Chapter 9: Power Control Syrup

1.1K 72 1
                                    

Author POV

Setelah dia mengajak berbicara Baekhyun, akhirnya ia kembali ke 'basecamp'nya yang tak jauh dari restoran dimana Baekhyun dan Sulli makan malam.

"Bagaimana, hyung?" Tanya Chan Young sambil mengaduk-aduk espressonya.

"Kita ikuti saja alur ceritanya. Besok pagi kita harus melaksanakan tugas kita." Jawabnya lesu. Lalu, ia merebahkan badannya di sofa beludru warna marun. "Chan Young-ah, dimana Eric, Wendy, Hye Jin, dan Paman Kim?"

"Biasa... jalan-jalan malam." Jawab Chan Young setelah menyeruput secangkir espresso.

"Baiklah, aku akan ke kamar dulu. Nikmatilah espressomu itu." Ia berjalan gontai menuju kamarnya yang tak jauh dari ruang TV.

~

Dinginnya malam merasuk tubuh, langit berhiaskan bintang-bintang dan sebuah bulan sabit menerangi daerah di sekitaran Han-gang (Sungai Han). Eric, Wendy, Hye Jin, dan Paman Kim telah selesai melaksanakan 'jalan-jalan malam' mereka.

"Paman, kau yakin obat yang kau temukan akan berhasil?" Tanya Hye Jin sambil mencomot hotteok yang tadi ia beli di van hotteok keliling.

"Yakinlah. Paman sudah mencari banyak referensi untuk ini." Jawab Paman Kim. Ia tetap dalam pandangan lurus kedepan dengan langkah cepatnya.

"Awas saja kau, Paman, bila obatmu itu tidak bekerja dengan baik." Wendy menodongkan hotteok-nya ke arah Paman Kim seolah-olah seperti pistol. "Kami akan melapor ke orang tua. Kau disini hanyalah 'guide', Paman."

"Hhh... baiklah, baiklah, aku akan bertanggung jawab sepenuhnya bila ada sesuatu yang menimpa kalian. Mengerti?" Paman Kim nampak kesal atas ulah Wendy.

Semuanya mengangguk paham, layaknya anak balita yang baru saja dinasehati oleh ibunya.

"Ya! Apa kalian tidak terpikirkan untuk mencoba berteleportasi?" Tanya Eric. Wajahnya berbinar-binar karena tidak sabar untuk menunggu jawaban dari teman-temannya itu.

"Ah... iya benar! Bagaimana bila kita berteleportasi saja?" Hye Jin sepertinya mengiyakan pertanyaan Eric.

Wendy pun akhirnya ikut untuk masuk ke dalam topik pembicaraan. "Bukankah itu terdengar keren, kan, Paman Kim?"

Paman Kim memasang muka datarnya, muka tanpa ekspresi. Ia masih kesal dengan peristiwa tadi. "Kalian masih terlalu muda untuk mencoba teleportasi. Nanti bila ada ses-" ucapan Paman Kim terputus.

"Kan, ada Paman Kim yang bertanggung jawab sepenuhnya?!" Dengan kompak, Eric, Hye Jin, dan Wendy membujuk Paman Kim.

"Anak-anak keras kepala." Paman Kim mengelus dadanya sambil membuang nafas. "Baiklah, kita coba untuk berteleportasi." Paman Kim sudah berada dalam posisi. Diikuti anak-anak lain. "Dalam hitungan ketiga, kita berteleportasi bersama-sama. Satu... dua... tiga!"

ZAPP!

Dalam sekejap, mereka berempat sudah menghilang. Mungkin teleportasi mereka berhasil.

~

Mark POV

Aku sibuk dengan smartphone-ku yang sedang ada di genggaman. Sebuah foto anak kecil laki-laki dengan seorang wanita setengah baya tersenyum nampak di layar smartphone.

"Ini semua untuk eomma...," bisikku. Aku mengubah posisi tidurku untuk miring ke kanan.

Kupejamkan mata sejenak untuk mengingat masa-masa dimana eomma masih ada disampingku. Ya, eomma masih ada disampingku. Tak lama pipiku sudah basah.

Their True Identity [EXO Baekhyun | GOT7 Mark]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang