THE DRESS SAGA Pt. 1 - ALL TOO WELL

89 16 0
                                    

Meskipun masih terikat dalam hubungan rahasia, Chanyeol dan Kyungsoo kini tak lagi malu dalam berisyarat di depan umum untuk menandai kepemilikan masing-masing. Keduanya kini bahkan menggunakan pelindung gawai yang senada, berwarna biru dongker dengan aksen putih berbentuk tulisan dalam bahasa jepang yang memiliki arti 'teman baik'. Ide yang cukup menarik dari seorang Park Chanyeol. Chanyeol dan Kyungsoo yang sedang menjalani hubungan jarak jauh, hari ini akan menghabiskan waktu bersama selama sehari penuh sebelum masa liburan Chanyeol habis dan harus kembali ke Jerman.

Chanyeol dan Kyungsoo memutuskan untuk berkendara ke luar kota, ke sebuah kota kecil dengan pemandangan yang luar biasa. Bagi keduanya tidak ada yang lebih menarik dibandingkan kerlip bintang-bintang dan bulan yang dengan penuh percaya diri menampakkan dirinya secara utuh malam ini, di puncak bukit tertinggi di daerah yang jauh dari gemerlap lampu perkotaan. Angin malam yang dingin agak bersahabat malam ini. Tidak ada tragedi angin yang tiba-tiba menjadi kencang atau sebagainya. Semesta benar-benar mendukung keadaan mereka berdua untuk menjalin ikatan yang lebih dari sekedar teman dekat. Chanyeol berbaring dengan kedua tangannya sebagai bantalan sedangkan Kyungsoo menjadikan paha Chanyeol sebagai bantalan untuk kepalanya. Tak henti-hentinya dua pasang manik yang sama bersinarnya itu memandang kagum ciptaan seseorang di atas sana.

"Apakah hari ini akan ada bintang jatuh?" Tanya Kyungsoo.

"Entahlah. Memangnya jika ada, apa yang kau minta?" Tanya Chanyeol sambil terus menatap langit.

"Selamanya bersamamu, mungkin?" Jawab Kyungsoo. Chanyeol hanya tertawa kecil dengan celotehan Kyungsoo yang terdengar seperti remaja yang baru mengenal cinta. "Aku hanya berharap jika nanti Tuhan menghendaki salah satu dari kita untuk mati, aku berharap aku yang akan lebih dulu pergi dari dunia ini." Kata Kyungsoo.

"Mengapa kau berkata begitu?" Tanya Chanyeol yang tidak menanggapi terlalu serius ucapan Kyungsoo.

"Aku tidak bisa membayangkan bagaimana aku bisa bertahan hidup seorang diri tanpamu. Bagiku, duniaku adalah kau. Jika kau pergi, lebih baik aku ikut mati saja." Balas Kyungsoo.

Yang tidak dirinya tahu adalah Chanyeol yang sedang menangis disana, berharap jika keputusan besarnya tidak akan menyakiti atas dasar cinta yang terlalu besar untuk seorang Kyungsoo. Tapi demi menjaga hati masing-masing, Chanyeol telah membuat sebuah keputusan yang pasti akan mendapat pertentangan keras dari kekasihnya yang sudah hampir setahun ini membuatnya rindu. "Kyungsoo-ya, bukankah hari ini langit tampak begitu cerah?"

"Ya. Hari ini, bulan juga tampaknya sedang berbahagia akan sesuatu." Balas Kyungsoo.

Tubuhnya mulai bergetar ketika akan melanjutkan kalimat yang akan menyakitkan bagi keduanya, "Kau tahu betapa besar aku mencintaimu, kan? Kau tentu juga memahami bagaimana aku tidak ingin kehilanganmu." Chanyeol menjeda untuk meneguhkan hatinya. "Mari kita akhiri semuanya disini."

Kalimat itu singkat namun menyakitkan. Tidak masuk akal juga bagi Kyungsoo. Chanyeol berkata bahwa dia mencintai dan tidak ingin kehilangan Kyungsoo. Kontradiksi yang membuat Kyungsoo bingung. Bangkitnya Kyungsoo dari posisi ternyamannya adalah tanda bahwa sesuatu sangat salah. Tatapan matanya yang begitu tajam yang diarahkan pada Chanyeol menandakan bahwa dirinya meminta sebuah penjelasan rinci yang tidak boleh ada yang terlewatkan satu hal pun. "Aku sedang tidak dalam kondisi ingin diajak untuk bercanda, Park Chanyeol."

Chanyeol duduk, mencoba untuk tidak menangis tatkala ada kemarahan yang begitu besar di mata Kyungsoo. Sulit untuk menjelaskan posisinya sebagai yang bersalah tapi sebenarnya ada rahasia besar dibaliknya. Sebuah kebenaran yang harus ditutup rapat oleh dusta demi kebaikan keduanya. "Aku sungguh tidak keberatan jika kau ingin membenciku semampumu. Aku tidak akan menuntutmu untuk tidak membenci atau sangat membenciku. Aku bukan seseorang yang berhak untuk mengatur bagaimana kau harus bersikap terhadapku atau terhadap dunia ini. Tapi satu hal yang pasti, kau tetap menjadi hadiah terbaik yang pernah kudapatkan meskipun pada akhirnya aku harus melepasmu dengan penuh penyesalan dan rasa bersalah yang begitu menyakitkan."

LITTLE THINGS THEY DO - SHORT STORY COMPILATION OF CHANSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang