Chapter 15: Revealed (1)

712 43 8
                                    

Sebelumnya, author minta maaf soal typo typo yang bertebaran di FF ini ㅠㅠ soalnya author nulis juga gak sempat di edit. Mianhae~ *minta maaf ala Baekhyun di EXO lu'Xion VCR*

-------------

Sulli POV

Aku terus-terusan menatap langit-langit kamar tidurku. Beberapa stiker glow in the dark berbentuk bintang menempel disana. Bila lampu kumatikan, atau disaat gelap, aku senang sekali melihat mereka yang bercahaya. Tapi, karena saat ini masih sore, alhasil cahaya yang muncul dari stiker-stiker tersebut tidak muncul. Selain stiker glow in the dark berbentuk bintang, aku juga mempunyai toples yang dapat bercahaya di kegelapan. Ketika aku merasa lelah, ataupun tidak bersemangat, aku tidak bisa melepas pandangan dari benda tersebut. Hanya melihat benda-benda bercahaya di kegelapan seperti itu, pikiranku kembali tenang dan segar.

Kulihat layar smartphone-ku yang menunjukkan pukul 16.33. Sebenarnya aku sudah merencanakan untuk mengerjakan PR bahasa Inggris yang diberikan tiga hari yang lalu. Sisi lain dari diriku ingin sekali untuk melepas penat sejenak, sedangkan sisi lainnya ingin diriku mengerjakan PR. Kuhela napas panjang, akhirnya kupejamkan mata sejenak untuk mengingat-ingat kejadian seminggu terakhir.

Rasa penasaranku muncul kembali. Aku merasa Baekhyun adalah seseorang yang berbeda dari yang lain, aku sangat merasakan hal tersebut. Bila aku ingat-ingat kembali, terkadang ia dapat membaca pikiran orang lain. Aku teringat saat kami ada di rooftop karena Mark. Baekhyun sempat menjawab pertanyaan yang ada di dalam pikiranku. Bagaimana bisa ia seperti itu? Hal lain yang membuatku penasaran dengan Baekhyun adalah kehidupan pribadinya. Ya, bisa dibilang aku sangat ikut campur dengan kehidupannya, tetapi... Baekhyun nampak sangat berbeda dari yang lain. Ia tidak pernah menceritakan tentang keluarganya, saudaranya, sekolahnya dulu, dan yang lainnya. Aku sangat berharap ia bisa bercerita padaku tentang masalahnya kali ini, bukankah sahabat seperti itu? Aku ingin membantunya. Kau tidak akan pernah tahu isi suatu buku bila kau tidak membuka sampulnya. Aku ingin dia sedikit terbuka denganku. Hanya itu.

"Bukankah kita sahabat, Baekhyun-ah?" Kubuka mataku perlahan. Udara dingin mulai menusuk kulit, suara hujan yang tak asing lagi terdengar. Hujan di sore hari. "Janganlah terlalu mengunci dirimu." Segera aku bangkit dari tempat tidur untuk melihat hujan yang cukup deras dari jendela.

Karena hari semakin sore, kuputuskan untuk mengerjakan PR bahasa Inggris secepatnya. Setelah itu, pergi ke dapur untuk membuat hot chocolate lalu kembali ke kamar untuk menikmati hujan sambil meneguk minuman kesukaanku itu.

~

CUURR...

Kutuang air panas sedikit demi sedikit ke dalam mug-ku. Lalu, kuaduk dengan perlahan. Warna coklat khas dari hot chocolate lama kelamaan mulai muncul dan semakin menua. Aku sudah tidak sabar untuk menghabiskannya!

"Wah, hot chocolate lagi?" Eomma datang ke dapur sambil membawa rantang yang sepertinya kosong. Ia tadi baru saja pulang dari rumah Bibi Jeon untuk urusan kantor. Bibi Jeon dan Eomma berada dalam satu kantor, jadi maklum mereka sangat dekat dan saling mampir ke rumah sambil membawa buah tangan.

Aku tersenyum sambil terus mengaduk hot chocolate. Rasanya diriku sudah sangat fanatik dengan minuman satu ini.

"Kemarin lusa kau sudah menghabiskan dua hot chocolate, sekarang kau ingin menghabiskannya lagi. Makanya stok hot chocolate sering habis sebelum satu bulan." Lanjut Eomma sambil mencuci rantang tadi yang ia bawa. Aku kaget dengan pernyataannya. Bukankah kemarin lusa yang membuat dan menyuruhku meminum hot chocolate adalah Eomma? Saat di rooftop, ia datang sambil membawa dua gelas hot chocolate. Kami berbincang-bincang sambil meminum minuman itu. Apakah Eomma lupa akan hal yang terjadi pada saat itu?

Their True Identity [EXO Baekhyun | GOT7 Mark]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang