Chapter 5: Tinkerbell & Terence (2)

1.1K 91 6
                                    

Baekhyun POV

Sebuah wahana carousel membuatku tertarik untuk menaikinya. Aku sudah lama sekali tidak menaiki itu.

"Ayo kita naik carousel itu!" Aku langsung menarik tangan Sulli untuk lebih mendekat ke wahana yang penuh memori bagiku.

"Ya! Apa kau setuju untuk bermain itu?" Ujarku sambil melambaikan tangan ke wajah Sulli. Sedari tadi ia sibuk melamun.

Ia hanya menatapku cukup lama dengan tatapan kosong. Iya, itu responnya.

"Nuna... kenapa kau hanya diam saja???" Tanyaku.

Terlihat disana, di wajahnya, ekspresi kaget. Dan, akhirnya ia membuka mulut juga. "Carousel? Hanya berdua?"

Aku mengangguk senang. Kutunjukkan senyum kepadanya. "Tentu saja. Yeon Hee dan Ye Rin sudah pulang." Aku menggandeng tangan kanannya dengan erat menuju carousel. "Kaja!"

~

Sulli POV

Pandanganku langsung mengarah ke arah tanganku dan tangan Baekhyun yang saling menggenggam. Speechless. Terdengar aneh dan... cheesy?! Tapi, itu kenyataannya. Baekhyun di sekolah dengan Baekhyun di luar sekolah sangatlah beda. Mungkin... kami korban bullying juga berbeda.

Terlihat Baekhyun sedang membayar tiket carousel. Lalu... kembali ke tempatku, tepat di depan pintu masuk menuju carousel itu.

"Kenapa... kau membayar tiketku... juga?" Tanyaku sangat bersalah. Kepalaku kutundukkan sedalam mungkin.

Baekhyun terkekeh lalu meletakkan lengannya di pundakku. "Aisshh... tak usah kau pikirkan. Ayo kita segera naik!"

Aku berusaha menghilangkan pikiran negatifku dan segera menaiki kuda yang ada. Aku menaiki kuda putih, sedangkan Baekhyun menaiki kuda coklat yang letaknya bersebelahan denganku.

Lalu, carousel mulai berputar. Musik pun berbunyi. Lampu-lampu yang ada terus berkerlap-kerlip. Semua kuda terus melakukan gerakan naik dan turun.

Pandanganku yang sedari tadi hanya melihat ke arah kerumunan orang-orang, berusaha kualihkan ke arah Baekhyun. Ia menatapku sambil tersenyum senang. "Mwoya?!"

"Ya! Santai saja. Bukankah ini hal yang menyenangkan?!" Baekhyun menaikkan alisnya.

Aku hanya tersenyum. Senyuman biasa. Tidak ada yang lain. Entahlah, aku merasa ada yang kurang.

Tak lama, carousel itu berhenti. Aku dan Baekhyun segera melanjutkan untuk menikmati wahana-wahana yang ada.

Sebuah stan yang menjual permen kapas menarik perhatianku. Aku sudah lama tidak memakan makanan unik itu. Kata Eomma... permen kapas membuatku kecanduan, dan membuat gigiku karies. Ah, tapi itu saat aku kecil, sekarang aku berumur 17 tahun. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

"Baekhyun-ah!" Aku menyahut Baekhyun yang sedang keliling-keliling di sekitar stan.

Baekhyun pun datang ke stan itu. "Wae?" Ekspresinya datar, kedua tangannya ia masukkan ke kantong jaketnya.

Tidak mungkin dia Baekhyun. Dia terlalu keren untuk yang namanya Baekhyun! Gumamku sambil terus menatap wajah Baekhyun.

"Ya! Kenapa kau melamun lagi?!" Ia menggoyang-goyangkan pundakku.

"Ah... mian. Kau ingin permen kapas?" Aku bertanya kepadanya sambil menunduk sedalam mungkin untuk menyembunyikan pipiku yang memerah.

Baekhyun menggangguk cepat. Ia sangat cute bertingkah seperti itu.

Their True Identity [EXO Baekhyun | GOT7 Mark]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang