-----------------------------------------------------------
"We must be careful, for we have scarcely set foot in the mire before we find ourselves up to our necks in it."
- Arthur Conan Doyle (The Adventure of the Beryl Coronet)
-----------------------------------------------------------
Blair sudah sampai dirumah dan merebahkan dirinya diatas kasur, sebenarnya dia sedikit pusing karena permainan kartu tadi. Walaupun dia memang suka berpikir dan menganalisis sesuatu, tetapi ini pertama kalinya dia merasa seberat dan dan se-pusing ini. Dia mengingat kembali setiap gerakan dan pemilihan yang dilakukan oleh Abel, tidak salah lagi pria itu benar-benar sangat cerdas. Ini pertama kalinya ada orang yang dapat membuatnya se-lelah ini.
Blair memejamkan matanya mencoba untuk membuat dirinya sendiri lebih rileks dan santai. Sembari menunggu efek pusing di kepalanya mereda, dia juga mengatur nafasnya untuk tetap teratur dan dalam keadaan yang sewajarnya.
Dia sebenarnya cukup terkejut saat tak sengaja melihat Mash Burndead yang mendatangi Abel. Selama ini yang Blair ketahui dia adalah pria yang polos dan kue sus buatannya enak, hanya itu. Tetapi dilihat dari cara orang-orang menyambutnya, sepertinya pria itu bukan orang biasa.
"Aaggkkhh.. buat apa memikirkan hal seperti itu tidak penting."
Blair mencoba melemparkan pemikiran itu jauh-jauh, lagipula hal itu tidak penting baginya. Lagipula jika dia tahu kebenarannya apakah akan bermanfaat khusus padannya, sepertinya tidak juga. Dia saja yang mengurusi diri sendiri sudah sangat kerepotan, apalagi harus mengurusi masalah orang lain. Itu hanya akan membuatnya repot saja.
Blair melihat kearah komputer nya yang kini dalam keadaan tidak menyala. Benda itu menjadi salah satu bukti perjuangannya selama ini dalam dunia penulis. Walaupun sudah terlihat cukup tua dan ketinggalan jaman tetapi semua sistem yang ada didalam komputer tersebut masih dapat berjalan dengan baik. Sebenarnya Blair ingin segera kembali menulis, tetapi mengingat benda itu sudah dari kemarin tidak berhenti bekerja dia pun memutuskan untuk membiarkan komputer nya beristirahat.
Saat hendak tertidur blair terganggu dengan suara ponselnya yang berdering. Dia dengan malas meraih ponsel tersebut, saat melihat nomor yang ada di layar ponselnya Blair sedikit menaikkan alisnya karena nomor tersebut adalah nomor yang tidak terdaftar di kontak nya.
"Jangan-jangan ini nomor seales asuransi bodong lagi."
Blair mengabaikan panggilan tersebut, dan menunggu yang melakukan panggilan menyerah dengan sendirinya. Tetapi setelah ponsel tersebut tenang tak selang beberapa detik ponsel nya mulai berbunyi kembali hingga nada dering nya dapat menyebabkan tetangga sebelah marah, karena terlalu berisik.
Akhirnya Blair pun mengangkat telepon tersebut, dan kalau saja ini benar-benar nomor para penipu iseng lagi, dia akan langsung tutup.
"Selamat sore nona Wilows."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Army
Fanfiction. [Dewa 19 song X Mashle] ============================= [MASHLE : MAGIC AND MUSCLE] Love Army (Laskar Cinta) ABEL WALKER X OC WARNING 🔞 ============================= Disclai...