Chapter 15

550 21 0
                                    

⚠️⚠️ANDA BERADA DI ZONA BAHAYA YANG MUNGKIN MENYEBABKAN KETIDAK NYAMANAN BAGI BEBERAPA PEMBACA⚠️⚠️

.

Pria berambut putih itu menarik-narik sweter yang dikenakan pria berambut hijau tua, "Ah maafkan aku, kami bukan otang jahat, hanya saja saat kami masuk dari restoran ini kami melihat kalian berdua, dan sedikit terta-"

"Terta?"

Naruto datang memotong ucapan pria berambut hijau tua itu dan dengan santainya duduk di hadapan Hinata, "Ah, ha-halo," ucap pria berambut putih dengan tubuh yang mendingin, "Bolehkan kami berkenalan dengan mereka, Paman?" Tanya pria berambut hijau tua yang membuat Naruto kesal.

"Kau ingin berkenalan dengan siapa?" Tanya Sasuke yang baru saja datang, "Wanita-wanita ini," jawabnya membuat teman berambut putihnya berkeringat dingin dan segera mengajaknya pergi.

Sasuke duduk di hadapan Sakura sambil meletakkan sebuah potongan kue kesukaan Sakura di tengah meja, "Makanlah, kau juga bisa membaginya dengan Hinata," ucap Sasuke.

"Bolehkah kami berkenalan dengan keponakan atau adik kalian, Paman?" Tanya pria berambut hijau tua itu yang membuat Naruto semakin naik darah.

"Apa kami terlihat seperti paman-keponakan atau adik-kakak?" Tanya Naruto yang sedikit kesal. Naruto makin kesal ketika pria berambut hijau tua itu menganggukkan kepalanya.

"Aku katakan padamu ya aku-"

"Tahan emosimu, Naruto. Kita sedang berada di restoran," ucap Sasuke yang menyebut nama Naruto tanpa sengaja.

"Oi, Uchiha. Apa kau tidak paham bahwa mereka sedang mencoba merayu Hinata dan Sakura? Dengar ya anak muda, Hinata adalah wanitaku dan Sakura itu kekasihnya, kalian sudah tak mempunyai kesempatan untuk mendekati mereka, pergilah," ucap Naruto seraya melipat tangannya di depan dadanya kesal.

"Apa, Paman-Paman, ini berkencan dengan gadis muda?" Tanyanya lagi. Naruto yang sudah di ujung batasnya berdiri dari kursinya, "Wajah mereka memang terlihat seperti gadis muda, tapi mereka itu sudah berusia 28 tahun, pergilah," kesal Naruto.

Sasuke menyeruput kopinya, "Kalian terlihat masih muda, lebih baik kalian lebih banyak belajar, karena mencari pekerjaan di zaman sekarang itu cukup sulit," ucap Sasuke yang menatap tajam pria berambut hijau tua itu. Mungkin dia sendiri juga ikut kesal pada pria berambut hijau tua itu.

"Ayahku merupakan pengusaha, setelah lulus nanti aku hanya perlu mewarisinya saja, jadi aku harus menikmati masa mu-"

"Sudahlah, lebih baik kita pergi saja," bisik temannya pada pria berambut hijau tua itu, "Ma-maafkan temanku, dia memang orang yang kompetitif, sekali lagi kami minta maaf trlah mengganggu waktu kalian," ucap pria berambut putih itu, "Sudah ayo pergi." Pria itu menyeret temannya keluar dari restoran itu.

Naruto membawa Hinata keluar dari restoran itu, mau tak mau Sasuke mengikutinya sambil menggandeng tangan Sakura keluar.

Diperjalanan Sasuke terus memanggil-manggil Naruto dengan nama aslinya sampai ke parkiran yang sepi karena kebanyakan orang-orang berada di dalam taman hiburan, "Kenapa kau malah menghalangiku tadi, Teme!" Kesal Naruto.

"Naruto, apa kau tidak melihat beberapa orang menatap ke arah kita, lebih baik kita bicarakan baik-baik dengan mereka," jawab Sasuke yang juga sedikit kesal.

"Tapi mereka dengan tidak tahu malunya datang seperti itu, apa anak muda zaman sekarang memang tidak tahu malu seperti itu? Oi, Sasuke, sudah aku katakan padamu sebelumnya aku sangat mencintai Hinata, jadi mana bisa aku biasa-biasa saja saat Hinata di goda oleh pria lain? Apa kau tidak merasakan seperti itu?"

Cinta dari Bertukar Tempat | NARUHINA | SASUSAKU | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang