Bab 5

24 8 0
                                    

Setelah Ayyara tertidur tanpa ada mimpi buruk lagi, kiyai dan Bu nyai pulang karena sebentar lagi akan memasuki waktu Maghrib. begitupun dengan Gus Arya dan ketiga remaja yang tadi bersamanya Aldo,Lisa dan Hana.

"Kalau begitu kami pamit dulu yahh Bu,pak" ucap pak kiyai berdiri dari duduknya. Dan di ikuti oleh semua orang di sana.

"Ohh... Iyah pak kiyai, terimakasih sudah menemani." Ujar Bram tersenyum ramah. Dan di angguki oleh pak kiyai.

"Om,Tante Lisa sama Hana juga pulang yahh, nanti kesini lagi jengukin Ayyara." Ucap Lisa dan menyalimi Amira dan di ikuti oleh Hana.

Arya dan Aldo pun melakukan hal yang sama berpamitan dengan tangan yang menyatu di depan dada, lalu beralih ke Bram untuk manyalimi tangan pria paruh baya itu.

"Kalau begitu saya pamit dulu yah, assalamualaikum..."ucap pak kiyai dan di ikuti oleh Bu nyai melangkah keluar begitupun dengan Lisa dan Hana.

"Waalaikumussalam"jawab Bram dan Amira istrinya.

Sebelum keluar Gus Arya berbalik menatap Ayyara sekejap sehingga ia harus menoleh kelain tempat ketika Aldo memanggilnya.

"Ayooo Gus".panggil Aldo,sungguh dia cemburu ketika Gus nya itu malah tinggal mematung dan memperhatikan gadis yang dia cintai.

Gus Arya menatapnya datar dan kemudian mengangguk,"saya pamit dulu, assalamualaikum." Ucap Arya dan melangkah keluar ruangan di ikuti Aldo.

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh".

"Eh sayang...kamu gapapa kan kalau mas tinggal sebentar??"tanya Bram pada istrinya yang mulai duduk di kursi yang berada di samping brankar Ayyara.

"Mau kemana mas?"tanyanya balik pada suaminya.

"Mas mau beli makanan di luar, kamu lapar kan??"

"Ohh... Yaudah mas hati-hati di jalan"ujarnya dan di angguki sang suami.

"Mas pamit, assalamualaikum".ucapnya

"Waalaikumussalam"jawab Amira.

__________________________

Setelah beberapa menit akhirnya Ayyara mulai membuka kelopak mata indahnya dengan netra coklat gelapnya.

"Eumm... Buna?"panggilnya kepada sang bunda.


Amira yang sedang sibuk dengan ponselnya lantas menoleh ke arah dimana Ayyara sedang terbaring.

"Eh... Sayang kamu sudah bangun"Amira pun bergegas mendekati anaknya.

"Kok Ayyara ada di sini?"tanyanya dengan pandangan yang meneliti setiap sudut ruangan yang berbau obat²an.

"Kamu gak ingat kalau kamu pingsan?,dan di bawa kesini sama Gus Arya?."tanya balik Amira sembari mengusap kepala anaknya.

"Gus Arya?"gumamnya dan tidak di dengar oleh Amira" bukannya dia marah sama ayy?, Truss kenapa dia peduli??"tanyanya pada diri sendiri

"Kenapa sayang?" Tanya Amira memperhatikan anaknya."kamu tadi bilang sesuatu?"sambungnya,karena ia merasa Ayyara tadi mengatakan sesuatu yang tidak terlalu ia tangkap.

"E-eh nggak ko Bun, tadi Ayyara ngerasa pusing aja."ucapnya asal.

"Kamu mau makan?"tanya Amira.

"Ayyara nggak laper Buna" jawabnnya sambil menggelengkan kepalanya.

"Tapi kamu belum makan apa² sayang, dari tadi pagi.."Amira khawatir karena yang ia katakan benar adanya, anaknya ini belum pernah makan apapun,dan dia baru sadar.

AYYARA  KINANTI  HATTALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang