-----------------------------------------------------------
"It may be that you are not yourself luminous, but you are a conductor of light. Some people without possessing genius have a remarkable power of stimulating it."
- Arthur Conan Doyle (The Hound of the Baskervilles)
-----------------------------------------------------------
Ruangan itu sangat sunyi dengan nuansa yang hangat dari lampu-lampu berwarna kuning. Di dalam ruangan tersebut terdapat dua orang yang kini kembali beradu kepintaran. Sembari menunggu makan malam datang, Abel mengajak Blair untuk bermain catur yang sudah tersedia disana. Papan catur itu sangat indah dengan pion nya yang terbuat dari kaca yang bersinar.
Blair pun menerima tantangan dari Abel, dan pria itu merasa sedikit tertantang karena Blair juga pandai dalam bermain catur. Dia merasa mendapatkan lawan yang seimbang untuk menghabiskan waktunya.
Biasanya dia akan bermain bersama abyss, tetapi entah kenapa abyss selalu saja membuat nya menang dalam permainan. Padahal abel menginginkan permainan yang adil, maka dari itu dia sedikit kehilangan minat untuk bermain bersama abyss.
Tetapi pria itu adalah salah satu pion terbaik yang dimiliki Abel untuk saat ini.Bagi Abel hidup ini seperti halnya papan catur, dia adalah raja yang mengendalikan permainan. Tetapi disisi lain dia tak bisa bergerak bebas dan mengambil langkah yang gegabah karena pasti akan ada banyak pion-pion dari musuh yang mudah untuk menjebak dan menyerang dirinya.
"Skakmat .."
Blair mengerang kesal karena ini sudah kedua kalinya dia kalah bermain catur dari Abel. Walaupun mereka melakukan ini hanya untuk mengisi waktu luang, tetapi Blair tetap merasa kesal karena dirinya dikalahkan begitu saja.
Walaupun terlihat cuek dari luar, Blair sebenarnya adalah gadis yang tak suka dengan kekalahan, karena berasal dari asal usul yang entah berantah, membuat Blair menjadi ambisius untuk mendapatkan segalanya.Menjadi juara kelas, memenangkan penghargaan, semua itu sudah biasa bagi dirinya. Tetapi kalah dalam sebuah permainan hal itu membuatnya sangat geram.
"Tenang saja Nona Wilows, aku tidak akan meminta apapun darimu."
"Tidak, aku ingin bermain sekali lagi."
Abel hanya mengangguk dan membenarkan seluruh pion yang berantakan diatas meja. Kali ini dia memutar papan tersebut, membuat Blair menggunakan pion warna putih.
"Kau bisa mulai lebih dahulu."
Walaupun terlihat sebagai sosok yang tenang dan terkadang malas melakukan berbagai hal, Blair sangat membenci yang namanya kekalahan, dia akan terus dan terus menantang siapapun yang berhasil mengalahkannya. Blair sangat yakin kali ini dia tidak akan kalah karena dia sudah merencanakan sesuatu di dalam kepalanya, melihat dua permainan sebelumnya Blair pun mulai terbiasa dengan pola serangan abel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Army
Fanfiction. [Dewa 19 song X Mashle] ============================= [MASHLE : MAGIC AND MUSCLE] Love Army (Laskar Cinta) ABEL WALKER X OC WARNING 🔞 ============================= Disclai...