Beberapa hari kemudian setelah blue dan primly sdh mengetahui kehamilan Biu dan Biu juga sdh mengatakan pada mereka untuk tidak memberitahu kan kepada siapa2 termasuk keluarganya, kebetulan hari ini adalah hari minggu, primly ke rumah Biu dia sengaja tidak memberitahukan blue karna dia ingin menghabiskan waktu seharian ini bersama Biu tanpa ada blue kalau Blue ikut primly yakin dia tidak bisa mendekati Biu yg ada dia akan jadi obat nyamuk, dan saat ini primly sdh berada di depan rumah Biu dia menekan bell rumah Biu sampai akhirnya us membuka pintunya dan us tersenyum melihatnya
"Primly kamu datang sepaggi ini ada apa ya," Us heran melihat primly yg bertamu ke rumahnya pagi2 sekali us juga melihat kebelakang primly dia tidak melihat Biu, melihat primly masi berdiri di depan pintu us langsung mengajaknya masuk
"Ayo masuk dulu primly" Primly pun mengikuti us masuk ke dalam rumah dan duduk di sofa ruang tamu, war yang mendengar seseorang datang langsung keluar dan menemuinya
"Phi primly, sdh lama phi baru datang ke sini lagi, phi blue dan phi Biu mana kenapa hanya ada phi primly saja" Primly dan Blue sdh mengenal keluarga Biu karna mereka selalu datang ke rumah Biu tapi mereka tidak mengetahui kalau blue dan Biu pacaran, primly heran saat war dan us mencari Biu
"Akun ke sini ingin menemui Biu, apa Biu belum bangun" Us yang mendengar pertanyaan primly tiba-tiba menghentikan langkahnya saat dia berdiri mau ke dapur membuatkan primly minuman
"Maksud kamu apa primly, biu beberapa hari ini tidak pernah pulang seharusnya kau tau kan apa lagi kalian satu jurusan dan kalian juga sahabat" Primly bingung dengan perkataan us
"Tapi aku betulan ingin menemui Biu, dan baku tidak mengerti maksud phi apa" Us menahan emosinya dia sudah curiga kalau biu berbohong padanya
"Bukannya tugas kampus kalian semakin banyak dan kalian harus belajar sampai mlm, karna itu Biu memilih tinggal di rumah teman kalian untuk sementara karna Biu tidak bisa bolak balik harus pulang ke rumah" Primly semakin bingung dengan perkataan us
"Maksud phi apa, tugas kkampus, kami tidak memiliki tugas sama,,,, " Primly langsung tersadar dan tidak melanjutkan perkataannya dia tau kalau Biu sedang berbohong dan dia lngsung berdiri dan pamit
"Hehhe.. Phi kalau bgtu aku pulang dulu, aku lupa kalau akhir2 ini kami memang punya tugas yg sangat menumpuk saking banyaknya aku sampai lupa hhehe.. Aku pulang dulu" Primly langsung berjalan keluar dia sangat menyesal karna datang ke rumah Biu, sementara itu us sdh bisa menebak kalau Biu berbohong padanya selama ini, bgtupun dengan war
"Jadi selama ini Biu kemana, dan ngapain dia di luar sana dan kenapa dia harus berbohong seperti itu"kata us pada war
" Phi Biu kan kerja phi, mungkin saja dia betul tidur di rumah temannya tapi bukan teman kuliahnya tapi teman kerjanya, dan alasan dia berbohong mungkin karna Biu tidak mau kita tau kalau dia sedang kerja" War tetap membela Biu, tapi us ragu dengan penjelasan war, dia masi curiga pada Biu
"Aku tidak yakin war, aku akan bertanya padanya sekarang dia sdh mulai berani berbohong"kata us yg sdh geram
" Sudah lah phi, biarkan phi Biu yg mengatakannya sendiri jadi untuk sementara kita biarkan saja pasti phi Biu punya alasannya sendiri " Us yg tadinya ingin marah pada Biu pun akhirnya di urungkan dan dia setuju dengan war, dia juga berfikir hubungannya sama Biu sdh mulai membaik.
"Ishh.. Kenapa Biu tidak bilang padaku kalau dia sedang berbohong, dan anak itu juga kemana sampai harus berbohong seperti ini" Saat keluar dari rumah Biu, tiba-tiba Biu juga muncul dan bertemu dengannya di depan pintu rumahnya
"Biu/primly"sapa primly dan Biu bersamaan, primly langsung menarik tangan Biu dan sedikit menjauh dari rumah
" Biu kau dari mana saja, dan kenapa phi mu berkata kalau kau sedang sibuk dengan tugas kuliah mu, kau tau aku hampir keceplosan heheheh.. Maksudku sdh keceplosan sedikit tapi setelah itu aku langsung pergi"primly dan Biu berbisik2 dan Biu kaget mendengar primly mengatakan kalau dia keceplosan
KAMU SEDANG MEMBACA
we love you biu (End)
General Fiction"jika aku harus mati krn melahirkan anak ini, maka biarkan aku mati"