Bab 12

23 6 0
                                    

Mata Gus Arya melebar dengan jantung yang rasanya sudah Pindah tempat,tubuhnya mematung di tempat.

"Abi harap kamu tidak menolak"

"Abi.. bukannya Arya menolak hanya saja, Arya masih ingin sendiri dulu, lagian Arya tidak kenal siapa yang akan Abi jodohkan dengan Arya"ucapnya pelan takut menyakiti abinya.

Kiyai syahir menghela napas pelan lalu menatap Gus Arya yang menundukkan pandangan.

"Kamu kenal dengan orang itu, hanya saja memang kalian belum terlalu mengenal, tapi itu bisa di lakukan setelah kalian setujui perjodohan ini."ujarnya.

Gus Arya menghela napas panjang lalu menatap abinya yang juga menatapnya dengan penuh harap.

"Kamu tidak menolak kan?"

"Memangnya siapa wanita itu Abi?"tanyanya.

Kiyai syahir tersenyum hangat, mungkin anaknya sedikit berminat.

"Dia anak pak Bram"

Lagi² Gus Arya di kejutkan dengan pengakuan abinya, yang mana?, Anak yg mana?, Apakah anak yang selalu membuatnya itu kepikiran?.

"Anak yang mana,yang Abi maksud?"tanyanya mengernyit.

"Rasyah Kinanti Hattala"mata Gus Arya sedikit melebar, kenapa perempuan itu?, Tidak maksudnya kenapa bisa abinya memilih perempuan itu padahal mereka baru mengenalnya.

"Abi pikir kalian cocok, dan sama² dewasa, kalian bisa melaksanakan pernikahan setelah Rasyah lulus, tapi jika kamu ingin secepatnya. Tidak apa-apa."

"Kamu maukan?"tanyanya memastikan.

"Beri Arya waktu untuk menjawabnya Abi"

............

"Hana.. masa iyah sih Ayyara ikut pulang?"tanya Lisa karena temannya itu tak pernah muncul hingga larut malam seperti ini.

"Mungkin?. Tapi kenapa gak ngasih kita kabar, atau pamit kek"ucapnya.

"Gimana kalau besok kita nanya ke kak Rasyah saja?"Hana mengangguk mengiyakan dan mulai merebahkan tubuhnya di kasur.

"Kita pinjam ponsel mba kantin aja, Biar sekalian bicara langsung sama Ayyara"Lisa mengangguk mengiyakan.

"Udah tidur aja nanti besok telat lagi, kamu kan kalau tidur kayak orang pingsan."

............

Ayyara kini berada di kamar, matanya sangat tidak mau terpejam padahal jam sudah menunjukkan pukul 23.44

Kamu mau tidak, umi jodohkan dengan anak umi?

Ayyara memejamkan sejenak matanya, mengapa ia malah teringat dengan perkataan Bu nyai pada kakaknya Rasyah?.

"Kalau gini Ayyara gak bisa tidur jadinya"gumamnya lirih.

Ayyara mengambil ponselnya yang tergeletak di atas nakas samping kasurnya.

Ia pun membuka aplikasi Facebook, ia gabut karena tak bisa tidur.

Tangannya berhenti mengscroll beranda kala ada salah satu postingan yang membuatnya berhenti menggeser layar.

Tangannya berhenti mengscroll beranda kala ada salah satu postingan yang membuatnya berhenti menggeser layar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AYYARA  KINANTI  HATTALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang