di buku rincian perusahaan selama ini. Winter melirik rincian pengeluaran yang sangat besar dari perusahaan tiap tahunnya tanpa tahu untuk apa pengeluaran itu, tapi sekarang dia tahu pasti.
"Apa menurutmu dengan memberi hadiah kuda poni, DJ, dan mobil mini convertible berwarna pink adalah hadiah yang tepat untuk ulang tahun keponakanmu yang keempat?" Winter bertanya dengan heran.
"Itu yang dia minta," ucap Karina, kemudian menunjuk ke luar jendela, di mana Jisoo dan sekelompok temannya berkumpul di sekitar halaman bermain dengan Cooper. "Aku seharusnya membelikannya seekor anak anjing saja agar bisa menghemat banyak uang. Berapa harga Cooper?"
Winter memukul lengan Karina dan tertawa. "Cooper tidak untuk dijual"
Karina meraih tangan Winter dan membawanya melewati kerumunan orang tua dan tamu pesta lainnya, langsung menuju dapur. Sang DJ sekarang sedang menyiapkan set lagu ketiganya di halaman samping, jadi giliran mamanya yang mengawasi anak-anak dari jendela.
Ketika mereka sampai di dapur, Karina menarik Winter ke sudut hendak menciumnya, tapi hal itu terganggu dengan kedatangan seseorang.
"Masih berusaha membeli cinta huh?" Itu adalah Jaehyun.
Karina berbalik menghadapnya. "Maksudmu?"
"Jisoo dibesarkan olehku sebagai orang tua tunggal, dan tentu saja, kamu pikir kamu bisa masuk ke sini selama satu atau dua minggu dan memperbaiki segalanya dengan uang dan kuda poni?"
"Dia yang meminta kuda poni itu"
"Setiap gadis kecil pasti meminta kuda poni, Adrienne." balas Jaehyun mempertegas suaranya "Itu tidak berarti kamu harus memberikan kuda poni itu, and no one told you it was okay to throw this over-the-top party. Aku yakin ini hanya sekedar pertunjukan untuk Watson."
"Watson menghabiskan waktunya untuk berkeliling Suwon hari ini."
"How convenient." Jaehyun mengangkat bahu. "Sama seperti pertunangan ini yang sejalan dengan prioritas Watson yang berorientasi pada keluarga. Aku membaca tentang dia dan melihat dia tidak pernah membuat kesepakatan dengan seseorang yang belum bertunangan atau menikah. You wouldn't know anything about that, would you?"
Karina tidak menjawab.
"Aku sungguh berharap kamu tidak mempercayai apa pun yang dikatakan Adrienne kepadamu Winter," ucap Jaehyun. "Jika kamu mengira dia mencintaimu, sayangnya kamu salah. Satu-satunya orang yang dia cintai hanyalah dirinya sendiri, dan aku harap kamu mendapat bayaran yang luar biasa karena telah bersabar bersamanya selama sandiwara ini.
Dia tidak memiliki satu pun investor yang jujur pada Yu Industries, dan dia menjual jiwanya kepada setan di Wall Street alih-alih membantu Mama dan saudara laki-lakinya sendiri dengan bisnis hotel di kampung halaman mereka, Suwon. Apakah itu benar-benar tipe wanita yang kamu inginkan Winter?"Winter melihat Karina mengepalkan tangannya.
"Papa menyuruhmu untuk bermurah hati dan jangan pernah lupa dari mana asalmu." Jaehyun memandang Karina dari atas ke bawah. "Aku rasa kamu tidak mengenakan apa pun selama perjalanan ini yang harganya kurang dari seribu dolar.""Jaehyun.."
"Berapa banyak yang sebenarnya kamu sumbangkan untuk penelitian kanker?" Jaehyun bersandar di konter. "I'm sure whatever it is, it's minimal. Aku akan terkejut jika kamu menyumbang uangmu untuk hal lain selain untuk real estate Seoul." Jaehyun mengarahkan pandangannya ke arah Winter lagi. "Berapa sebenarnya yang dia bayarkan untuk sandiwara ini padamu Winter? Jumlah yang kurang dari setengah juta adalah kriminal dan—"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Pretense [WinRina]
FanfictionDalam permainan sandiwara berisiko tinggi, Hazeline Winter seorang executive assistant diminta untuk berpura-pura menjadi tunangan CEO bernama Karina Adrienne selama satu bulan. Akankah cinta palsu mereka berujung pada sesuatu yang nyata atau justru...