Chapter 2

887 52 0
                                    

⚠️⚠️ANDA BERADA DI ZONA BAHAYA YANG MUNGKIN MENYEBABKAN KETIDAK NYAMANAN BAGI BEBERAPA PEMBACA⚠️⚠️

.

"Jadi, dia yang akan menikah dengan putriku?" Tanya Hyuuga Hiashi saat melihat Uchiha Itachi, kakak dari Sasuke.

Itachi hanya tersenyum saja saat Hiashi bertanya seperti itu pada kedua orang tuanya, tepatnya ayahnya, Uchiha Fugaku.

"Awalnya memang benar," jawab kepala keluarga Uchiha itu sambil meminum tehnya, "awalnya?"

Fugaku menganggukkan kepalanya, "Ya, kau tak salah dengar, aku awalnya ingin menjodohkan putrimu dengan putra sulungku, Uchiha Itachi. Namun, ternyata Itachi sudah memiliki seorang kekasih dan juga akan segera memiliki seorang anak,"

"Lalu? Pertemuan ini untuk apa?" Tanya Hiashi dengan sedikit merasa kesal, "Kau tenang saja, aku masih mempunyai putra bungsu, dia hanya lebih muda 2 tahun dari Itachi, namanya Uchiha Sasuke," jawab Fugaku.

"Lalu dimana dia? Apa dia tak menyukai putriku? Bukankah aku sudah mengirimkan potret putri sulungku padamu?"

"Dia sudah melihatnya dan menerima putrimu, hanya saja dia baru pulang dari Kumo, dia mengatakan ingin beristirahat, mungkin dia hanya ingin melihat dan berbicara berdua dengan putrimu saja," jawab Mikoto sambil tersenyum pada Hinata.

Hinata tersenyum canggung pada Mikoto yang terus melihatnya, "Apakah putrimu bernama Hinata?" Tanya Mikoto pada Hiashi, "Ya, dia, Hyuuga Hinata," jawab Hiashi sambil meminum tehnya.

"Dia benar-benar sangat mirip dengan Hizumi," ujar Mikoto, "Maafkan aku, tapi apa bibi mengenal mendiang ibuku?" Tanya Hanabi yang berada di samping kiri Hiashi, "Hanabi," tegur Hiashi.

"Maafkan aku, Ayah," ujar Hanabi, "Tak apa, Hiashi-san, benar, aku mengenalnya karena aku temannya semenjak SMA, tapi kami juga memilihi sahabat lain," ujar Mikoto pada Hanabi, membuat Hanabi tersenyum.

"Lalu bagaimana jika putrimu bertemu dengan dengan putraku akhir pekan nanti?" Tanya Fugaku menyarankan, "Aku tak masalah dengan itu, tapi aku harus bertanya pada putriku dulu," jawab Hiashi.

"Maafkan aku, Ayah, Paman, sepertinya untuk akhir pekan ini aku sudah mempunyai janji dengan temanku," tolak Hinata sambil menundukkan sedikit kepalanya dengan sopan "Haruno Sakura?" Tanya Hiashi, Hinata hanya mengangguk.

"Maafkan aku, sepertinya-"

"Hiashi, aku mendengar apa yang di ucapkan putrimu, tak apa, lalu akhir pekannya lagi, apa kau masih ada janji?" Tanya Fugaku, Hinata menggelengkan kepalanya, "Baiklah, di akhir pekan lusa nanti bertemulah dengan putraku, aku akan memberitahunya nanti,"

"Baik, Paman," ucap Hinata.

"Kau sangat cantik, sama seperti Ibumu saat dia masih muda, kalian sama persis," puji Mikoto, "Terima kasih, Bibi, kau juga sangat cantik," balas Hinata sambil tersenyum.

"Baiklah, aku akan mengatakan pada pelayan untuk segera menghidangkan makanannya," ujar Hiashi.

.

.

Dua hari kemudian Naruto menemui Sasuke di perusahaan Uchiha yang dia pegang.

"Sa-suke ... Aku membawakanmu ramen porsi jumbo ... Kau pasti merindukan ramen bukan? Karena di Kumo jarang ada ra-"

Naruto menghentikan perkataannya saat dia melihat Sasuke yang tengah memakan bento di ruangannya, "Oi, muntahkan itu dan makan lah ramen yang aku bawa," ujar Naruto datar.

"Tapi aku tak terlalu menyukai ramen," ujar Sasuke dengan nada dinginnya.

"Apa?!"

"Berhentilah berteriak, bodoh,"

Cinta dari Bertukar Tempat | NARUHINA | SASUSAKU | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang