Kompilasi cerita pendek CHANSOO (Chanyeol X Kyungsoo) karyaku sendiri. Beberapa karya sempat diunggah via X dan ada beberapa karya baru yang belum pernah dipublikasikan dimanapun sebelumnya. Selamat membaca!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dion kesal. Niatnya membantu persiapan pernikahan kakaknya malah berakhir dikejar deadline dari kepala divisinya yang selalu membuatnya kesal. Air mukanya berubah suram, tidak ada yang berani menyentuhnya bahkan ibunya sendiri. Dengan berat hati, Dion membuka laptop miliknya dan mengerjakan apa yang atasannya perintahkan. Derita karyawan berpangkat rendah yang tidak bisa apa-apa selain melaksanakan tugas. Salah-salah gajinya tidak akan ia terima secara utuh.
“Apa-apa gue! Kan anak marketing bukan cuma gue!” Omelnya.
Ibunya tidak tahan lagi melihat wajah muram anak bungsunya menjelang hari pernikahan anak sulungnya. Jangan sampai hari-hari menjelang kebahagiaan akan seperti neraka. “Kamu tuh kenapa, toh? Bunda pusing dengerin kamu ngomel mulu dari tadi.”
“Bunda bayangin deh. Dion lagi cuti dan jelas-jelas surat dari HRD udah keluar. Tapi masih dibebani pekerjaan remeh temeh yang sebenernya bisa dikerjain sendiri. Sebel banget gak sih, Bun?!”
“Ya itu memang resiko jadi karyawan. Kamu Bunda tawari buat nerusin usaha gak mau.”
“Kan mulai lagi kan?! Dion capek ya Bun kalo tiap Dion ngomel masalah kerjaan, Bunda selalu bahas-bahas masalah ini.” Protes Dion yang sudah dongkol dengan keadaan.
“Kamu itu udah 28 tahun. Masa iya perkara kerjaan kamu masih harus ngomel-ngomel sedangkan itu pilihan kamu sendiri. Kamu pilih buat jadi karyawan, ya gini resikonya.”
“Tapi Bunda, atasan aku ini yang bikin aku gak bisa menikmati hidup sebagai karyawan. Buktinya anak-anak di divisi lain bisa kok cuti tanpa gangguan. Noh, si Bena pas cuti kemarin bener-bener gak terganggu atasannya padahal cutinya lebih lama. Dion cuma tiga hari ya Bun cutinya.” Dion menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa dan meletakkan laptopnya di samping. Bundanya menggeleng keheranan melihat anaknya yang wajahnya sudah memerah karena amarah yang membuncah.
2 minggu kemudian…
“Dion, kamu ikut saya ke Korea hari ini.” Kata Chandra yang juga sibuk melihat jam tangan.
“Sekarang Pak?” Tanya Dion.
“Nanti kalau ayam jago saya bertelur. Ya sekarang lah, Dion!” Balas Chandra keheranan.
