⚠️⚠️ANDA BERADA DI ZONA BAHAYA YANG MUNGKIN MENYEBABKAN KETIDAK NYAMANAN BAGI BEBERAPA PEMBACA⚠️⚠️
.
Naruto menciumi Hinata dengan penuh nafsu, tangannya terus dia maju-mundurkan didalan kewanitaan Hinata, "Kedua mulutmu berkata berbeda, tapi sepertinya mulut bawahmu yang berkata jujur," ucap Naruto di sela-sela ciumannya.
Hinata terus mendesah pasrah karena kedua tangannya diikat dengan tali dari jubah mandi yang dikenakan Naruto beberapa menit sebelumnya.
Naruto mengeluarkan dua jarinya yang sudah dipenuhi banyak cairan milik Hinata, tanpa rasa jiji Naruto menjilati cairan itu.
"Aku harus menghamilimu, karena hanya dengan itu kau bisa terus berada di sisiku, Hinata, setelah ini kau bisa memukuli atau membenciku, tapi jangan harap kau bisa meninggalkanku," ancam Naruto.
Naruto menarik tubuh Hinata bangun, dia berdiri dengan lututnya, setelah itu dia mengarahkan miliknya pada wajah Hinata, "Hisap," titah Naruto. Hinata menggelengkan kepalanya.
Naruto membuka paksa mulut Hinata lalu memasukkan miliknya pada mulut Hinata. Saat itu Hinata merasakan mual karena mulutnya di penuhi milik Naruto. Matanya kembali berair karena menahan rasa mualnya.
Hinata yang hanya bisa pasrah dengan perlakuan yang diberikan oleh Naruto padanya saat ini. Satu sisi dia merasa direndahkan, tapi di sisi lain dia juga merasa sensasi baru yang membuatnya nikmat.
Setelah puas bermain dengan mulut Hinata, Naruto mendorong tubuh Hinata dan menindihnya, dia menciumi Hinata, tangannya mengarahkan miliknya pada lubang kewanitaan Hinata.
Dan dalam sekali hentakkan Naruto memasukkan semua miliknya pada Hinata. Meskipun mereka sudah melakukannya beberapa kali, tapi Hinata masih bisa merasakan rasa sakit yang menjalar di bagian bawahnya.
Tanpa memakai aba-aba Naruto memaju-mundurkan pinggulnya dengan kasar, membuat Hinata mendesah kesakitan, "Di sini ... Secepatnya harus muncul anakku ...." Gumam Naruto seraya membelai perut ramping Hinata, mulutnya mendesah ketika melihat wajah merah dan berantakan Hinata yang saat ini sedang dia masukki.
Naruto mengubah posisi mereka beberapa hingga akhirnya dia mengeluarkan cairan putih hangat ke dalam perut Hinata, "Hinata," lirih Naruto yang kini menenggelamkan wajahnya ke samping leher Hinata, "Bisakah kau mencintaiku?" Tanyanya yang membuat Hinata terkejut.
Hinata menggigit bibir bawahnya, "Lupakan Sakura, aku tak mencintainya," ucap Naruto lagi, "bisakah kau tetap bersamaku? Bisakah kita pergi dan tinggal bersama dengan keluarga kecil kita?" Lanjutnya.
"Hinata, aku mencintaimu ... Aku tak bisa hidup tanpamu ... Sungguh ... Hanya ada namamu di dalam hatiku ... Hinata ...." Naruto tiba-tiba menangis dengan miliknya yang masih ada di dalam Hinata.
Naruto mengangkat kepalanya, dia menatap Hinata yang juga kini sedang menangis, "Hinata, apakah seharusnya kita mati bersama? Jika kita tak bisa bersama di kehidupan saat ini, mungkin saja kita bisa hidup bersama di kehidupan lain," ucap Naruto.
Hinata membelalakan matanya ketika melihat Naruto menatapnya dengan tatapan kosong dan senyuman yang menyeramkan. Satu sisi dia takut pada Naruto saat ini, tapi sisi lain dia ingin sekali memeluk tubuh Naruto dan membelai surai kuning itu.
"Hinata, apa yang harus aku lakukan untuk membuatmu tinggal di sisiku? Aku tak ingin menyakitimu ... Aku tak bisa jika harus melihatmu tersiksa,"
Perlahan tangan Hinata memegang pipi Naruto, dia mengusap setiap air mata yang menetes di sana, "A-aku sudah mengkhianati Sakura-chan ... Dia sangat baik padaku ... A-aku tak pantas-"
"Cukup! Yang Sakura sukai itu Sasuke, begitupun sebaliknya!" Teriak Naruto sambil memegang bahu Hinata, matanya memerah, dia manatap Hinata sendu, "aku hanya mencintaimu, aku mencintaimu hingga aku gila!" Lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dari Bertukar Tempat | NARUHINA | SASUSAKU | END
FanficDua orang pria yang bersahabat sedari kecil secara kebetulan sama-sama di jodohkan oleh kedua orang tua mereka dengan wanita yang tak mereka cintai, lalu salah satu dari mereka membuat ide yang cukup gila, awal nya ide gila itu bisa di bilang berjal...