Perut Biu sdh semakin jelas, saat ke kampus Biu selalu menggunakan baju longgar agar perutnya tidak terlihat,mereka bertiga sdh duduk di bangku yang ada di taman kampus, primly dan blue sedang memperhatikan Biu yang sedang berjalan bolak balik di depan mereka"Biu kau akan kelelahan jika kau terus bolak-balik seperti itu" Kata blue dengan lembut
"Iya Biu sebaiknya kamu duduk, aku yang cape melihat mu tidak mau diam seperti itu" Primly juga sdh lelah melihat Biu yg tidak mau diam
"Tapi anak ini tidak mau Biu duduk, dia tidak akan diam jika aku duduk, hufff... " Biu mengelus2 perutnya
"Belum lahir aja dia tidak mau diam Biu bagaimna kalau dia sudah lahir, pasti kelakuannya tidak jauh beda dengn mu"kata primly yg sdh siap menerima kelakuan anak Biu
" Mmmm.. Bgaimna kalau aku berhenti kuliah saja, kuliah pun percuma karna aku yakin aku tidak bisa sampai selesai "blue langsung berdiri di depan Biu
" Biu,, aku setuju untuk sementara kau bisa berhenti kuliah dan kamu bisa melanjutkannya setelah kamu melahirkan Biu junior" Blue mengelus perut Biu dari luar bajunya
"Biu ini sangat lucu di pegang, boleh kah aku selalu menyentuhnya seperti ini" Biu memegang tangan blue yang ada di perutnya
"Iya, phi bisa menyentuhnya seperti ini kapan pun phi mau, biar dia mengenal phi setelah dia lahir" Biu juga menarik tangan primly dan membawanya di perutnya
"Kalian harus sering menyentuhnya, agar dia mengenal siapa yang jadi orang tuanya kelak" Primly dan blue langsung melepaskan tangan mereka dari perutnya
"Apa maksudmu Biu, kenapa kau ingin aku dan Phi blue yang akan jadi orang tua anakmu, memang kamu mau ngapain sampai harus memberikan anakmu padaku dan phi blue" Primly sedikit meninggikan suaranya, sedangkan blue langsung memeluk Biu , dan Biu menangis dalam pelukan blue
"Tapi Biu mohon jika suatu saat nanti Biu tidak selamat saat melahirkannya, kalian yang harus merawatnya hikss..... Hiksss... " Tangisan Biu sangat pedih membuat blue dan primly menahan tangisan mereka blue mengatupkan bibirnya dengan kuat agr dia tidak menangis, tapi sekuat apa pun dia menahan tangisannya air matanya tetep jatuh bgtupun dengan primly
"Biu.. Kau pasti selamat jangan mengatakan seperti itu lagi Biu, phi mohon.. Kita yang akan merawatnya, oke.. " Blue semakin mengeratkan pelukannya
"Biu juga berharap begitu phi, tapi keadaan tidak menginginkannya" Lirih Biu, membuat hati blue semakin perih, primly semakin yakin kalau Biu sedang sakit dan menyembunyikan penyakitnya, blue juga seperti itu tapi dia berusaha menolak pikirannya
"Baiklah, aku ingin hari ini kita bolos lagi, aku akan mengajak kalian jalan2 lagi" Kata blue dan melepaskan pelukannya dari Biu dan primly langsung berdiri dan setuju dengan ide blue, mereka mengusap air matanya masing-masing setelah itu mereka diam2 berjalan ke arah mobil mereka setelah naik ke mobil blue langsung melajukan dengan cepat saat di dalam mobil blue bertanya pada Biu
"Biu, kau mau ke mana dulu hari ini aku akan membawa mu kemana saja kau mau" Kata blue pada Biu, dan Biu terlihat bahagia mendengar perkataan blue
"Bagaimana, kalau kita ke mall lebih dulu"blue mengangguk dan langsung membawa mobilnya ke mall.
Mereka pun tiba di mall, dan mereka langsung masuk Biu sangat bahagia dia terus berlari lari seperti anak kecil primly dan blue sangat takut melihat Biu mereka berjalan di belakang Biu, karna terlalu senang Biu tidak sengaja menabrak seseorang membuatnya hampir jatuh dan orang itu dengan cepat menangkap biu
" Biu,, kenapa kau berlari seperti itu" Tegur orang itu dan Biu dengan cepat melepaskan pegangan orang itu darinya
"Phi Bible" Blue dan primly langsung menghampiri Biu , primly sangat emosi saat melihat Bible
KAMU SEDANG MEMBACA
we love you biu (End)
Genel Kurgu"jika aku harus mati krn melahirkan anak ini, maka biarkan aku mati"