Chapter 10: Pretend to be a Stranger

703 57 3
                                    

Mark POV

Subway yang sedang aku naiki sekarang sangatlah hening. Apalagi aku duduk di pojok belakang terpisah dengan rombongan Paman Kim. Semuanya diam, hanya mata mereka yang berbicara. Saling lirik sana dan sini. Karena bosan, akhirnya kupasang headset ke kedua telingaku, lalu, tekan play!

Yeogie uriduri seoisseo
Seoro majubomyeonseo seulpeune
Joyonghae modu meomchweojin deuthae
Ssaneulhan baram mani gamdone

Lagu favoritku menjadi pengawal hari baruku di Seoul. Sebuah kota yang indah bagiku, semuanya nampak menyenangkan disini

"Annyeong Seoul..." lirihku sembari memejamkan mata untuk kembali menikmati lagu.

~

BUUKK!

Suara sebuah benda jatuh mengagetkanku. Terpaksa kubuka mataku untuk mencari sumber suara tersebut.

"Ouhh!" Ternyata seorang remaja perempuan yang terduduk di lantai subway sambil mengelus-elus lututnya.

"Kau tak apa, nak?" Tanya seorang ahjumma yang sepertinya ingin pergi ke pasar.

Perempuan itu hanya tersenyum. "Saya baik-baik saja."

Lalu, ahjumma itu memberikan bantuan untuk berdiri sambil menasihati khas ibu-ibu. "Lain kali ikat tali sepatumu yang benar, nak. Lututmu pasti sangatlah sakit."

"Baiklah. Terima kasih banyak." Ia memberi bow kepada ahjumma itu. Dan, segera berpegangan pada pegangan yang tersedia. Malangnya dia tidak mendapat tempat duduk.

Hhh... ternyata masih ada orang yang terjatuh karena tali sepatunya sendiri. How funny! Pikirku sambil menahan tawa.

Aku yang melihat dari belakang hanya bisa geleng-geleng kepala. Lalu, kembali memejamkan mata untuk menikmati musik yang kini beraliran balada.

~

Sulli POV

Sial! Sial! Sial! Kenapa hari ini harus seperti ini? Tidak seperti biasanya. Uhh! Umpatku.

Aku masih menahan malu atas kejadian yang tadi menimpaku. Terjatuh di dalam subway karena tali sepatuku lupa kuikat. Yah... karena aku sangat terburu-buru untuk mengumpulkan tugas membuat poster sebelum jam 7.30.

Sudah kuatur jadwalku spesial untuk hari ini. Setelah pintu subway terbuka, aku harus segera lari keluar, dan terus berlari kira-kira 200 meter untuk sampai di depan gerbang sekolahku.

"Semangat, Jin Ri-ya!" Aku berusaha menyemangati diriku. "Oh, iya, tali sepatu!" Terlihat tali sepatuku masih tergerai begitu saja. Segera saja langsung kuikat.

Mataku terus awas dengan running text yang akan menampilkan tujuanku, yakni Gwanghwamun. Aku sudah mengambil ancang-ancang berlari ketika nanti pintu subway terbuka.

15 menit telah berlalu, dan... tulisan yang aku nanti muncul juga. Pemberhentian selanjutnya adalah Gwanghwamun!

Tak lama, pintu subway terbuka. Sesuai rencana, aku langsung berlari keluar sekencang yang aku bisa.

Kyungnam... Kyungnam... batinku sambil terus berlari. Biarlah aku bau masam, intinya tugasku sudah sampai di meja Sehee ssaem tepat waktu.

Beruntungnya diriku, gerbang sekolah masih dibuka. Kulihat jam tangan Baby-G putihku menunjukkan pukul 7.29.

"1 menit lagi?!" Aku bertambah panik. Dengan segera aku menuju ruang guru yang untung saja tidak jauh dari main hall sekolah -dimana sekarang aku berada.

Their True Identity [EXO Baekhyun | GOT7 Mark]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang