Chapter 17: The Old Times

502 36 5
                                    

Author POV

Senyum yang merekah di wajah Min Jihyo berangsur-angsur memudar. Mengetahui bahwa anak pertamanya yang baru berumur beberapa menit ini bukan demon yang normal. Ia sangat yakin dengan pendapatnya itu. Terlihat jelas dari kedua mata bayi laki-laki yang ada di hadapannya.

"Tidak mungkin...," ujar suami Min Jihyo, Byun Jaewon. Raut wajahnya nampak sedih, kecewa, dan kaget.

"Maafkan aku, Jaewon-ah." Min Jihyo perlahan meneteskan air matanya. Wanita itu merasa semua ini karenanya dan dirinya patut disalahkan. "Aku benar-benar minta maaf."

Byun Jaewon hanya bisa mendesah. Tetapi, dibalik desahannya itu ia menyimpan beribu kekecewaan terhadap sang istri. "Geurae... bila ini takdir, kita tidak bisa apa-apa." Lalu, ia berjalan menjauh dari mereka.

Dengan cekatan, Min Jihyo berhasil menangkap baju Byun Jaewon dengan tangan kirinya. "Apa yang kau lakukan pada demon-demon lain soal ini?" Pandangannya kosong kedepan dan sayu. Saat itu ia sedang tidak ingin melihat wajah suaminya.

Terdapat jeda beberapa detik untuk memulai berbicara. Sebuah desahan berat Byun Jaewon terdengar sangat menyedihkan di telinga Min Jihyo. Hal tersebut malah membuatnya semakin bersalah. "Tidak tahu. Apapun yang kulakukan untuk kebaikan anakku dan dirimu, Jihyo." Akhirnya sosok Byun Jaewon pergi menghilang dari ruangan tersebut.

Min Jihyo pun hanya menatap bayinya dengan seluruh rasa bersalahnya. Ia tidak pernah membayangkan mempunyai anak seperti apa yang ia gendong saat ini, ia tidak pernah memanggul sebuah rasa bersalah seberat saat ini. Min Jihyo tidak pernah...

~

"Baekhyun-ah... kkakkung!" Min Jihyo sibuk bermain dengan anaknya, Byun Baekhyun. Kedua tangannya menutup wajahnya, lalu, terbuka. Dan begitu seterusnya.

Baekhyun kecil hanya bisa tertawa melihat ibunya seperti itu. Hati Min Jihyo tetap saja menyembunyikan diri dari Baekhyun. Orang tua Baekhyun terus menerus untuk melindunginya, tanpa tersakiti apapun. Walaupun sang Ibu- si pemilik kekuatan membaca orang dan membaca masa depan- pun tahu bahwa Baekhyun nantinya akan menghadapi ujian sangat besar. Min Jihyo dan Byun Jaewon tidak ingin anak semata wayangnya harus menanggung beratnya saat dia kecil. Lebih baik mereka berdua yang memikul, lebih baik mereka berdua yang sakit, daripada Baekhyun selama hidupnya seperti itu.

Min Jihyo akan memberi tahu yang sebenarnya pada saat yang tepat, dimana Baekhyun dapat menerima dirinya dan orang lain. Baekhyun memiliki hati yang murni, tidak seperti demon lain. Ia pasti dapat menerima semuanya dengan lapang dada. Senyum terhangat sejak Baekhyun lahir, senyum yang ingin dilihat oleh anaknya akhirnya muncul juga. Sebuah kalung dengan liontin berbentuk diamond warna biru dikalungkan di leher Baekhyun. Kalung seperti itu diberikan kepada anak-anak demon pada usia satu tahun, sebagai tanda 'nyawa' si demon tersebut.

"Kalung ini hanya bertahan bersamamu selama 18 tahun, Baekhyun-ah." Nada bicaranya sangat lirih. Bibirnya turun seketika. Dengan cepat ia menggeleng-gelengkan kepala dan menghapus semua bayangan aneh di masa depan. Ia tidak ingin merasakan hal seperti itu di waktu sekarang.

~

Malam itu sangat dingin dilapisi kabut tebal. Byun Jaewon baru saja pulang dari tempat yang-katanya-berbahaya. Ia tidak ingin istri dan anaknya tahu bahwa ia selama ini datang ke tempat seperti itu.

"Kau ingin makan?" Min Jihyo bertanya sambil berjalan mendekat ke suaminya. Kedua tangannya membawa masing-masing satu mangkok makanan demon.

"Baiklah." Sesuap makanan demon berhasil menambah energinya kembali, setelah ia melakukan hal-hal 'berat' seharian. "Terima kasih untuk makanannya."

Their True Identity [EXO Baekhyun | GOT7 Mark]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang