THE DRESS SAGA Pt. 2 - MIDNIGHT RAIN

92 15 2
                                    

Suara deru ombak yang menyapu setiap memori lama terdengar hampa dan tak berujung. Penilaiannya tentang hidup berubah seketika saat melihat seseorang yang sempat dibencinya selama hampir satu bulan harus bertahan hidup dengan berbagai macam alat medis yang tampak mengerikan. Kepergian Kyungsoo ke pantai hari ini demi kedamaian batinnya yang akhir-akhir ini goyah. Meski harus memaksa, Kyungsoo harus terlihat tegar guna menciptakan kesan kuat dimata banyak orang. Fajar yang mulai kembali ke persemayaman menyisakan Kyungsoo dengan beribu kata maaf untuk Chanyeol karena kesalahan penafsiran akan sikapnya yang terdengar begitu egois. Kyungsoo bersumpah baru akan kembali ke negaranya saat Chanyeol sudah bisa untuk mandiri, dalam pengertian lain, Kyungsoo tidak tahu pasti. Setelah melakukan operasi pengangkatan kanker, Chanyeol tidak kunjung bangun walau hanya untuk sekedar menyapa.

Baekhyun sudah mengatakan segala hal tentang Chanyeol pada Kyungsoo, yang terjadi selama setahun terakhir. Sempat ada keraguan namun Kyungsoo bersedia memantapkan hatinya bahwa dirinya masih menginginkan seorang Park Chanyeol. Saat mulutnya mengutarakan dusta, hatinya memberontak seolah tidak ada yang boleh mengekang keinginannya. Dari cara berjalannya yang gontai dengan wajah yang tak lagi mengembangkan senyuman itu membuktikan bahwa seorang Do Kyungsoo sedang dalam kondisi terburuknya. Yang paling ia butuhkan saat ini adalah pelukkan hangat dari Chanyeol yang selalu diberikan hanya untuknya setiap kali dirinya merasa tidak dalam kondisi yang baik-baik saja.

Sehun tidak mengatakan apapun saat Kyungsoo sudah duduk di sebelahnya lengkap dengan sabuk pengaman yang setidaknya bisa melindungi dari bahaya selagi Chanyeol tak bisa menjadi pelindungnya untuk beberapa saat kedepan. Bahkan hingga Sehun sudah berhasil membawa mobilnya hingga ke tengah kota Berlin yang saat ini sedang hujan cukup deras, Kyungsoo masih terus menatap kosong ke arah jendela di sampingnya.

"Apa kau lapar, Hyung?"Kyungsoo tidak menjawab bahkan memberi isyarat saja tidak. Sehun memilih untuk tidak berusaha menjadi matahari di tengah badai karena ia tahu satu-satunya matahari yang kakaknya miliki adalah laki-laki yang sedang tidak berdaya di ruang rawat intensif itu. Keberadaan Sehun disana hanya sebagai perlindungan kalau-kalau Kyungsoo tiba-tiba berniat untuk melompat dari puncak gedung pencakar langit.

SATU MINGGU YANG LALU...

Di belahan bumi yang tak terjangkau oleh bentangan tangan Kyungsoo, Chanyeol berjalan dengan ritme lambat. Musim dingin memang baru akan tiba satu bulan lagi tapi udara sudah mulai terasa menggigit hingga ke tulang. Udara dingin memaksa Chanyeol mengenakan pakaian serba tertutup, lengkap dengan masker dan syal abu-abu melingkar apik di lehernya. Sudah hampir sebulan penuh sejak kembalinya Chanyeol ke Jerman, Chanyeol tidak pernah keluar rumah tanpa syal itu. Syal yang akan selalu mengingatkannya akan kehadiran seseorang yang sampai kapanpun akan tetap ada disana, di relung hatinya yang paling dalam. Alam bawah sadarnya bahkan senantiasa mengingat setiap kebiasaan kecil Kyungsoo yang selalu menghentak-hentakkan kakinya ketika dingin mulai menjalar ke seluruh tubuhnya. Dirinya juga mulai memakai wewangian beraroma serupa dengan yang sering Kyungsoo kenakan, untuk sedikit merasakan kehadirannya walaupun hanya dalam rupa bayangan dalam pikirannya.

Rahasia besar yang tidak pernah Chanyeol ungkapkan pada Kyungsoo adalah alasan mengapa dia memilih untuk mengakhiri semuanya disaat hatinya tidak akan pernah bisa melepas Kyungsoo sampai dia mati, disaat keduanya berharap untuk selamanya tetap berada disamping satu sama lain. Jawabannya adalah karena Chanyeol tidak tahu berapa lama lagi dirinya tetap hidup. Ketika mendengar pernyataan Kyungsoo bahwa Kyungsoo ingin mati lebih dulu dibanding Chanyeol karena Kyungsoo tidak bisa hidup tanpanya, rasanya semakin sulit untuknya terus bisa berada di sampingnya. Jika Chanyeol mati lebih dulu, maka Kyungsoo akan sangat menderita dan Chanyeol tidak akan bergembira atasnya.

***

Di sebuah rumah sakit di tengah kota Berlin, Chanyeol duduk dihadapan seorang dokter yang tidak asing lagi dengannya. Seseorang yang juga merupakan sepupu mantan pacarnya, cinta pertamanya dan juga seseorang yang diam-diam menjadi mata-mata Chanyeol dalam mengais kabar tentangnya. Baekhyun saat ini bekerja sebagai dokter onkologi di sebuah rumah sakit dengan reputasi baik di Jerman. Dirinya merasa bahwa Chanyeol adalah seseorang yang naif hanya karena tidak ingin berbagi rasa sakit dengan seseorang yang dicintainya begitu dalam. Meskipun hal itu merupakan penyebab utama rasa sakitnya semakin tidak terkendali, Chanyeol tetap dengan lugas menyatakan bahwa Kyungsoo tidak diperbolehkan untuk ikut campur dalam kepedihan yang Chanyeol rasakan.

LITTLE THINGS THEY DO - SHORT STORY COMPILATION OF CHANSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang