-----------------------------------------------------------
"The world is full of obvious things which nobody by any chance ever observes."
— Arthur Conan Doyle (The Hound of the Baskervilles)
-----------------------------------------------------------
Beberapa hari pun berlalu, Blair masih melakukan aktivitasnya yang seperti biasa. Menulis di depan komputer dan mengunggah tulisannya sesuai dengan jadwal nya. Kopi dan cemilan manis menjadi teman setianya saat sedang menulis. Sejuah ini Blair masih tetap kukuh dengan pendiriannya untuk mempertahankan alur ceritanya, tak ada satupun yang dia rubah. Setelah berpikir lebih tenang Blair lebih memutuskan untuk tidak memberikan kontrak tersebut karena hal tersebut malah akan menurunkan kualitas tulisannya.
Blair adalah tipe orang yang mementingkan kualitas daripada kuantitas, dia lebih suka bekerja sendirian daripada berada dibawah tekanan dari seseorang.
Blair sekali lagi menyandarkan tubuhnya di kursi kerjanya dan meregangkan otot-otot tubuhnya yang tegang. Karena Delancy masih marah padannya, Blair harus melakukan pekerjaan editing nya seorang diri, dan itu membuatnya jarang tidur akhir-akhir ini.Blair tak bisa terus bergantung pada Delancy yang memang sangat mudah terbawa oleh perasaan dalam pekerjaan. Dia bahkan sempat berpikir untuk mencari editor lain untuk membuat pekerjaannya jauh lebih efektif. Tentu saja seseorang yang jauh lebih profesional dan tak mudah merajuk dalam keadaan apapun. Blair bukanlah tipe orang yang akan takut jika harus membuang orang lama demi kehidupannya yang lebih baik.
Karena dia sendiri pun memahami pada akhirnya semua keputusan ada ditangannya, keputusan yang dia ambil akan menjadi jalan baru pada kedepannya, dan Blair tak mau mengandalkan emosinya dalam hal seperti ini. Dia berusaha untuk memikirkan pilihan yang terbaik, dengan cara paling rasional dan mempertimbangkan kemungkinan yang akan terjadi kedepannya.Semua hal itu sudah tersusun dengan sangat rapi di kepalanya, sedikit saja ada perubahan di salah satu tahap perencanaan pasti akan mengubah hasil yang akan dicapai.
Dia tak bisa mengandalkan orang yang terlalu terbawa perasaan seperti Delancy terlalu lama. Karena semua itu hanya akan menghambat apa yang sudah dia rencanakan dengan sangat presisi.
Blair mengambil ponselnya dan langsung membuka aplikasi perbankan yang dia miliki, Blair memasukan beberapa nominal yang ada disana dan langsung mengirimkannya pada rekening Delancy. Setelah melakukan transaksi dia menutup ponselnya dan kembali ke depan komputer, kali ini dia membuka situs web dimana isinya terdapat banyak lowongan pekerjaan. Blair memasang iklan lowongan pekerjaan sebagai editor novel disana, dia harap kali ini editor barunya bisa jauh lebih profesional.
Drtt... Drttt...
Ponsel Blair bergetar dia mengambilkan dan membuka kunci ponselnya, dia bisa melihat bahwa Delancy kini sedang menelponnya. Dia dengan lelah pun mengangkat nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Army
Fanfiction. [Dewa 19 song X Mashle] ============================= [MASHLE : MAGIC AND MUSCLE] Love Army (Laskar Cinta) ABEL WALKER X OC WARNING 🔞 ============================= Disclai...