Gus Arya mengguncang pelan lengan Ayyara,namun gadis itu tak bereaksi.
Dan tanpa berlama-lama pun Gus Arya mengangkat tubuh mungil itu berniat membawanya ke Rumah Sakit terdekat.dan di ikuti oleh Aldo juga beberapa santri.
Santriwati yang melihat itu heboh, dan menghampiri sang Gus yang menggendong seorang wanita yang sedang pingsan.
"Eh itu ada apa kok rame² gitu".tanya Lisa pada Hana, yang baru saja ingin pulang karena takut Ayyara di Asrama kenapa².
"Iya-yah itu kenapa".mereka pun melangkah cepat dan berusaha untuk masuk melewati celah-celah santriwati yang berkerumun.
"Astagfirullah Ayyara".kompak mereka berdua melototkan matanya kaget melihat sahabatnya yang telah pingsan dengan darah yang mengalir di dahinya.
"Gus itu Ayyara kenapa". Tanya Lisa panik.
Gus Arya tidak menggubris pertanyaan nya karena sekarang dia dilanda rasa khawatir dan melangkah lebar menuju mobil.
"Tolong buka pintu mobil".pintanya dan langsung saja Aldo membukakan pintu mobil.
"Gus kita ikut yah Gus".mohon Lisa dan Hana yang sudah sangat khawatir pada keadaan sahabatnya.terlebih Ayyara sedang demam tinggi dan tak pernah makan.
Gus Arya hanya mengangguk dan masuk ke dalam mobil dan duduk di bagian kemudi,Aldo pun ikut naik,ia panik melihat gadis yang ia cintai pingsan dengan dahi yang terluka.
Gus Arya pun menancap gas menuju rumah sakit setelah semuanya naik ke dalam mobil.
"Yaallah ay pucat banget,badannya juga sangat panas".ucap Hana khawatir,"mana dari pagi belum makan lagi."timpal Lisa
Gus Arya yang mendengar itu, sangat merasa bersalah karena telah menghukum gadis itu.
"Emang dia demamnya kapan?".tanya Aldo yang berada di samping Gus Arya.
"Tadi pagi, aku sama Lisa nyuruh dia pulang buat istirahat aja di kamar,kita juga udah suruh dia minum obat tapi gak mau dan dia juga gak makan."penjelasan Hana panjang lebar.dan Aldo hanya manggut-manggut.
"Tapi kenapa dia bisa ada di samping asrama putra yah".gumam Aldo yang masih bisa di dengar oleh sang Gus.
"Sudah sampai,tolong kamu panggilkan perawat."pinta sang Gus kepada Aldo.
"Na'am Gus".ucap Aldo berlari masuk kedalam rumah sakit dan tak lama setelahnya ia keluar dengan beberapa perawat dan juga brangkar.
Gus Arya pun menggendong Ayyara dan meletakkannya di atas brangkar.
Perawat pun langsung mendorongnya masuk ke dalam ruangan IGD.
*Semoga dia baik² saja* ucap Gus Arya dalam hati.
"Aduh gimana nih Han". Tanya Lisa panik.
Tak lama kemudia datanglah kiyai Syahir dan istrinya Hanun.
"Assalamualaikum".ucap keduanya.
"Waalaikumussalam".balasnya serempak.
"Ada apa ini Arya?,kenapa bisa terjadi seperti ini." Tanya kiyai Syahir pada putranya.
"Tadi santri itu sedang menjalani hukuman yang Arya berikan Abi, tapi dia pingsan dan kepalanya terbentur ke salah satu batu yang Arya suruh pindahkan." Jawabnya.
"Astagfirullah... Semoga tidak terlalu serius."ucap nyai Hanun, dan di Amini oleh semua orang di sana.
"Oh jadi di hukum".gumam Aldo menatap tajam Gusnya yang tak henti menatap Ayyara melalui kaca yang berada di pintu, walaupun dia hanya melihat punggung dokter dan beberapa perawat di dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
AYYARA KINANTI HATTALA
AcakSeorang gadis yang terpaksa masuk pondok karena desakan dari sang ayah Yang ingin anaknya itu berubah. Namun nihil bukannya berubah anak gadisnya ini semakin menjadi. Dan semenjak gadis itu masuk pondok ia sangat kerap mendapat hukuman ntah karena s...