Entah sudah kali yang ke berapa ia berdusta pada angin. Hampir setiap detik, ia hanya terus menerus mengutuk dirinya sendiri yang sungguh tidak bisa menjaga perasaannya sendiri. Meskipun tidak ada yang pernah melarangnya untuk jatuh cinta, ia masih tidak bisa menerima kenyataan bahwa yang membuatnya bak orang linglung belakangan ini akan segera terbang ke negeri jauh untuk kelanjutan studinya. Bukan karena tidak ingin memiliki — dirinya sangat ingin — tapi karena ikatan pertemanan yang mereka patri dalam setiap prinsip dan pendirian masing-masing, membuat apapun yang timbul dalam dirinya menjadi masalah besar. Kyungsoo tidak pandai berbicara dengan kata-kata yang manis. Jika dirinya sedang dalam tahap mengagumi seseorang, diam adalah solusi baginya untuk terus bisa mengaguminya tanpa ada siapapun yang memaklumi.
Di balik meja kerjanya yang berantakan dan lampu dengan cahaya hangat yang temaram, Kyungsoo menaksir setiap kata dalam buku yang akhir-akhir ini dibacanya. Penyuara jemala yang bertengger tenang di kepalanya merapalkan setiap lirik dari daftar putar yang sengaja Kyungsoo buat untuk merayakan ketidakberdayaannya akan perasaannya sendiri. Suara jam dinding yang memenuhi ruangan sunyi itu seakan menertawakan betapa bodohnya sang majikan. Ditambah lagi sebuah baju yang baru saja ia beli khusus untuk merayakan ulang tahun pertemanan mereka yang ke 13 tahun, yang masih tergantung rapi di gagang pintu lemarinya, hanya diam menunggu keputusan Kyungsoo untuk mengenakannya. Tentu saja ia yang ingin berakhir tragis di dalam lemari yang pengap dan penuh kamper.
Aku akan mampir. Mungkin 20 menit lagi.
Sebuah pesan yang ditunggunya sejak siang tadi akhirnya muncul ke permukaan. Pesan yang sudah dikirim sejak pukul satu siang baru mendapat balasan delapan jam kemudian. Harapan baju baru itu terkabul. Kyungsoo akan segera mengenakannya di tubuhnya yang baru saja dibubuhi wewangian dengan aroma musk dan sedikit sentuhan kayu manis yang menenangkan. Kyungsoo bukan penggemar aroma pekat yang mampu membuatnya muak.
Hal yang paling dibencinya adalah menunggu, namun, menunggu seorang Park Chanyeol adalah sebuah pengecualian besar. Karena hari ini adalah hari dimana mereka akan merayakan pertemuan pertama mereka, Kyungsoo menyiapkan beberapa hidangan yang biasa mereka makan ketika masih menjadi murid pelatihan. Kyungsoo tidak berhenti bergerak hingga suara mobil Chanyeol terdengar merdu di telinganya. Chanyeol masuk ke rumahnya dengan senyuman yang begitu lebar, membawa buket mawar merah untuk Kyungsoo. Kyungsoo tidak tahu tujuan seorang Chanyeol menyerahkan buket bunga mawar merah padanya dan Kyungsoo juga tidak ingin tahu karena rasa penasarannya tentang bagaimana Chanyeol menjalani harinya hari ini.
"Abura soba? Kau membelinya?" Tanya Chanyeol yang tampak sangat bersinar ketika sedang merasa bahagia.
"Aku membuatnya." Jawab Kyungsoo sembari menata bunga dalam vas antik peninggalan mendiang neneknya yang masih disimpan rapi dalam gudang.
"Sungguh? Kupikir kau sudah berhenti memasak sejak seminggu yang lalu."
"Siapa yang bilang begitu?" Tanya Kyungsoo yang masih sibuk dengan bunga-bunganya.
"Wah! Kau lupa? Minggu lalu saat kau mabuk karena tiga sloki vodka, kau mengutuk semua peralatan dapur yang menggantung di rumahku dan bersumpah akan berhenti memasak. Bagaimana bisa kau melupakan momen konyol itu?" Jelas Chanyeol yang memang berniat untuk sedikit menggoda sahabat lamanya itu.
"Kau sendiri yang mengatakan bahwa aku mabuk. Kau mengenalku hampir separuh hidupmu dan Do Kyungsoo versi mabuk adalah yang paling tidak bisa kau anggap serius." Kyungsoo membela diri. "Aku akan terus meracau terhadap apapun, termasuk pada angin yang berhembus atau air yang menetes."
Chanyeol hanya bisa menertawakan penjelasan kyungsoo yang merupakan sebuah fakta yang tidak dapat dibantah oleh apapun. Kyungsoo yang selalu sarkas adalah versi terbaik dirinya dan Chanyeol tidak ingin Kyungsoo mengubah apapun dari dirinya meskipun itu adalah hal terburuk dalam dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LITTLE THINGS THEY DO - SHORT STORY COMPILATION OF CHANSOO
FanfictionKompilasi cerita pendek CHANSOO (Chanyeol X Kyungsoo) karyaku sendiri. Beberapa karya sempat diunggah via X dan ada beberapa karya baru yang belum pernah dipublikasikan dimanapun sebelumnya. Selamat membaca!