Chapter 19

518 21 0
                                    

⚠️⚠️ANDA BERADA DI ZONA BAHAYA YANG MUNGKIN MENYEBABKAN KETIDAK NYAMANAN BAGI BEBERAPA PEMBACA⚠️⚠️

.

"Sasuke, sebenarnya apa yang mereka katakan?" Bisik Naruto, "Tebakanku bisa saja salah, tapi kemungkinan Hinata sedang mengandung, dan alat yang mereka bicarakan itu alat tes kehamilan," jelas Sasuke.

Naruto menghela napas lega, "Syukurlah itu bukanlah hal ya-" ucapan Naruto terhenti ketika dia baru saja sadar dengan ucapan Sasuke, "Apa? Hinata mengandung?" Tanya Naruto terkejut.

Sasuke menghela napasnya lalu menyilangkan kedua tangannya di depan dada, "Ya, dan kau akan menjadi seorang ayah," ucapnya.

"Aku ... A-akan menjadi seorang ayah?" Gumam Naruto, dia menatap Hinata yang masih menangis di dalam pelukan Sakura. Perasaannya saat ini campur aduk, satu sisi dia senang karena mendengar berita baik ini, tapi sisi lain dia juga sedih karena sepertinya Hinata tak menyukai berita ini.

Pantas saja dua hari terakhir Hinata tak seperti biasanya, malah terkesan Hinata sedikit demi sedikit menjaga jarak darinya.

Naruto menghampiri Hinata dan meminta Sakura untuk melepaskan pelukannya dari Hinata.

"Sakura, ayo." Sasuke membantu Sakura bangun, dia membawa Sakura keluar dari kamar itu dan menutup pintunya, membiarkan Naruto dan Hinata saling bicara.

Naruto menatap Hinata dengan sendu, "Kau mengandung?" Tanya Naruto. Bukannya menjawab Hinata malah tambah menangis membuat tubuh Naruto lemas.

"Kenapa kau tak mengatakannya padaku?" Tanya Naruto lagi dan Hinata masih tidak menjawabnya, "Hinata, jawab aku. Kenapa kau menyembunyikan ini dariku?" Tanya Naruto yang sedikit menaikkan nada suaranya.

"Lihat aku, Hinata." Naruto memegang wajah Hinata dan sedikit mendongakkannya agar Hinata menatapnya, "Apa kau menyesal melakukannya denganku? Apa kau tak menyukai kabar bahagia ini?" Tanya Naruto.

Hinata menatap Naruto sendu, dengan lemas dia menggelengkan kepalanya, "a-aku takut ... Saat pertama kali aku mengetahuinya perasaanku menjadi aneh ... Aku takut ...." Ucap Hinata yang kembali menangis.

Naruto terdiam, ada perasaan kesal di dalam hatinya. Dia menghela napasnya air matanya keluar, namun tak lama dia mengusap air matanya. Dia menarik Hinata bangun dan menariknya keluar dari kamar.

Sasuke dan Sakura terkejut sekaligus bingung, "Sakura, bisa kau hubungi dokter yang bisa menggugurkan kandungan?" Tanya Naruto dengan wajah sedihnya. Sakura, Sasuke, bahkan Hinata membelalakkan matanya terkejut.

"Apa yang kau ucapkan?! Apa kau mau membunuh bayiku?!" Teriak Hinata sambil menghempaskan tangan Naruto. Naruto memandang Hinata dingin, "Bukankah kau tidak suka jika anakku ada di perutmu?" Tanya Naruto dingin.

Hinata semakin terkejut ketika mendengan pertanyaan yang dilontarkan Naruto, "Sejak kapan aku mengatakan itu? Apa aku salah jika aku takut? Apa yang ada di pikiranmu sebenarnya?!" Teriak Hinata.

"Tapi kau bersikap seolah kau tak menyukai anakku, apa kau sebenci itu padaku?"

Hinata terdiam, pikirannya kini sudah kacau, perasaannya juga kacau. Dia kesal, sedih, takut, dan dadanya juga sakit.

"Naruto, apa kau gila? Kenapa kau berbicara seperti itu pada Hinata!" Kesal Sakura, "Apa kau tidak melihatnya? Dia malah menangis dan menyembunyikan dirinya tengah mengandung anakku! Mungkin jika kita tak mengetahuinya dia akan menggugurkan janinnya secara diam-diam!" Teriak Naruto.

"Apa dia tak mempercayaiku? Aku sudah mengatakan padanya berkali-kali aku akan menikahinya, aku sedang berusaha agar bisa menemui ayahnya dan meminta izin untuk menikahinya, tapi dia bersikap seolah dia tidak mempercayaiku! Bahkan dia tidak memberitahukannya padamu kan?!" Lanjut Naruto berteriak.

Cinta dari Bertukar Tempat | NARUHINA | SASUSAKU | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang