Bab 9

17 7 0
                                    

Sesampainya di rumah Rasyah langsung memasuk tak lupa memberi salam agar setan tidak ikut masuk.

"Bunda di mana yah?"

"Bunda"

"Bunda"

"Bunda dimana?"

"Iyah sayang, bunda di ruang tamu"sahut Amira dari dalam, yang sedang asik menonton TV yang menayangkan berita terkini.

"Assalamualaikum bunda"ucap Rasyah menghampiri Amira lalu mengecup punggung tangannya.

"Walaikumussalam"

"Gimana?,udah ketemu sama adik kamu?"tanya Amira.

"Iyah bunda"jawabnya dan ikut duduk di sofa yang bersebrangan dengan bundanya.

"Ohh iyahh... Asyah mau sekolah dimana?"tanyanya masih sibuk menatap tv.

Tampak Rasyah berpikir keras, apakah pilihannya ini sudah tepat?, Dan yah mungkin ini sudah benar.

"Rasyah mau lanjut di ponpes Asy Syafi'iyah"ujarnya menatap Amira serius.

Amira yang sedari tadi fokus pada tv kini menoleh ke anak sulungnya setelah mendengar penuturan anaknya itu.(ponpes Asy Syafi'iyah?).

"Kenapa di sana,ponpes yang sekarang Ayyara tempati kan?"tanya Amira tepat sasaran dan di angguki antusias oleh Rasyah.

"Nggak papa, biar bisa ketemu Ayyara terus"ungkapnya tersenyum lebar.

"Owhhh... Yaudah nanti bunda bilang sama ayah"ucapnya lalu kembali fokus ke tv.

"Makasih bunda"Amira hanya manggut-manggut.

"Kalau gitu Rasyah ke kamar dulu yah"

.....................

Malam pun tiba dan kini Ayyara tengah mengerjakan tugas dengan kedua sahabatnya dengan posisi Tengkurap di lantai yang ia alasi dengan karpet.

"Ini di apain"tunjuk Ayyara pada soal yang ia tidak tau cara kerjanya bagaimana.

"Gini ay..."ucap Hana dan mulai menjelaskan pada Ayyara.

Setelah selesai  dengan tugas merekapun memutuskan untuk tidur karena Sekarang jam menunjukkan pukul 22.47

"Hoamm...."Lisa menguap keras dan membuat tangan Ayyara melayang menampar pelan mulutnya.

"Kalau nguap tuh,monyongnya di tutup bepss"peringatnya.

"Hehehe"Lisa hanya cengengesan.

"Udah².. ayok tidur besok kita harus bangun cepat,biar gak lama ngantri di WC"ucap Hana dan mulai naik ke kasurnya begitupun kedua sahabatnya.

..................

"Arya?."

"Iyah Abi... Ada apa?"tanyanya pada kiyai syahir abinya.

"Sini duduk dulu"pintanya dan di angguki Gus Arya.

"Kenapa bi?"tanya Gus Arya yang telah duduk di sebelah abinya.

"Begini.... Tadi pak Bram nelpon, katanya anaknya yang dari Kairo mau lanjut di sini, jadi tolong kamu urus yah surat pindahannya dan berkas² untuk dia masuk ke pondok."ungkapnya. membuat alis Gus Arya menyatu heran."bukannya gadis itu anak semata wayang?"batin Gus Arya.

"Bisa kan Gus?"tanyanya lagi.

"A-ah iyah Abi, Iin syaa allah Arya uruskan"ucapnya dan di angguki oleh kiyai syahir.

"Mulai besok dia harus boleh masuk kekelas"ujarnya mantap membuat Gus Arya melotot.

"Kenapa terburu-buru Abi?"tanyanya bingung.

AYYARA  KINANTI  HATTALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang